PENGARUH MODEL ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS NEGOSIASI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 TANGERANG

ROBBAYANIE, . (2016) PENGARUH MODEL ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS NEGOSIASI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 TANGERANG. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
SKRIPSI ROBBAYANIE 1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (90kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model role playing terhadap kemampuan memproduksi teks negosiasi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2015/2016, semester dua bulan Februari-Mei di kelas X. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Berdasarkan Uji homogenitas (uji Fisher) didapatkan data varians yang homogen yaitu Fhitung 2,38 < Ftabel 2,5. Berdasarkan perhitungan normalitas (Liliefors), menunjukkan bahwa data sampel berdisitribusi normal, hal ini ditandai dengan didapatnya semua Lo lebih kecil dari L tabel 0,173. Berdasarkan perhitungan uji-t, mendapatkan hasil H0 ditolak dan H1 diterima (ada pengaruh), artinya ada pengaruh model role playing terhadap kemampuan memproduksi teks negosiasi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Tangerang dengan thitung 3,68 > ttabel 2,010. Dapat diartikan H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model role playing berpengaruh terhadap kemampuan memproduksi teks negosiasi siswa kelas X SMA Negeri 2 Tangerang. Pada tahap penilaian, terdapat tujuh aspek yang dinilai. Yaitu aspek struktur pembuka dengan nilai rata-rata 38,8 dari target tertinggi 40, struktur isi 40 dari 40, struktur penutup 30,7 dari 40, kalimat persuasif 40 dari 40, pilihan kata 33,8 dari 80, intonasi 44,6 dari 80, dan gesture (penampilan) 66,1 dari 80. Berdasarkan hasil rata-rata tersebut, aspek struktur isi dengan kalimat persuasif merupakan aspek yang memiliki pencapaian nilai paling tinggi dari aspek yang lain. Pencapaian kedua aspek tersebut menunjukkan 100% siswa sudah mengerti mengenai aspek struktur isi dan aspek kalimat persuasif pada saat kegiatan post-test di kelas eksperimen. Sedangkan, aspek intonasi memiliki pencapaian paling rendah dari aspek yang lain yaitu sebesar 46,2%. Implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia, guru dapat menggunakan model pembelajaran role playing pada Kurikulum 2013, dengan materi pembelajaran teks eksemplum karena model role playing mencakup keefektifan siswa dalam melatih kemampuan berbicara, berpikir kreatif secara mandiri dan kelompok, menilai prilaku atau karakter tokoh dalam cerita, guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa yang kurang aktif dan kreatif dalam berpikir.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). N. Lia Marliana, M. Phil (Ling) ; 2). Dra. Suhertuti, M.Pd
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: hartati .
Date Deposited: 14 Feb 2020 16:26
Last Modified: 14 Feb 2020 16:26
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/3508

Actions (login required)

View Item View Item