ARISCHA EKA WARDANI, . (2023) EFEKTIVITAS ZAT PENGATUR TUMBUH SITOKININ DAN AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) var. LUMBU KUNING SECARA IN VITRO. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (158kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (382kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (333kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (120kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (466kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (397kB) | Request a copy |
Abstract
Bawang putih merupakan salah satu komoditas tanaman holtikultura yang memiliki banyak manfaat sehingga digemari masyarakat. Salah satu varietas bawang putih unggul di Indonesia adalah Lumbu Kuning. Dalam menghadapi kendala pertumbuhan bawang putih secara konvensional, pertumbuhan bawang putih dapat dilakukan melalui kultur jaringan. Faktor keberhasilan dalam kultur jaringan adalah proses sterilisasi dan penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan eksplan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu perendaman dan konsentrasi klorox yang optimal untuk sterilisasi eksplan bawang putih var. Lumbu kuning dan mengetahui ZPT yaitu kinetin, BAP, IBA dan IAA dalam induksi tunas dan induksi akar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor yang terdiri dari 3 percobaan diantaranya : (1) Pemantapan Sterilisasi eksplan, (2) Induksi tunas bawang putih var. Lumbu Kuning dengan (Kinetin dan IBA) dan (BAP dan IAA) secara in vitro, dan (3) Induksi akar dengan (Kinetin dan IBA) dan (BAP dan IAA) secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sterilisasi eksplan bawang putih dengan konsentrasi 30% selama 30 menit menghasilkan persentase eksplan hidup yang tinggi sebesar 91,7%. Hasil induksi tunas bawang putih Lumbu kuning pada media semua perlakuan menghasilkan jumlah tunas yaitu 1,00 tunas/eksplan, jumlah daun terbanyak pada media 4 ppm kinetin + 1 ppm IBA dan 4 ppm BAP + 1 ppm IAA (2,36 ± 0,14 dan 2,42 ± 0,15), tinggi tunas tertinggi pada media 4 ppm kinetin + 0,5 ppm IBA dan 4 ppm BAP + 1 ppm IAA (1,99 ± 0,14 cm dan 1,36 ±0,06 cm). Hasil induksi akar terbaik terdapat pada media 1 ppm IBA + 0,5 ppm kinetin untuk jumlah akar (11,43 ± 0,73) dan panjang akar terpanjang (4,13 ± 0,43), media 2 ppm IAA + 0,5 ppm BAP menghasilkan jumlah akar terbanyak dan 1 ppm IAA + 0,5 ppm BAP menghasilkan panjang akar terpanjang masing-masing (6,82 ± 1,04 dan 2,50 ± 0,11 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan berbagai konsentrasi ZPT sitokinin dan auksin pada eksplan cakram bawang putih var. Lumbu kuning mampu membentuk tunas, jumlah daun, tinggi tunas, jumlah akar, dan panjang akar terpanjang, namun belum mampu untuk memperbanyak tunas dengan berbagai konsentrasi yang diberikan. *********** Garlic is one of horticultural commodity that has a lot of beneficial things to be admired by society. One of the superior garlic variety in Indonesia is Lumbu Kuning. To face the obstacles of conventional garlic growth, garlic growth can be done using the tissue culture method, one success of tissue culture is the sterilization process and the usage of growth regulators useful to promote explant growth. This research aimed to measure immersion time and optimal sodium hypochlorite concentration for garlic var. Lumbu Kuning explant sterilization and to measure the plant growth regulator combination, which were Kinetin, BAP, IBA, and IAA in shoot induction and root induction. This research used Completely Randomized Design of 3 groups which were: (1) Plant explant sterilization, (2) Shoot induction of garlic var. Lumbu Kuning with (Kinetin and IBA) and (BAP and IAA) in vitro, (3) Root induction with (Kinetin and IBA) and (BAP and IAA) in vitro. This research showed that garlic explant sterilization with concentration 30% chlorox and 30 minute showed high living explant percentage of 91,7%. The best results of Lumbu kuning garlic shoot induction were found in the media of all treatments with the number of shoots 1.00 shoots/explant, the highest number of leaves in the media 4 ppm kinetin + 1 ppm IBA and 4 ppm BAP + 1 ppm IAA (2.36 ± 0. 14 and 2.42 ± 0.15), the highest shoot height was on media 4 ppm kinetin + 0.5 ppm IBA and 4 ppm BAP + 1 ppm IAA (1.99 ± 0.14 cm and 1.36 ± 0.06 cm). The best root induction results were found in media 1 ppm IBA + 0.5 ppm kinetin for the number of roots (11.43 ± 0.73) and the longest root length (4.13 ± 0.43), media 2 ppm IAA + 0.5 ppm BAP produced the highest number of roots and 1 ppm IAA + 0.5 ppm BAP produced the longest root length respectively (6.82 ± 1.04 and 2.50 ± 0.11 cm). The results of the study showed that the use of various concentration cytokinin and auxin PGRs in disc explants of garlic var. Lumbu kuning was able to form shoots, the number of leaves, the height of the shoots, the number of roots, and the length of the longest roots, but it had not been able to reproduce the shoots with the various concentrations given.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Reni Indrayanti, M.Si. ; 2). Rizal Koen Asharo, S.Si.,M.Si. |
Subjects: | Sains > Sains, Ilmu Pengetahuan Alam Sains > Botani |
Divisions: | FMIPA > S1 Biologi |
Depositing User: | Users 19593 not found. |
Date Deposited: | 06 Sep 2023 02:29 |
Last Modified: | 06 Sep 2023 02:29 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/40772 |
Actions (login required)
View Item |