ALBERTINA SIWALETTE, . (2024) HUMOUR TRANSLATION IN INDONESIAN SUBTITLE OF CHRISTIAN GIACOBBE’S STAND-UP COMEDY SHOWS IN SUCI X. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Cover - Daftar Isi fixed.pdf Download (1MB) |
|
Text
Bab 1.pdf Download (1MB) |
|
Text
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (758kB) | Request a copy |
|
Text
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (542kB) | Request a copy |
|
Text
Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (524kB) | Request a copy |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (746kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (563kB) | Request a copy |
Abstract
*****ABSTRAK***** Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan humor dalam ujaran, mengidentifikasi teknik penerjemahan, dan menilai kualitas terjemahan dalam teks bahasa Indonesia dari video-video penampilan komedi stand-up Christian Giacobbe di kanal YouTube Stand-Up KompasTV, serta memeriksa pengaruh teknik penerjemahan yang telah diidentifikasi terhadap kualitas terjemahan yang telah dinilai. Penelitian ini menggunakan klasifikasi humor dari Raphaelson-West (1989) untuk mengklasifikasikan humor, serta kategorisasi Molina dan Albir (2000) untuk mengidentifikasi teknik penerjemahan yang digunakan. Selain itu, model FAR dari Pedersen (2017) digunakan untuk menilai kualitas terjemahan teks film. Hasilnya menunjukkan bahwa ada tiga jenis humor: humor universal, budaya, dan linguistik. Humor budaya adalah jenis yang paling banyak digunakan, sedangkan humor linguistik adalah jenis humor yang paling sedikit digunakan karena keberterimaannya. Selain itu, terdapat 14 jenis teknik penerjemahan (memisahkan peminjaman murni dan naturalisasi) yang teridentifikasi dari total 884 segmen subtitle. Teknik padanan yang sudah ditetapkan adalah teknik yang paling sering digunakan, sedangkan teknik amplifikasi adalah yang paling jarang digunakan. Dalam penelitian TQA, studi ini menemukan bahwa kesalahan utama yang teridentifikasi adalah kesepadanan fungsional yang mencapai 12,36% kesalahan dari total data, yang mengindikasikan adanya permasalahan yang signifikan dalam memastikan bahwa teks terjemahan dapat mentransfer humor yang dimaksud dengan nuansa yang sesuai. Lebih lanjut, dianalisis bahwa teknik-teknik seperti padanan yang sudah ditetapkan, transposisi, peminjaman yang dinaturalisasi, dan adaptasi secara umum mempertahankan standar kualitas terjemahan yang layak. Sebaliknya, kompresi linguistik, peminjaman murni, dan reduksi tampaknya mengurangi konsistensi semantik dan gaya bahasa. *****ABSTRACT***** This study aims to classify the humour of the utterances, identify the translation techniques, and assess the quality of translation in the Indonesian subtitles of Christian Giacobbe's stand-up comedy shows videos on the YouTube channel Stand-Up KompasTV, as well as examine the effect of the identified translation techniques towards the assessed translation quality. This study employs Raphaelson-West (1989) to classify the humour, and Molina and Albir’s (2002) categorisation to identify the applied translation techniques. Moreover, Pedersen’s (2017) FAR model is applied to assess the translation quality of the subtitles. The result reveals that there are three types of humour: universal, cultural, and linguistic humour. Cultural humour is the most used type, while linguistic humour is the least used type of humour because of its acceptability. Moreover, there are 14 types of translation techniques (separating pure and naturalised borrowing) identified in the total of 884 segments of subtitles. The established equivalent technique is the most commonly used one, while the amplification technique is the least common. In the TQA, this study finds that the main error identified is functional equivalency which accounts for 12.36% of the total data, indicating a significant concern in ensuring that subtitles properly transfer the intended humour with suitable nuances. Further, it is analysed that techniques like established equivalent, transposition, naturalised borrowing, and adaptation generally maintain decent translation quality standards. Conversely, linguistic compression, pure borrowing, and reduction apparently compromise semantic and stylistic consistency.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Nurrahma Restia Fatkhiyati M.Li. 2) Aisah, M. Hum |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Inggris Bahasa dan Kesusastraan > Sastra Inggris |
Divisions: | FBS > S1 Sastra Inggris |
Depositing User: | Users 23792 not found. |
Date Deposited: | 12 Aug 2024 06:13 |
Last Modified: | 12 Aug 2024 06:13 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/49730 |
Actions (login required)
View Item |