HUBUNGAN ANTARA LIKUIDITAS DAN PEMBIAYAAN DENGAN PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

AROFANI, . (2014) HUBUNGAN ANTARA LIKUIDITAS DAN PEMBIAYAAN DENGAN PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
SKRIPSI AROFANI.pdf

Download (1MB)

Abstract

Industri keuangan syariah telah menunjukkan perkembangan yang progresif di seluruh dunia. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk memajukan industry perbankan ini. salah satu industry keuangan yang paling berkembang adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Sejak berdiri awal tahun 1990, BPRS tumbuh dengan cepat dari total aset sebesar USD 170 juta hingga USD 530 juta dan dari 3 BPRS menjadi 160 BPRS di akhir 2013. Sama seperti BPR Konvensional, BPRS juga menghadapi beberapa masalah yang menghambat kegiataan operasionalnya. Masalah yang paling krusial adalah likuiditas dan pembiayaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara likuiditas dan pembiayaan denan profitabilitas BPRS dengan menggunakan data dari laporan keuangan tahun 2012. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dengan data sekunder dan metode analisis yang digunakan adalah analisis korelasional. Terdapat 32 BPRS yang dianalisis dengan mempertimbangkan aset BPRS sebesar 10-60 Milyar Rupiah. Data likuiditas, pembiayaan dan profitabilitas diambil dari laporan keuangan tahun 2012. Penelitian ini juga menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis untuk mengetahui hubungan di antara likuiditas (rasio kas), pembiayaan (murabahah, salam, istishna, ijarah, mudharabah, musyarakah, qardh, dan multi jasa) dan profitabilitas (pengembalian atas aset). Hasil dari analisis korelasional menunjukkan : (i) terdapat hubungan negative signifikan antara likuiditas dengan profitabilitas, (ii) terdapat hubungan positif signifikan antara pembiayaan dengan profitabilitas, (iii) terdapat hubungan signifikan antara likuiditas dan pembiayaan secara bersama-sama dengan profitabilitas. Berdasarkan hasil ini, maka dapat disimpulkan bahwa BPRS harus mengatur likuiditas dengan diversifikasi dana yang tidak terpakai ke dalam investasi yang likuid dan menguntungkan seperti Sertifikat Wadiah Bank Indonesia. Namun demikian BPRS tidak seharusnya mengalokasikan semua dana tersebut dalam bentuk surat berharga, tetapi juga dalam bentuk pembiayaan modal kerja agar dapat berkontribusi terhadap pembangunan makro ekonomi. Dari segi keuangan, diversifikasi likuiditas dan mengalokasikannya ke pembiayaan jangka panjang juga akan memberikan kontribusi secara signifikan terhadap profitabilitas dan membuat BPRS lebih kuat untuk aktivitas operasional di masa mendatang. Islamic banking and finance have shown progressive development all over the world. Indonesia, as the largest Moslem nation in the world, has initiated some policies to expand the Islamic banking industry. One of its most progressive is Islamic rural bank. Since its inception as Islamic rural bank in early 1990s, it has been growing rapidly from total asset USD 170 million to USD 530 million and from 3 to 160 banks in late 2013. Similar to conventional rural banks, Islamic rural banks face a number of problems, which may affect their performance and operation. The most crucial problems are liquidity and financing. The aim of this research, hence, is to find whether there is the correlation among liquidity and financing toward profitability with the ultimate objective to recommend policies to improve banks’ profitability. This aim is fulfilled in the case of Islamic rural banks in Indonesia year 2012. The data collection and analysis method in this research involve correlational method with a secondary data to achieve such aim and objective. There are 32 Islamic rural banks in Indonesia which have been analyzed by considering their asset from Rp 10-60 billion. Particularly, the data of liquidity, financing, and profitability are taken from financial statements in December 2012. This research also involves classical assumption test and hypothesis test to determine the correlation among liquidity (cash ratio), total financing (murabahah, salam, istishna, ijarah, mudharabah, musyarakah, qardh, and multi service) and profitability (return on asset). The result of correlational analysis in this research demonstrate : (i) there is negative significant correlation between liquidity and profitability, (ii) there is positive significant correlation between total financing and profitability, (iii) there is significant correlation among liquidity and total financing toward profitability. Based on these findings, the research then infers that Islamic rural banks should manage their liquidity by diversifying idle funds into liquid and profitable investment such as Wadiah Certificate of Indonesian Bank. Nevertheless Islamic rural banks should not allocate all their funds only into certificates because Sharia advises Islamic banks to earn profit from long term investment for Small and Medium Entreprise which is the genuine financing. Long term financing will contribute to the Indonesia’s macroeconomic and it will optimize the advantages of having an Islamic banking system. From financial perspective, diversifying liquidity and allocating them to long term financing will contribute significantly to profitability so that Islamic rural banks can be more sustainable.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dr. Mardi, M.Si. ; 2). Erika Takidah, M.Si.
Subjects: Ilmu Sosial > Industri, Buruh, Produksi > Pendidikan Ekonomi
Ilmu Sosial > Industri, Buruh, Produksi > Perbankan
Divisions: FE > S1 Pendidikan Ekonomi
Depositing User: Rima Safitri .
Date Deposited: 10 Feb 2020 11:16
Last Modified: 10 Feb 2020 11:16
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/3423

Actions (login required)

View Item View Item