Lovena Mentari Rerisani, . (2018) Kulok Dalam Upacara Perkawinan Masyarakat Suku Kerinci. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Skripsi_Lovena Mentari.pdf Download (5MB) |
Abstract
Kerinci adalah salah satu kabupaten yang terletak dibagian ujung barat Provinsi Jambi. Kerinci merupakan daerah yang banyak menyimpan beragam budaya yang kaya akan nilai tradisi. Perkawinan adat Kerinci adalah salah satu warisan budaya Kerinci. Adapun tahapan perkawinan Suku Kerinci adalah Bamudea, Batuwek, Tmou ahak, Meletak Tando, Akad nikah, Mulang Muntaiang, Kanduhai. Dalam tahapan Kanduhai pengantin menggunakan baju adat Kerinci, pengantin wanita menggunakan mahkota yang disebut dengan kulok. Kulok adalah penutup kepala wanita khas kerinci. Namun seiring dengan perkembangan zaman kulok mulai mengalami perubahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji fungsi dan makna kulok bagi masyarakat Kerinci serta mendata perubahan-perubahan yang terjadi pada kulok seriring dengan perkembangan zaman. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan data bahwa fungsi kulok adalah sebagai penutup aurat bagi kaum perempuan Suku Kerinci, dan bermakna sebagai simbol adat dan bagian (busana) dari adat istiadat masyarakat Suku Kerinci, dalam perkawinan kulok melambangkan keagungan seorang wanita dan identitas diri sebagai bagian dari masyarakat Suku Kerinci. Kulok perkawinan Suku Kerinci memiliki unsur-unsur, diantaranya adalah 2 susun cincin kulok (sangkul), lidah kulok dengan maco 4 warna, 7 sirih layang, 7 kunci, turai dan bunga aut. Namun kulok mengalami perubahan dari masa ke masa. Pada tahun 1978 unsur-unsur kulok yang digunakan pada saat upacara perkawinan masih lengkap, Pada tahun 1981, bunga aut dan turai pada kulok tidak lagi digunakan saat upacara perkawinan. Pada tahun 1994, 7 kunci, bunga aut dan turai mulai hilang dalam penggunaannya dalam perkawinan suku Kerinci, selanjutnya pada tahun 2001 unsur-unsur kulok mulai berubah bentuk, bentuk sirih layang, dan 7 kunci mengalami perubahan bentuk, maco 4 warna, turai dan bunga aut tidak lagi digunakan. Terakhir pada tahun 2017 unsur-unsur kulok terdiri dari sangkul, 7 kunci , lidah kulok, turai dan bunga aut. Sedangkan maco 4 warna tidak lagi digunakan, sirih layang juga mengalami perubahan bentuk.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Dr, Jenny Sista Siregar, M.Hum 2) Dra. Harsuyanti RL, M.Hum |
Subjects: | Tata Rias > Tata Rias (Makeup) |
Divisions: | FT > S1 Pendidikan Tata Rias |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 21 Oct 2019 11:25 |
Last Modified: | 21 Oct 2019 11:25 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/358 |
Actions (login required)
View Item |