PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI TAHUN 2030 DAN 2040 MENGGUNAKAN DIGITAL SHORELINE ANALYSIS SYSTEM (DSAS) DI TELUK JAKARTA

KURNIAWAN SIDIK PERMONO, . (2022) PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI TAHUN 2030 DAN 2040 MENGGUNAKAN DIGITAL SHORELINE ANALYSIS SYSTEM (DSAS) DI TELUK JAKARTA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Bab 1.pdf

Download (118kB)
[img] Text
Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (482kB) | Request a copy
[img] Text
Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (269kB) | Request a copy
[img] Text
Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (44kB) | Request a copy
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (181kB)
[img] Text
Daftar Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (701kB) | Request a copy
[img] Text
Cover.pdf

Download (634kB)

Abstract

Dinamika perubahan garis pantai terjadi terus menerus setiap tahun, terutama terjadi pada Teluk Jakarta, perubahan yang terjadi tersebut dapat menimbulkan dampak ke wilayah sekitar pesisir Teluk Jakarta yang dimana wilayah tersebut merupakan wilayah yang sangat strategis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana perubahan yang terjadi pada pantai di sepanjang Teluk Jakarta pada tahun 2030 dan 2040 baik akresi maupun abrasi, agar hasil yang didapatkan nanti dapat digunakan sebagai landasan dalam pengambilan kebijakan. Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan menyajikan gambaran secara spasial mengenai prediksi perubahan garis pantai Teluk Jakarta dari data citra satelit Landsat. Hasil penelitian menunjukkan perubahan garis pantai Teluk Jakarta dari tahun 2000-2020 dominan mengalami akresi, dengan luas akresi sebesar 16.955,71 ha. Prediksi yang dilakukan untuk tahun 2030 dan 2040 menunjukkan garis pantai Teluk Jakarta akan mengalami abrasi dan akresi di beberapa wilayah. Pada tahun 2030 prediksi garis pantai berupa abrasi tertinggi 57,36 m, akresi tertinggi sebesar 84,62 m dan ratarata perubahan yang terjadi sebesar 57,36 m. Sedangkan tahun 2040 menunjukkan abrasi tertinggi sebesar 114,72 m, dengan akresi tertinggi sebesar 169,23 m dan rata-rata perubahan yang terjadi sebesar 6,63 m. Prediksi perubahan garis pantai berupa abrasi lebih banyak dipengaruhi oleh arus musim barat dan timur yang akan mempengaruhi Teluk Jakarta bagian barat dan timur, sedangkan akresinya dipengaruhi oleh sedimentasi yang berasal dari tiga belas muara sungai dan reklamasi yang dilakukan manusia. Prediksi perubahan garis pantai tahun 2030 dan 2040 dominan akan mengalami akresi. ***** The dynamics of shoreline changes occur continuously every year, especially in Jakarta Bay, the changes that occur can have an impact on the area around the coast of Jakarta Bay which is a very strategic area. The purpose of this study is to determine the extent of changes that occur on the coast along Jakarta Bay in 2030 and 2040, both accretion and abrasion, so that the results obtained can later be used as a basis for policy making. The method in this study uses a descriptive method with a quantitative approach by presenting a spatial description of the prediction of changes in the coastline of the Jakarta Bay from Landsat satellite imagery data. The results showed that changes in the coastline of Jakarta Bay from 2000-2020 were dominantly accreted, with an accretion area of 16,955.71 ha. Predictions made for 2030 and 2040 show that the coastline of Jakarta Bay will experience abrasion and accretion in several areas. In 2030 the predicted coastline is in the form of the highest abrasion of 57.36 m, the highest accretion of 84.62 m and the average change that occurs is 57.36 m. Meanwhile, in 2040, the highest abrasion was 114.72 m, with the highest accretion of 169.23 m and an average change of 6.63 m. The prediction of shoreline changes in the form of abrasion is more influenced by the west and east monsoons which will affect the western and eastern parts of Jakarta Bay, while the river accretion is carried out by sedimentation from thirteen estuaries and human reclamation. Prediction of shoreline changes in 2030 and 2040 will predominantly experience accretion.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dra. Asma Irma Setianingsih, M. Si. ; 2). Ilham Badaruddin Mataburu, S. Si, M. Si
Subjects: Geografi, Antropologi > Geografi Fisik
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Geografi
Depositing User: Users 15429 not found.
Date Deposited: 06 Sep 2022 02:52
Last Modified: 06 Sep 2022 02:52
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/34899

Actions (login required)

View Item View Item