FREKUENSI KROMOSOM AKROSENTRIK ASOSIASI DAN INDEKS MITOSIS PADA LIMFOSIT PENDUDUK DUSUN TANDE-TANDE, MAMUJU SEBAGAI DAERAH RADIASI ALAM TINGGI DI INDONESIA

AUDILA MAHARANI YUNIKA, . (2023) FREKUENSI KROMOSOM AKROSENTRIK ASOSIASI DAN INDEKS MITOSIS PADA LIMFOSIT PENDUDUK DUSUN TANDE-TANDE, MAMUJU SEBAGAI DAERAH RADIASI ALAM TINGGI DI INDONESIA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (138kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (692kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (688kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (122kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (383kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Seluruh wilayah di bumi memiliki radioaktivitas alami, namun tingkat radioaktivitas alam disetiap wilayah dapat berbeda. Di Indonesia, terdapat salah satu wilayah yang memiliki radiasi alam tinggi atau high-level natural radiation areas (HLNRA), yaitu Dusun Tande-Tande, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Penduduk Dusun Tande-Tande telah terpapar radiasi alam yang melebihi batas dosis normal. Paparan radiasi alam dapat menimbulkan efek biologis seperti kerusakan kromosom dan perlambatan dalam proses pembelahan sel atau mitosis. Untuk menilai adanya efek biologis dari paparan radiasi alam tersebut, dilakukan penilaian terhadap biomarker sitogenetik berupa acrocentric chromosome associations (ACA) dan mitotic index (MI) yang diamati pada sampel darah perifer dari 30 penduduk Dusun Tande-Tande (kelompok HLNRA) dan 30 penduduk Desa Kabubu, Kecamatan Topoyo (kelompok kontrol). Sampel darah tersebut kemudian dikultur selama 48 jam untuk kemudian dibuat preparat kromosomnya. Peparat tersebut lalu diamati di bawah mikroskop untuk dihitung frekuensi ACA-nya dan akan dinilai MI-nya. Hasil menunjukkan bahwa frekuensi ACA kelompok HLNRA memiliki nilai yang lebih tinggi (63,43 ± 3,06) dibandingkan kelompok kontrol (48,87 ± 2,17) dengan perbedaan signifikan (p < 0,05). Kemudian, berdasarkan parameter automatic MI dan manual MI yang diamati, kedua parameter menunjukkan bahwa MI pada kelompok HLNRA (32,86 ± 1,58 & 12,45 ± 0,53) lebih tinggi secara signifikan (p < 0,05) dibandingkan kelompok kontrol (23,04 ± 1,17 & 10,42 ± 0,38). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa frekuensi ACA dan MI pada penduduk HLNRA lebih tinggi secara signifikan dibandingkan daerah kontrol. ***** All areas of the earth have natural radioactivity, but the level of natural radioactivity in each region can be different. In Indonesia, there is one area that has high-level natural radiation areas (HLNRA), namely Tande-Tande Hamlet, Mamuju Regency, West Sulawesi. Residents of Tande-Tande Hamlet have been exposed to natural radiation that exceeds the normal dose limit. Exposure to natural radiation can cause biological effects such as damage to chromosomes and slowing down the process of cell division or mitosis. To assess the biological effects of exposure to natural radiation, an assessment of cytogenetic biomarkers in the form of acrocentric chromosome associations (ACA) and mitotic index (MI) were observed in peripheral blood samples from 30 residents of Dusun Tande-Tande (HLNRA group) and 30 residents of the Kabubu village, Topoyo District (control group). The blood sample was then cultured for 48 hours to then make chromosomes preparations. The preparations were then observed under a microscope to calculate the ACA and MI frequency. The results showed that the ACA frequency of the HLNRA group had a higher value (63.43 ± 3.06) than the control group (48.87 ± 2.17) with a significant difference (p <0.05). Then, based on the observed automatic MI and manual MI parameters, both parameters showed that the MI in the HLNRA group (32.86 ± 1.58 & 12.45 ± 0.53) was significantly higher (p<0.05) than the control group (23.04 ± 1.17 & 10.42 ± 0.38). Thus, it can be concluded that the frequency of ACA and MI in HLNRA residents is significantly higher than in control areas.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dr. Yulia Irnidayanti, M.Si. ; 2). Prof. Dr. Mukh Syaifudin.
Subjects: Sains > Sains, Ilmu Pengetahuan Alam
Divisions: FMIPA > S1 Biologi
Depositing User: Users 19579 not found.
Date Deposited: 05 Sep 2023 03:01
Last Modified: 05 Sep 2023 03:01
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/40572

Actions (login required)

View Item View Item