FURKAN, . (2023) PERAN KEARIFAN LOKAL MAJA LABO DAHU DALAM PENCEGAHAN KERUSAKAN HUTAN DI KABUPATEN BIMA. Doktor thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (3MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (622kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (833kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (217kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (260kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dikaji dari masalah kerusakan hutan yang masif terjadi di Kabupaten Bima yang memiliki budaya kearifan lokal Maja Labo Dahu. Penelitian ini berfokus pada pengalaman, pemahaman, cara pandang serta kondisi terkini pada masyarakat Bima dan model yang dikembangkan. Penelitian ini menjelaskan tentang falsafah Maja Labo Dahu dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yaitu keseimbangan, tidak merusak, malu dan takut, serta pemahaman dan pandangan masyarakat Bima tentang alam dan lingkungan, pergeseran cara pandang, serta penyebab yang mendorong terjadinya kerusakan hutan. Latar belakang penelitian ini berangkat dari pemahaman bahwa kearifan lokal Maja Labo Dahu memiliki nilai dan budaya yang baik, akan tetapi kerusakan hutan masih terjadi. Apakah maja labo Dahu masih dijadikan Pedoman, Mengapa dan bagaimana kerusakan hutan tersebut terjadi masih terjadi, dan model revilatalisasi kerusakan hutan berbasis kearifan lokal Maja Labo Dahu ? Penelitan ini dilakukan di 5 kecamatan yang ada di Kabupaten Bima dengan menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif melalui pengamatan atau observasi mendalam, dokumentasi dan wawancara langsung terhadap beberapa narasumber baik pemerintah, tokoh adat, tokoh masyarakat, agama, angggota masyarakat, jurnalis, pengusaha jagung, kayu, dan akademisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1). Kearifan Lokal Maja Labo Dahu sangat terkait dengan Biosentris, akan tetapi nilai-nilai Maja Labo Dahu yang relevansi dengan lingkungan hidup sebagiannya tidak lagi djadikan pandangan hidup masyarakat Bima, (2). Cara pandang masyarakat Bima tentang alam telah bergeser ke antroposentris sehingga melahirkan sikap dan perilaku yang merusak seperti maraknnya perladangan liar, illegal loging dan ditambah lemahnya pengawasan (3), Dalam penelitian ini telah ditemukan model baru dalam bentuk pentahelix yang peneliti beri nama lowke (lokal wisdom dan kebijakan) yaitu kolaborasi akademisi, bisnis, pemerintah (government), comunity (masyarakat adat), dan media (ABGCM) yang cukup efektif menjaga lingkungan hutan. Berdasarkan temuan di atas dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal Maja Labo Dahu dalam pencegahan kerusakan hutan di Kabupaten Bima dapat ditumbuhkan / di hidupkan kembali dengan baik melalui penerapan model lowke yang ditemukan dalam penelitian ini
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Additional Information: | 1. Prof. Dr. H. M. Ahman Syah, M.Pd., M.Sc. 2. Prof. Dr. Sunaryo, M.Si. |
Subjects: | Geografi, Antropologi > Ilmu Lingkungan |
Divisions: | PASCASARJANA > S3 Pendidikan Lingkungan |
Depositing User: | Users 19582 not found. |
Date Deposited: | 05 Sep 2023 23:13 |
Last Modified: | 05 Sep 2023 23:13 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/40789 |
Actions (login required)
View Item |