EMIR FAISAL HUSEN, . (2022) PERAN YAYASAN TERUMBU KARANG INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN RAJA AMPAT, PROVINSI PAPUA BARAT. Diploma thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Tugas Akhir Emil Paical Ucen.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi peran Yayasan Terumbu Karang Indonesia (TERANGI) dalam pengembangan ekowisata berbasis masyarakat di Kawasan Konservasi Perairan Raja Ampat, Papua Barat. Teknik pengumpulan data ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan cara wawancara bersama narasumber dari Yayasan TERANGI, masyarakat Kabupaten Raja Ampat dan melakukan observasi langsung ke lapangan selama 14 hari serta pengumpulan data menggunakan studi literatur. Kabupaten Raja Ampat masuk ke dalam Kawasan Konservasi Perairan karena memiliki kekayaan alam bahari seperti 75% terumbu karang dunia ada di Raja Ampat, biota laut endemik asli dan kebudayaan yang sangat menarik. Kabupaten Raja Ampat merupakan salah satu destinasi populer yang memiliki wisata alam dan budaya yang sangat indah dan unik, oleh karena itu wisatawan yang berkunjung kesana meningkat setiap tahun. Yayasan TERANGI mendapatkan dana hibah dari World Bank melalui program COREMAP-CTI ICCTF-Bappenas dalam kegiatan paket satu pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) oleh masyarakat secara berkelanjutan di Kabupaten Raja Ampat. Kegiatan yang dilakukan berupa workshop pelatihan dan pembangunan infrastruktur skala kecil (keramba jaring apung, stasiun pemantauan hiu dan pusat informasi pariwisata) yang ada di Kabupaten Raja Ampat. Dalam pelaksanaannya ada tiga partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata berbasis masyarakat, yaitu: tahapan perencanaan, tahapan implementasi dan tahapan pemanfaatan keuntungan. ******************************************************** This research was conducted with the aim of identifying the role of the Indonesian Coral Reef Foundation (TERANGI) in the development of community-based ecotourism in the Raja Ampat Marine Protected Area, West Papua. This data collection technique was carried out using descriptive qualitative methods, by interviewing resource persons from the TERANGI Foundation, the people of Raja Ampat Regency and conducting direct observations in the field for 14 days and collecting data using literature studies. Raja Ampat Regency is included in the Water Conservation Area because it has marine natural wealth such as 75% of the world's coral reefs in Raja Ampat, native endemic marine life and very interesting culture. Raja Ampat Regency is one of the popular destinations that has very beautiful and unique natural and cultural tourism, therefore tourists visiting there are increasing every year. TERANGI Foundation received a grant from the World Bank through the COREMAP-CTI ICCTF-Bappenas program in a package of activities for the sustainable use of Marine Protected Areas (KKP) in Raja Ampat Regency. The activities carried out are in the form of training workshops and the construction of small-scale infrastructure (floating net cages, shark monitoring stations and tourism information centers) in Raja Ampat Regency. In its implementation there are three community participations in the development of community-based ecotourism, namely: the planning stage, the implementation stage and the profit utilization stage.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | 1). Revi Agustin Aisyianita, S.Hut., M.Sc. |
Subjects: | Ilmu Sosial > Pariwisata |
Divisions: | FIS > D IV Usaha Perjalanan Wisata |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 15 Oct 2024 01:26 |
Last Modified: | 15 Oct 2024 01:26 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/51521 |
Actions (login required)
View Item |