EFEKTIVITAS LENDIR BEKICOT (Achatina fulica L.) YANG DIBERI PAKAN SAMPAH ORGANIK TERHADAP VULNUS EKSKORIASI PADA MENCIT

KHOLIFAH NURAINI, . (2023) EFEKTIVITAS LENDIR BEKICOT (Achatina fulica L.) YANG DIBERI PAKAN SAMPAH ORGANIK TERHADAP VULNUS EKSKORIASI PADA MENCIT. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text BAB 1.pdf Download (276kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (517kB) | Request a copy
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (402kB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (446kB) | Request a copy
	Text BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (506kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kandungan senyawa kimia dalam lendir bekicot dipengaruhi oleh komposisi dan jenis pakannya. Lendir bekicot mengandung senyawa kimia yang diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dan efektivitas lendir bekicot yang diberi pakan sampah organik terhadap vulnus ekskoriasi pada mencit. Penelitian ini menggunaan metode eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sebanyak 60 ekor bekicot dibagi menjadi 4 kelompok pakan yaitu kontrol (bekicot liar), sawi hijau, kacang panjang, kulit melon. Koleksi lendir setelah perlakuan dengan metode kejut listrik menggunakan alat terapi DiGiWELL® selama 1-3 menit. Lendir dibuat presipitat menggunakan pelarut tris-HCl 50mM. Presipitat lendir secara kualitatif diidentifikasi senyawa alkaloid, flavonoid dan saponin. Presipitat lendir dioleskan pada vulnus ekskoriasi pada 5 ekor mencit selama 14 hari. Pengamatan pada vulnus ekskoriasi berupa skor redness, persentase persembuhan luka dan luas area luka. Data skor redness dan persentase persembuhan luka dianalis secara deskriptif dan luas area luka diuji statistik dengan ANOVA (sig=0,05) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, dan saponin lebih tinggi pada kelompok sawi hijau, kacang panjang dan kulit melon dibandingkan kontrol. Pada hari ke-8, vulnus ekskoriasi yang dioles presipitat lendir bekicot kelompok pakan kacang panjang paling cepat sembuh dengan skoring redness 0 (tidak merah), persentase persembuhan luka 0 (>67%) dan luas area luka 0 cm2 dibandingkan kelompok lainnya. Disimpulkan pakan sawi hijau, kacang panjang dan kulit melon memengaruhi kandungan senyawa alkaloid, flavonoid dan saponin pada lendir bekicot. Lendir bekicot yang diberi pakan kacang panjang paling efektif menyembuhkan vulnus ekskoriasi pada ekor mencit. The content of chemical compounds in snail slime is influenced by its composition and feed type. Snail slime contains chemical compounds that are known to have anti-inflammatory activity. This study aims to determine the content of chemical compounds and the effectiveness of snail slime fed with organic waste against excoriated vulnus in mice. This study used an experimental method with a completely randomized design (CRD) design. A total of 60 snails were divided into 4 feed groups, namely control (wild snail), green mustard, long bean, melon skin. Mucus collection after treatment with electroshock method using DiGiWELL® therapy tool for 1-3 minutes. Mucus was precipitated using 50mM tris-HCl solvent. The mucus precipitates were qualitatively identified for alkaloid, flavonoid and saponin compounds. The mucus precipitates were applied to the excoriated vulnus of 5 mice for 14 days. Observations on the excoriated vulnus were redness score, percentage of wound healing and wound area. Data on redness score and percentage of wound healing were analyzed descriptively and wound area was tested statistically with ANOVA (sig=0.05) and continued with Duncan's test. The results showed that the content of alkaloid, flavonoid, and saponin compounds was higher in the green mustard, long bean and melon skin groups compared to the control. On the 8th day, the excoriated vulnus applied with snail slime precipitates in the long bean feed group healed the fastest with a redness score of 0 (not red), a wound healing percentage of 0 (>67%) and a wound area of 0 cm2 compared to other groups. It is concluded that green mustard, long bean and melon skin feed affect the content of alkaloid, flavonoid and saponin compounds in snail slime. Snail slime fed with long bean was most effective in healing excoriated vulnus on the tail of mice.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). drh. Atin Supiyani, M. Si. ; 2). Drs. Refirman Dj., M. Biomed.
Subjects:	Sains > Sains, Ilmu Pengetahuan Alam Sains > Zoologi Ilmu Kedokteran > Ilmu Kedokteran, Ilmu Pengobatan dan Ilmu Kesehatan Ilmu Kedokteran > Cedera dan Luka-luka
Divisions:	FMIPA > S1 Biologi
Depositing User:	Users 17646 not found.
Date Deposited:	07 Mar 2023 02:17
Last Modified:	07 Mar 2023 02:17
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/37845

Actions (login required)

View Item