PENGARUH MEDIA QUENCHING TERHADAP KEKERASAN CROSS SECTION DAN LAJU KOROSI HASIL HARDFACING MENGGUNAKAN ELEKTRODA HV 600 DENGAN PENAMBAHAN NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH

ARIQ NAUFAL RIDHWAN, . (2024) PENGARUH MEDIA QUENCHING TERHADAP KEKERASAN CROSS SECTION DAN LAJU KOROSI HASIL HARDFACING MENGGUNAKAN ELEKTRODA HV 600 DENGAN PENAMBAHAN NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (927kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (359kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (431kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (762kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (394kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (354kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (354kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Baja karbon rendah memiliki kadar karbon maksimum sebesar 0,3 %. Baja ini bersifat lunak dan tahan lama serta mempunyai mampu mesin dan mampu las yang baik. Hal ini dikarenakan rendahnya kadar karbon yang dimilikinya. Ada cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan sifat kekerasannya, yakni dengan teknik hardfacing. Hardfacing merupakan salah satu teknik proses pengerasan permukaan pada logam dengan penambahan lapisan logam paduan yang bersifat keras, yaitu dengan menambahkan unsur nikel. Kelebihan unsur nikel dengan unsur lain yaitu mempunyai sifat keras dan sangat tahan korosi. Pengelasan dalam penerapan hardfacing yang paling sering digunakan di lapangan adalah metode Shield Metal Arc Welding (SMAW). Teknik hardfacing pada penelitian ini menggunakan metode SMAW dengan elektroda HV 600 serta untuk meningkatkan kekerasan terhadap permukaan baja dilakukan penambahan unsur nikel dan dilanjutkan dengan proses pendinginan melalui variasi media pendingin udara, oli, dan air. Setelah proses pendinginan, selanjutnya spesimen dilakukan uji struktur makro dengan cara spesimen yang sudah dilakukan teknik hardfacing dan dilanjutkan dengan proses pendinginan dipotong menjadi 1cm, setelah dilakukan uji struktur makro, selanjutnya dilakukan uji kekerasan cross section melalui metode Vickers dengan alat uji Vickers Macrohardness Tester dan selanjutnya dilakukan uji laju korosi menggunakan metode weight loss. Pada struktur makro menunjukkan perbedaan daerah zona terpengaruh panas (HAZ), daerah las, dan daerah yang tidak terpengaruh panas (base metal) hasil hardfacing dan proses pendinginan dengan penambahan unsur nikel. Pada uji kekerasan cross section, didapatkan rata-rata nilai kekerasan pada spesimen BNNiU sebesar 461,16 VHN, BNNiO sebesar 633,6 VHN, dan BNNiA sebesar 681,86 VHN, sedangkan untuk hasil uji laju korosi menggunakan metode weight loss, didapatkan nilai rata-rata pada spesimen BNNiU sebesar 25,745 mpy, BNNiO sebesar 9,194 mpy, dan BNNiA sebesar 13,792 mpy. ***** Low carbon steel has a maximum carbon content of 0.3%. This steel is soft and slender and has good engine and welding capabilities. This is due to its low carbon content. There's a way to enhance its violent nature, with hardfacing techniques. Hardfacing is one of the methods of surface hardening of metals with the addition of hard alloy metal layers, In addition to the nickel, it has a strong corrosion resistance. Welding in hardfacing application the most commonly used in the field is the method of Shield Metal Arc welding (SMAW). The hardfacing technique in this study uses the SMAW method with HV 600 electrodes as well as to increase the hardness against the steel surface, the addition of nickel elements is carried out and continued with the cooling process through variation of air, oil, and water cooling media. After cooling, the specimens are tested macro structure with the method of the specimen that has already been done hardfaceing technique and continue with cooling procedure cut to 1cm, after performing macro structural test, then cross section hardness test through Vickers method with the test device Vicker Macrohardness Tester and then performed corrosion speed test using the weight loss method. The macro structure shows differences in areas affected by heat (HAZ), weld areas, and areas that are not affected by heat (base metal) resulting from the hardfacing and cooling process with the addition of nickel elements. In the cross section hardness test, the average hardness value for the BNNiU specimen was 461,16 VHN, BNNiO was 633,6 VHN, and BNNiA was 681,86 VHN, while for the corrosion rate test results using the weight loss method, the average value was obtained. The average for BNNiU specimens was 25,745 mpy, BNNiO was 9,194 mpy, and BNNiA was 13,792 mpy.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Drs. Syaripuddin, M.Pd. 2). Ahmad Lubi, M.Pd.,M.T.
Subjects: Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknik Mesin, Mekanika Teknik
Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknik Pertambangan, Metalurgi
Divisions: FT > S1 Pendidikan Teknik Mesin
Depositing User: Users 22707 not found.
Date Deposited: 23 Jul 2024 05:12
Last Modified: 23 Jul 2024 05:12
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/46045

Actions (login required)

View Item View Item