MOHAMMAD RIDWANSYAH ARIOSENO, . (2024) ANALISIS KUAT PENERANGAN MEETING ROOM DAN BALLROOM HOTEL AYOLA LIPPO CIKARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALUX EVO 12.0. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (245kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (707kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (94kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (90kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Pencahayaan buatan merupakan salah satu kebutuhan pencahayaan yang berasal dari sumber non alami, salah satunya adalah lampu. Pencahayaan buatan dalam suatu ruangan harus didesain instalasinya sesuai dengan fungsi ruangan dan agar dapat mendapatkan kuat penerangan yang sesuai dengan standar yang diterapkan yaitu SNI 6197:2020. Oleh karena itu, dilakukan penelitian pada meeting room dan ballroom Hotel Ayola Lippo Cikarang ini bertujuan untuk menganalisis data hasil kuat penerangan dengan standar SNI 6197:2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif dengan teknik yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian, yaitu metode observasi dan metode pengukuran. Pengukuran menggunakan lux meter sebagai alat ukur untuk mendapatkan nilai kuat penerangan pada meeting room dan ballroom. Untuk pembuatan simulasi optimalisasi kuat penerangan menggunakan software DIALux evo 12.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat penerangan pada meeting room dan ballroom Hotel Ayola Lippo Cikarang belum memenuhi standar SNI 6197:2020. Oleh karena itu dilakukan optimalisasi dengan perencanaan pergantian jenis lampu, dan pengurangan jumlah lampu. Pada perencanaan pertama, diperoleh nilai kuat penerangan meeting room dan ballroom telah memenuhi standar SNI 6197:2020 dengan nilai rata-rata kuat penerangan tiap ruangan sebesar 271 lux dan presentase kenaikan sebesar 21% s.d. 190%. Namun hanya satu ruangan yang nilai densitas daya lampu memenuhi standar SNI 6197:2020 yaitu pada meeting room Flores. Pada perencanaan kedua, diperoleh nilai kuat penerangan meeting room dan ballroom telah memenuhi standar SNI 6197:2020 dengan nilai rata-rata kuat penerangan tiap ruangan sebesar 258 lux dan presentase kenaikan sebesar 10% s.d. 72% dan nilai densitas daya lampu telah memenuhi standar SNI 6197:2020. Oleh karena itu, desain optimalisasi kuat penerangan yang digunakan adalah perencanaan pertama pada meeting room Flores, dan perencanaan kedua pada meeting room Aceh, Toraja, Mandailing, dan Kintamani serta ballroom Papua. Kata Kunci: Analisis, Kuat Penerangan, Pengukuran, Simulasi DIALux evo 12.0, Standar SNI 6197:2020 ***** Artificial lighting is one of the lighting needs that come from non-natural sources, one of which is a lamp. Artificial lighting in a room must be designed in accordance with the function of the room and in order to get ilumination in accordance with the standards applied, namely SNI 6197: 2020. Therefore, research was conducted in the meeting room and ballroom of Ayola Lippo Cikarang Hotel aimed to analyze data on the results of ilumination with SNI 6197:2020 standards. The research method used is a descriptive quantitative method with techniques used for research data collection, namely observation methods and measurement methods. Measurement using lux meter as a measuring instrument to get the strong value of ilumination in meeting rooms and ballrooms. For the creation of simulations of strong optimization of lighting using DIALux evo 12.0 software. The results showed that the strong value of lighting in the meeting room and ballroom of Ayola Lippo Cikarang Hotel did not meet SNI 6197:2020 standards. Therefore, optimization is carried out by planning the change of lamp types, and reducing the number of lamps. In the first plan, the strong value of meeting room and ballroom lighting was obtained to meet SNI 6197:2020 standards with an average value of lighting strength in each room of 271 lux and a percentage of deviation of 21% to 190%. However, only one room whose lamp density value meets SNI 6197:2020 standards is in the Flores meeting room. In the second plan, it was obtained that the strong value of meeting room and ballroom lighting had met SNI 6197:2020 standards with an average value of lighting strength for each room of 258 lux and a percentage of deviation of 10% to 72% and the value of lamp power density had met SNI 6197:2020 standards. Therefore, the optimization illumination improvement design used is the first planning in the Flores meeting room, and the second planning in the Aceh, Toraja, Mandailing, and Kintamani meeting rooms and the Papua ballroom. Keywords: Analysis, Illumination, Measurement, Simulation DIALux evo 12.0, SNI 6197:2020 Standard
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1.) Massus Subekti, S.Pd., M.T. ; 2.) Prof. Dr. Suyitno, M.Pd. |
Subjects: | Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknologi (umum) Teknologi dan Ilmu Terapan > Konstruksi Bangunan |
Divisions: | FT > S1 Pendidikan Teknik Elektro |
Depositing User: | Users 21601 not found. |
Date Deposited: | 01 Feb 2024 05:57 |
Last Modified: | 01 Feb 2024 05:57 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/44088 |
Actions (login required)
View Item |