RISKI RUSMAN SAPUTRO, . (2023) SEJARAH KAMPUNG LIO: DARI PEMBAKARAN TANAH LIAT KE PEMUKIMAN PADAT (1945 - 1998). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (3MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (540kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (318kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (342kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (291kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (264kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (329kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (711kB) | Request a copy |
Abstract
Riski Rusman Saputro, Sejarah Kampung Lio: Dari Pembakaran Tanah Liat ke Pemukiman Padat 1945-1998. Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah Kampung Lio yang berada di Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas. Kampung Lio merupakan kampung yang memiliki sejarah yang menarik dan merupakan salah satu bukti dari eksistensi Kaum Belanda-Depok yang sudah masyhur dari tahun 1700-an. Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis yang peneliti sajikan dalam bentuk deskriptif-naratif. Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder. Sumber Primer di dapatkan dari wawancara dari beberapa narasumber yang lahir dan besar di Depok dan Kampung Lio, juga beberapa barang milik narasumber seperti Het Testament Cornelis Chastelein dan koran-koran sezaman, seperti koran Kompas berjudul Sulit Air di Depok Baru, Depok Timur kekurangan air, Depok Tidak Aman: Lima Perampokan Kurang dari Setahun, Depok Kota Asrama bagi Warga Jakarta dan Bogor, Sejuta Kenangan Salemba: Dari Debat Sampai Uang Transpor, Bisnis Pondokan di Depok: Desa Buah-buahan Itu Kini Kota Mahasiswa. Adapun sumber sekunder berupa sumber-sumber tertulis seperti buku, arsip, jurnal, skripsi dan tesis. Kota yang sarat historisnya ini memiliki perkembangan yang sangat pesat setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya. Dampak dari perkembangan yang pesat, membuat kampung-kampung yang berada di dalamnya mendapatkan dampak yang signifikan terhadap ketampakan wilayahnya, terutama Kampung Lio. Kampung Lio yang merupakan salah satu bukti eksistensi Kaum Belanda-Depok, kini hampir tidak terlihat bukti-bukti eksistensinya, satu-satunya hasil eksistensi Kampung Lio kini hanya namanya saja yang menggambarkan bahwa dulunya lokasi ini merupakan lokasi yang difungsikan sebagai daerah penghasil produk turunan tanah liat. Kampung Lio ketika Pemerintah Hindia-Belanda masih berkuasa, merupakan salah satu wilayah yang sangat terkenal, wilayah ini dalam Bahasa Belanda di kenal dengan nama Depoksche Steenbakerij. Produk yang dihasilkan di dalamnya meliputi lantai, genteng, batu-bata, kendi hingga tembikar. Namun karena terjadi modernisasi dalam struktur bangunan dan berkembang teknologi pembuatan bata, Kampung Lio mulai tergusur akan kebutuhan primer manusia, yaitu tempat tinggal. Kata Kunci: Kota Depok, Kampung Lio, Depoksche Steenbakerij This study aims to describe the history of Kampung Lio which is located in Depok Village, Pancoran Mas District. Kampung Lio is a village that has an interesting history and is one proof of the existence of the Dutch-Depok people who have been famous since the 1700s. This research uses historical research method which the researcher presents in descriptive-narrative form. The sources used in this study consisted of primary sources and secondary sources. Primary sources were obtained from interviews with several sources who were born and raised in Depok and Kampung Lio, as well as some belongings of the informants such as Het Testament Cornelis Chastelein and contemporary newspapers, such as the Kompas newspaper entitled Difficult Water in New Depok, East Depok lack of water, Depok Unsafe: Five Robbery in less than a year, Depok as a boarding house for residents of Jakarta and Bogor, a million memories of Salemba: From Debates to Transport Money, Boarding Business in Depok: The Fruit Village is Now a Student City. The secondary sources are written sources such as books, archives, journals, theses. This historically-laden city has developed very rapidly after Indonesia gained its independence. The impact of the rapid development has made the villages in it have a significant impact on the appearance of the area, especially Kampung Lio. Kampung Lio, which is one proof of the existence of the Dutch-Depok people, now almost no evidence of its existence, the only result of the existence of Kampung Lio is now only the name which illustrates that this location was once a location that functioned as an area for producing clay derivative products. Kampung Lio when the Dutch East Indies Government was still in power, was one of the most famous areas, this area in Dutch is known as Depoksche Steenbakerij. The products produced in it include floors, tiles, bricks, jugs to pottery. However, due to the modernization of the building structure and the development of brick-making technology, Kampung Lio began to be displaced by the primary human need, namely a place to live. Keywords: Depok City, Kampung Lio, Depoksche Steenbakerij
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. M. Fakhruddin, M.Si. 2). Dra. Ratu Husmiati, M.Hum. |
Subjects: | Ilmu Sejarah > Kumpulan Peristiwa Tertentu Ilmu Sejarah > Kronologis Sejarah Ilmu Sosial > Kondisi Sosial,Masalah Sosial,Reformasi Sosial Ilmu Politik > Pemerintahan Lokal dan Sistem Pemerintahan Negara |
Divisions: | FIS > S2 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Users 17059 not found. |
Date Deposited: | 01 Mar 2023 00:58 |
Last Modified: | 01 Mar 2023 00:58 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/37478 |
Actions (login required)
View Item |