PERBEDAAN KOMPOSISI DAN KEPADATAN BURUNG ENDEMIK JAWA DITINJAU DARI TINGKAT DEGRADASI HUTAN DI KAWASAN GUNUNG MASIGIT JAWA BARAT

FATHURROHMAN, . (2022) PERBEDAAN KOMPOSISI DAN KEPADATAN BURUNG ENDEMIK JAWA DITINJAU DARI TINGKAT DEGRADASI HUTAN DI KAWASAN GUNUNG MASIGIT JAWA BARAT. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (521kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (542kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (970kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (607kB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (440kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (587kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia memiliki jumlah burung endemik terbanyak di dunia. Jawa adalah pulau yang merupakan rumah bagi beberapa spesies endemik penting akibat pemecahan taksonomi spesies ‘lama’ yang menyebabkan spesies ‘baru’ memiliki distribusi yang sempit. Tingginya aktivitas manusia terhadap hutan di Jawa mengancam keragaman hayati dan menyebabkan degradasi hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan tingkat degradasi berdasarkan nilai rata-rata NDVI, komposisi jenis, kepadatan populasi dan perbedaan komunitas burung endemik Jawa ditinjau dari tingkat degradasi hutan. Penelitian dilakukan pada bulan November sampai Desember 2021 di Kawasan Gunung Masigit Selatan (Ci Lumut) dan Utara (Cibanggala) dengan metode deskriptif dan Teknik Line Transect. Adapun prosedur yang dilakukan yaitu penentuan lokasi penelitian, dan burung yang diamati. Hasil yang diperoleh adalah hutan Ci Lumut tidak mengalami degradasi hutan sedangkan Cibanggala sebagian hutannya menunjukkan degradasi hutan yang cukup tinggi. Komposisi dan kepadatan jenis burung endemik Jawa di Ci Lumut tertinggi dimiliki oleh Psilopogon corvinus (17% dan 6,5 ekor/km2), dan terkecil dimiliki oleh Aethopyga eximia, Alcedo euryzona, Nisaetus bartelsi, Psilopogon javensis, dan Rhipidura euryura (1% dan 0,5 ekor/km2 ). Sedangkan komposisi dan kepadatan jenis tertinggi di Cibanggala dimiliki oleh Eurylaimus javanicus (22% dan 6,5 ekor/km2) dan terkecil dimiliki oleh Otus angelinae dan Nisaetus bartelsi (1% dan 0,5 ekor/km2). Hasil analisis nilai PERMANOVA menyatakan bahwa komunitas burung endemik Jawa di Gunung Masigit menunjukkan perbedaan ditinjau dari tingkat degradasi hutan, jenis burung dan kelompok guild di hutan dengan kerapatan vegetasi tinggi lebih banyak dibanding dengan hutan kerapatan vegetasi sedang-rendah. ***** Indonesia has the most significant endemic bird population in the world. Java island is a place for some important endemic species. This is the result of transformation from the "old" bloom taxonomy to a "new" species distribution become more narrow. The immense human activity in the Java forest endangers biodiversity that causes forest degradation. This research aimed to determine the condition and forest degradation level based on the average value of NDVI, composed of bird species, population density, and the endemic birds' community variation on Java reviewed from the degradation forest level. This research was taken from November to December 2021 in the north Masigit Mountain (Cibanggala) and south (Ci Lumut) area using the descriptive method and Line Transect technique. Moreover, the procedure was conducted to decide the research location and bird species for observation. The result showed that Ci Lumut forest do not show forest degradation on the other side part of Cibanggala forest showed quite a high forest degradation. The highest composition and the composed Javanese endemic bird species in Ci Lumut was Psilopogon corvinus (17% and 6,5 birds/km2), and the smallest was Aethopyga eximia, Alcedo euryzona, Nisaetus bartelsi, Psilopogon javensis, dan Rhipidura euryura (1% and 0,5 birds/km2). The highest composition and the composed in Cibanggala was Eurylaimus javanicus (22% and 6,5 birds/km2) and the smallest was Otus angelinae and Nisaetus bartelsi (1% and 0,5 birds/km2) The results of the PERMANOVA analysis states that the community of Javanese endemic birds in Masigit mountain shows that the differentiation reviewed from the level of degradation forest, kinds of birds, and guild group more in the forests with high vegetation density than in forests with medium-low vegetation density.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Dr. Ratna Komala, M.Si ; 2). Mohammad Isnin Noer, M.Si
Subjects:	Geografi, Antropologi > Ilmu Lingkungan Sains > Ilmu Bumi > Biologi Sains > Zoologi Sains > Mikro Biologi > Ekologi
Divisions:	FMIPA > S1 Biologi
Depositing User:	Users 16239 not found.
Date Deposited:	08 Sep 2022 06:54
Last Modified:	08 Sep 2022 06:54
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/35288

Actions (login required)

View Item