CHANDRA ELIAP THERTI PASARIBU, . (2011) PENGARUH PENAMBAHAN ECENG GONDOK PADA PEMBUATAN BATAKO BERLUBANG TERHADAP KUAT TEKAN BATAKO MENURUT SNI 03-0349-1989. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
(2) ABSTRAK.pdf Download (97kB) |
|
Text
(1) COVER.pdf Download (77kB) |
|
Text
(3) KATA PENGANTAR chandra.pdf Download (90kB) |
|
Text
(4) DAFTAR ISI.pdf Download (59kB) |
|
Text
(5) BAB I-V+Daftar Pustaka.pdf Download (494kB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kuat tekan batako berlubang yang menggunakan serat eceng gondok sebagai bahan tambah sebesar 0%, 1%, 3%, 5% dan 7% terhadap berat semen. Penelitian ini juga untuk mengetahui apakah kuat tekan optimum yang menggunakan bahan tambahan serat eceng gondok terhadap berat semen lebih tinggi atau lebih besar dari kuat tekan batako pres normal menurut SNI 03 – 0349 – 1989 mutu kelas III (35 kg/cm2 ). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Laboratorium Penelitian Uji Bahan Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Jakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2011. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat eceng gondok sebagai bahan tambah pada campuran batako dengan persentase 0%, 1%, 3%, 5% dan 7%. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan populasi adalah batako berlubang yang menggunakan bahan tambah serat eceng gondok sebesar 0%, 1%, 3%, 5% dan 7% dengan ukuran 36 cm x 7,7 cm x 15 cm dengan jumlah keseluruhan 50 batako berlubang serta sampel sebanyak 5 benda uji dari masing-masing persentase. Teknik analisis data dengan menggunakan Uji Analisa Varians dan Uji t, yang sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas dan homogenitas dengan taraf signifikan α = 0,05. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai kuat tekan dari kelima perlakuan dengan persentase serat eceng gondok adalah 0% = 36,94 kg/cm2 , 1% = 32,08 kg/cm2 , 3% = 37,25 kg/cm2 , 5% = 27,44 kg/cm2 , dan 7% = 29,86 kg/cm2 . Hasil uji t menyatakan bahwa nilai kuat tekan batako pres yang menggunakan bahan tambahan serat eceng gondok 3% lebih tinggi dari persyaratan minimum batako menurut SNI 03–0349–1989 untuk mutu kelas III (35 kg/cm2 ). Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai kuat tekan optimum sementara batako yang dihasilkan dari kelima perlakuan dengan persentase serat eceng gondok sebesar 0%, 1%, 3%, 5%, 7% dicapai pada penambahan serat eceng gondok sebesar 3% dan dapat memenuhi persyaratan minimum kuat tekan batako menurut SNI 03–0349–1989 untuk mutu kelas III (35 kg/cm2 ), sedangkan untuk 1%, 5%, dan 7% tidak memenuhi persyaratan minimum kuat tekan batako menurut SNI 03–0349–1989 untuk mutu kelas III (35 kg/cm2 ). Dari hasil kesimpulan di atas tidak disarankan untuk menggunakan serat eceng gondok dalam pembuatan batako berlubang, karena semakin besar persentase penambahan serat eceng gondok maka kuat tekan yang dihasilkan dapat menjadi lebih kecil dari persyaratan minimum standar mutu III SNI 03-0349-1989. ***** The purpose of this study was to determine whether there are differences in compressive strength of hollow blocks using water hyacinth fiber as an ingredient added at 0%, 1%, 3%, 5% and 7% by weight of cement. The research was also to determine whether the optimum compressive strength using additional materials to the weight of water hyacinth fiber cement taller or larger than normal compressive strength of pressed brick according to SNI 03 - 0349-1989 quality class III (35 kg/cm2). Research conducted at the Laboratory Testing Materials Research Laboratory Department of Civil Engineering, State University of Jakarta. Time study conducted in October and November 2011. Materials used in this study were water hyacinth fiber as an ingredient added to the mixture of concrete blocks with a percentage of 0%, 1%, 3%, 5% and 7%. In this study using experimental methods, the population is hollow brick that uses water hyacinth fiber added material at 0%, 1%, 3%, 5% and 7% of size 36 cm x 7.7 cm x 15 cm with a total of 50 hollow concrete blocks and a sample of five test specimens of each percentage. Techniques of data analysis using Analysis of Variance Test and t test, which previously conducted test requirements analysis, namely normality and homogeneity test with level significant α = 0.05. Based on research conducted compressive strength values obtained from the fifth treatment with water hyacinth fiber percentage is 0% = 36.94 kg/cm2, 1% = 32.08 kg/cm2, 3% = 37.25 kg/cm2, 5% = 27.44 kg/cm2, and 7% = 29.86 kg/cm2. The test “t” results stating that the value of compressive strength of brick presses which use additional materials water hyacinth fiber 3% higher than the minimum requirement for the block according to SNI 03-0349-1989 quality class III (35 kg/cm2 ). The conclusion of this study is the optimum value of compressive strength while the fifth block resulting from treatment with water hyacinth fiber percentage of 0%, 1%, 3%, 5%, 7% achieved in the addition of water hyacinth fiber by 3% and can meet the minimum requirements compressive strength of concrete blocks according to SNI 03-0349-1989 for quality class III (35 kg/cm2 ), while for 1%, 5%, and 7% did not meet the minimum compressive strength of concrete blocks according to SNI 03-0349-1989 for quality class III (35 kg/cm2 ). From the results of the above conclusion is not recommended for use in the manufacture of water hyacinth fiber hollow concrete blocks, because the greater percentage of the addition of water hyacinth fiber so that the resulting compressive strength may be smaller than the minimum required quality III standard SNI 03-0349-1989
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dra. Daryati, M.T |
Subjects: | Teknologi dan Ilmu Terapan > Konstruksi Bangunan |
Divisions: | FT > S1 Pendidikan Tata Busana |
Depositing User: | Users 14685 not found. |
Date Deposited: | 29 Aug 2022 07:00 |
Last Modified: | 29 Aug 2022 07:00 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/33763 |
Actions (login required)
View Item |