HIBAR NUGRAHA JONATHAN, . (2023) PENENTUAN LOKASI TERBAIK UNTUK ESTIMASI CURAH HUJAN BERDASARKAN EFEK PARALAKS DAN SUHU PUNCAK AWAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT HIMAWARI-8 (STUDI KASUS DI WILAYAH INDONESIA BAGIAN TENGAH). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Cover.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (604kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (379kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (338kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (588kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Kondisi cuaca khususnya hujan dapat mempengaruhi aktivitas manusia, maka upaya untuk melakukan prediksi terhadap kondisi cuaca menjadi alternatif yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi. Pengamatan curah hujan dilakukan dengan alat pencatat curah hujan automatis/Automatic Rain Gauge (ARG) untuk wilayah tertentu dan menggunakan satelit Himawari-8 atau Himawari-9 untuk cakupan yang lebih luas berdasarkan suhu puncak awan. Namun, satelit Himawari-8 atau Himawari-9 merupakan satelit geostasioner yang memiliki efek paralaks yaitu kesalahan dalam pembacaan data curah hujan di suatu wilayah yang berbeda dengan wilayah atau objek pengamatan yang sebenarnya. Penelitian ini menggunakan korelasi Pearson untuk menganalisis korelasi antara curah hujan ARG dengan data suhu puncak awan. Dari korelasi yang dihasilkan menunjukkan bahwa lokasi terbaik untuk estimasi curah hujan berada pada 10-15 km ke arah barat laut dari daerah pengamatan (ARG) wilayah Tomohon, 5-10 km ke arah barat daya dari daerah pengamatan (ARG) wilayah Kolaka, dan 10-15 km ke arah barat daya dari daerah pengamatan (ARG) wilayah Bajawa. Sedangkan untuk model regresi linier memiliki nilai korefisien determinasi (R2) sebesar 0,17989 dan nilai MSE yang memiliki nilai 34,5174 sehingga model ini tidak cocok untuk prediksi curah hujan berdasarkan data yang digunakan. ***** Weather conditions, especially rain can affect human activities, so works to make predictions about weather conditions are an alternative that can be done to anticipate the possibility that will occur. Rainfall observations were using Automatic Rain Gauge (ARG) for certain areas and using the Himawari-8 or Himawari-9 satellite for wider coverage based on cloud top temperatures. However, the Himawari-8 or Himawari-9 satellite is a geostationary satellite which has parallax effect, which have error in reading rainfall data in area that is different from the actual area or object of observation. This research uses Pearson correlation would be analyzed the correlation between ARG rainfall and cloud top temperature data. The resulting correlation shows that the best location for estimating rainfall is 10-15 km to the northwest of the observation area (ARG) of the Tomohon area, 5-10 km to the southwest of the observation area (ARG) of the Kolaka, and 10-15 km to the southwest of the observation area (ARG) of Bajawa area. Whereas the linear regression model has a coefficient of determination (R2) of 0,17989 and the MSE values is 34,5174 so this model is not suitable for predicting rainfall based on the data used.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Riser Fahdiran, M.Si. ; 2). Dr. Endarwin. |
Subjects: | Sains > Matematika > Software, Sistem Informasi Komputer Sains > Astronomi Sains > Fisika |
Divisions: | FMIPA > S1 Fisika |
Depositing User: | Users 19386 not found. |
Date Deposited: | 04 Sep 2023 05:59 |
Last Modified: | 04 Sep 2023 05:59 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/40475 |
Actions (login required)
View Item |