PENGGUNAAN TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS VIII SMPN 99 JAKARTA TIMUR DENGAN TINJAUAN PRAGMATIK

IRMA TARULITUA LUBIS, . (2013) PENGGUNAAN TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS VIII SMPN 99 JAKARTA TIMUR DENGAN TINJAUAN PRAGMATIK. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Irma Tarulitua Lubis.pdf

Download (389kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperolehinformasi tentang penggunaan tindak tutur direktif dalam diskusi kelompok siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 99 Jakarta Timur. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan semester gasal tahun akademik 2013/2014 dari bulan januari hingga juni.Fokus penelitian ini adalah penggunaan jenis tindak tutur direktif mencakup kategori; (1). pertanyaan (questions), (2).memberi wewenang (permissives), (3). menasihatkan (advisories), (4). permintaan (requestives), (5).perintah (requirements), dan (6). pelarangan (prohibitives).Objek penelitian ini adalahdiskusi kelompok siswa kelas VIII A, VIII B, dan VIII C SMPN 99 Jakarta timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif atau kualitatif dengan teknik analisis isi, mengumpulkan data, menganalisa, dan memaparkan berdasarkan data tertulis dari hasil rekaman diskusi kelompok siswa. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan alat rekam dan tabel kerja analisis. Berdasarkan hasil temuan data diperoleh informasi bahwa frekuensi kemunculan penggunaan tindak tutur direktif yang paling dominan dituturkan oleh penutur adalah direktif jenis pertanyaan memiliki frekuensi kemunculan sebanyak seratus tujuh data atau dua puluh tiga koma tiga persen diantara jenis direktif lainnya. Urutan dengan frekuensi terbanyak kedua adalah direktif jenis memberi wewenang sebanyak sembilan puluh empat data atau dua puluh koma lima persen. Selanjutnya urutan ketiga frekuensi terbanyak adalah direktif jenis menasihatkan sebanyak enam puluh delapan data atau empat belas koma delapan persen. Selanjutnya urutan keempat terbanyak adalah direktif jenis permintaan sebanyak lima puluh enam data atau dua belas koma dua persen. Selanjutnya urutan kelima terbanyak adalah direktif jenis perintah sebanyak empat puluh tujuh data atau sepuluh koma dua persen, dan jumlah paling sedikit yang menempati urutan terakhir adalah direktif jenis memberi pelarangan tiga puluh sembilan data atau delapan koma lima persen. Dengan demikian kemunculan terbanyak ditemukan pada direktif jenis pertanyaan sedangkan kemunculan yang lebih sedikit ditemukan pada direktif jenis pelarangan. Penelitian ini memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Dalam penggunaan tindak tutur direktif ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengggunakan tindak tutur yang lebih tepat dan bervariasi dalam diskusi kelompok. Selain itu, guru dapat memperkaya materi tindak tutur direktif yang dijadikan bahan ajar dengan contoh-contoh penerapan jenis tindak tutur didalamnya untuk mengembangkan karakter siswa danmenambah pengetahuan siswa yang dapat menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Prof. Dr. Achmad HP ; 2). Drs. Sam Mukhtar Chaniago, M. Si
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Users 14685 not found.
Date Deposited: 22 Sep 2022 02:30
Last Modified: 22 Sep 2022 02:30
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/36307

Actions (login required)

View Item View Item