KELUARGA IDEAL: NORMA KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA 1970-2001

INTAN PERMATASARI, . (2023) KELUARGA IDEAL: NORMA KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA 1970-2001. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (290kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (317kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (342kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (215kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (274kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengadaan Wacana Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera diterapkan yang diatur oleh pemerintah sehingga tercipta keluarga ideal menurut pemerintah. Keluarga terdiri dua anak laki-laki dan perempuan sama saja. metode penelitian yang digunakan adalah historis dengan pendekatan deskriptif-analitis. Data penelitian diambil dari sumber buku, koran, artikel mengenai Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera dengan menggunakan teori Kuasa Pengetahuan oleh Michel Foucault dan teori Habitus oleh Pierre Bourdie, penulis menginterpretasikan bagaimana Wacana Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera atur oleh pemerintah menggunakan kuasa pengetahuan untuk mengubah tradisi yang sudah dilakukan oleh masyarakat mengenai jumlah anak yang besar menuju hanya dua anak saja dan menjadikan kebiasaan mengenai pandangan keluarga ideal yaitu mengikuti Norma Keluarga yang dibentuk oleh pemerintah. Pengupayaan Wacana Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera disokong oleh dua program yang saling berkesinambungan. Program Keluarga Berencana (KB) dan program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Kedua program penunjang NKKBS sepanjang perjalanannya seringkali dipersepsikan sebagai program yang membatasi dan sekadar mengincar ibu rumah tangga sebagai target utamanya. Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera berawal dari sebuah program yang bernama Keluarga Berencana yang memiliki agenda utama untuk menjarakkan kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan peluang keselamatan ibu dan bayi yang seringkali mengalami kematian sebagai akibat dari singkatnya jeda antara kelahiran yang satu dan selanjutnya. Keluarga Berencana pun membantu menyejahterakan anak salah satunya dari segi kecukupan Air Susu Ibu yang dijamin dengan adanya jarak antara kelahiran yang satu. Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera turut mendorong pemberdayaan perempuan yang diwadahi oleh program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang turut meningkatkan kesejahteraan keluarga mulai dari pelatihan keterampilan rumah tangga yang hasil pelatihannya bisa membantu keseharian kehidupan rumah tangga. Mulai dari memasak, menjahit, membuat barang seni hingga pelatihan penjualan barang jadi yang sekaligus bertujuan untuk mengisi dompet ibu rumah tangga. Terlepas dari isu miring berupa domestifikasi ibu yang kerap disebut dengan Ibuisme, sebab Ibuisme seringkali dikaitkan sebagai upaya ‘penjinakan’ ibu rumah tangga oleh negara demi mendapatkan dan memobilisasi pembangunan negara. Hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian ini adalah perubahan persepsi jumlah anak yang berkembang di masyarakat cukup berhasil dalam lingkup wacana yang berhasil menciptakan gambaran keluarga sejahtera yang terdiri dari dua orang anak. Namun dalam praktik di lapangan, NKKBS belum sukses dilaksanakan karena banyak keluarga yang memiliki anak lebih dari dua. Hal tersebut cukup menggambarkan perbedaan antara apa yang diharapkan terjadi dan apa yang ditemukan di masyarakat. Kata kunci: Keluarga, NKKBS, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Kebahagiaan This study aims to describe the implementation of the Small Happy Prosperous Family Norm Discourse that is applied which is regulated by the government so that the ideal family according to the government is created. The family consists of two sons and one daughter. the research method used is historical with a descriptive-analytical approach. The research data was taken from books, newspapers, articles on the Norms of the Happy Prosperous Small Family by using the theory of the Power of Knowledge by Michel Foucault and the Habitus theory by Pierre Bourdie, the author interprets how the Discourse of the Norms of the Happy Prosperous Small Family is regulated by the government using the power of knowledge to change traditions that has been carried out by the community regarding the large number of children towards only two children and made it a habit regarding the view of the ideal family, namely following the Family Norms formed by the government. The pursuit of the Discourse on the Norms of the Happy and Prosperous Small Family is supported by two programs that are mutually sustainable. Family Planning Program (KB) and Family Welfare Empowerment Program (PKK). Along the way, the two NKKBS supporting programs have often been perceived as limiting programs and only targeting housewives as their main target. The Small Happy Prosperous Family Norm originated from a program called Family Planning which has a main agenda to spacing births which aims to increase the chances of safety for mothers and babies who often die as a result of the short interval between one birth and the next. Family planning also helps improve the welfare of children, one of which is the adequacy of breast milk, which is guaranteed by the gap between births. The Happy Prosperous Small Family Norm also encourages women's empowerment which is facilitated by the Family Welfare Empowerment (PKK) program which helps improve family welfare starting from training in household skills whose training results can help daily household life. Starting from cooking, sewing, making art items to finished goods sales training which also aims to fill the wallets of housewives. Apart from the slanted issue in the form of domestication of mothers which is often referred to as Ibuism, because Ibuism is often associated as an effort to 'domesticate' housewives by the state in order to gain and mobilize the country's development. The research results obtained in this study are changes in the perception of the number of children who develop in the community quite successfully within the scope of discourse which succeeds in creating an image of a prosperous family consisting of two children. However, in practice in the field, NKKBS has not been successfully implemented because many families have more than two children. It is enough to describe the difference between what is expected to happen and what is found in society. Keywords: Family, NKKBS, Family Planning, Family Welfare Empowerment, Happiness

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Humaidi, M.Hum. 2). M. Hasmi Yanuardi, S.S., M.Hum.
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi
Ilmu Sosial > Kondisi Sosial,Masalah Sosial,Reformasi Sosial
Ilmu Sosial > Wanita,Pernikahan dan Keluarga
Ilmu Sosial > Demografi, Penduduk, Ilmu Kependudukan
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 18730 not found.
Date Deposited: 24 Aug 2023 02:48
Last Modified: 24 Aug 2023 02:48
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/39465

Actions (login required)

View Item View Item