PENGARUH MEDIA QUENCHING AIR DAN OLI TERHADAP NILAI KEKERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH PASCA DILAKUKAN HARDFACING MENGGUNAKAN LAS SMAW DENGAN POLARITAS DC- DAN DC+

MUHAMMAD FATIHUDDIN, . (2018) PENGARUH MEDIA QUENCHING AIR DAN OLI TERHADAP NILAI KEKERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH PASCA DILAKUKAN HARDFACING MENGGUNAKAN LAS SMAW DENGAN POLARITAS DC- DAN DC+. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Muhammad Fatihuddin FULL.pdf

Download (13MB)

Abstract

Metode hardfacing mempunyai prinsip dasar yaitu teknik pengelasan pada permukaan material logam yang nilai kekerasannya masih rendah ditambah logam pengisi yang mempunyai nilai kekerasan tinggi. Metode ini bertujuan untuk memperpanjang umur pakai material, meningkatkan ketahanan aus, mengurangi kost perawatan. Penelitian ini dilakukan menggunakan material baja karbon rendah yang mempunyai nilai kekerasan rendah, karena hal tersebut, maka peneliti menambahkan material yang lebih keras menggunakan proses pengelasan SMAW dengan elektroda HV 450. Elektroda jenis ini banyak digunakan pada pengelasan untuk pelapis material yang mudah aus seperti pada bucket excavator. Material logam akan mendapatkan nilai kekerasan yang tinggi jika dilakukan melalui proses quenching. Quenching adalah suatu proses pendinginan cepat dalam media pendingin setelah diheat treatment dengan temperatur 10000C dengan penahanan waktu selama 60 menit. Media quenching yang digunakan dalam penelitian yaitu oli dan air. Proses quenching ini akan menghasilkan struktur mikro martensit, adanya martensit ini berguna untuk mengetahui bahwa material logam mempunyai nilai kekerasan vickers yang tinggi. Hasil penelitian ini menunjukan polaritas DC+ menghasilkan kekerasan yang lebih tinggi pada semua spesimen yang diuji dengan nilai 418,66 VHN quenching air, 402,8 VHN quenching oli, 348 VHN non treatment jika dibandingkan polaritas DC- dengan nilai 405,92 VHN quenching air, 374,02 VHN quenching oli dan 323,38 VHN non treatment. Media quenching dengan air menghasilkan kekerasan yang paling tinggi dengan nilai 405,92 VHN untuk polaritas DC- dan 418,66 VHN untuk polaritas DC+ jika dibandingkan dengan oli. Struktur mikro yang terbentuk pada weld metal spesimen non treatment adalah bainit, sedangkan pada weld metal spesimen quenching air dan oli adalah martensit

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Drs. H. Samsuir, M.T 2) Ahmad Kholil, S.T., M.T
Subjects: Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknik Elektronika
Divisions: FT > D III Teknik Mesin
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 22 Oct 2019 10:39
Last Modified: 22 Oct 2019 10:39
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/399

Actions (login required)

View Item View Item