NOVITA PUTRI, . (2024) KOMUNITAS TUMBUHAN PAKU PADA DUA TIPE PENGELOLAAN LAHAN DI KAWASAN WANA WISATA PRABANLINTANG KABUPATEN TEGAL. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (136kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (166kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (429kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (674kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (121kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA..pdf Download (276kB) |
|
Text
LAMPIRAN..pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Salah satu hutan yang dikembangkan menjadi destinasi wisata alam adalah hutan pinus di kawasan Wana Wisata Prabanlintang Kabupaten Tegal. Pada kawasan ini terdapat dua tipe pengelolaan lahan yaitu hutan pinus yang dikelola menjadi destinasi wisata alam dan hutan pinus yang tidak dikelola, hal ini memungkinkan adanya perbedaan keragaman tumbuhan paku. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati bagaimana pola keanekaragaman tumbuhan paku di satu wilayah yang memiliki pengelolaan berbeda. Manfaat penelitian ini memberikan informasi yang dapat digunakan untuk merancang pengelolaan yang memperhatikan kelestarian tumbuhan paku. Metode dekriptif kuantitatif dilakukan dengan observasi langsung di kawasan penelitian. Pengambilan sampel menggunakan metode sampel sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kawasan berpengaruh terhadap frekuensi kehadiran paku, tetapi tidak berpengaruh pada kekayaan jenis. Hasil analisis hubungan hierarkis menunjukkan bahwa tumbuhan paku pada dua tipe lahan pengelolaan memiliki komunitas cenderung sama. Tutupan kanopi berkorelasi terhadap jumlah jenis paku terrestrial (p<0,05). Karakteristik lingkungan seperti diameter pohon dan bark rugosity berkorelasi (p<0,05) terhadap jumlah jenis paku terestrial dan epifit. Sedangkan tinggi pohon tidak berkorelasi (p>0,05) terhadap jumlah jenis paku terestrial dan epifit. One of the forests that has been developed into a natural tourist destination is the pine forest in the Wana Wisata Prabanlintang area, Tegal Regency. In this area there are two types of land management, namely pine forests that are managed as natural tourism destinations and pine forests that are not managed, allowing for differences in the diversity of ferns. This research observed the diversity patterns of ferns in two areas that has different management. The study provides information that can be used to design the maintenance of fern. This research used quantitative descriptive methods. Sampling used a systematic sampling method. The results showed that area management had an impact on fern frequency, but had no impact on species richness. The results of the hierarchical relationship analysis showed that ferns on the two types of management land tend to have similar communities. Canopy cover correlated with the number of terrestrial fern species (p<0.05). Environmental characteristics such as tree diameter and bark rugosity correlated (p<0.05) against the number of terrestrial and epiphyte ferns. While the tree height did not correlated (p>0.05) to the number of terrestrial and epiphyte ferns.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Agung Sedayu, M.Sc.; 2). Vina Rizkawati, M.Sc. |
Subjects: | Sains > Sains, Ilmu Pengetahuan Alam |
Divisions: | FMIPA > S1 Biologi |
Depositing User: | Users 21763 not found. |
Date Deposited: | 05 Feb 2024 04:57 |
Last Modified: | 05 Feb 2024 04:57 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/44440 |
Actions (login required)
View Item |