HENDRIK YAPUTRA, . (2022) PEMIKIRAN SOSIAL DEMOKRAT ABDUL RAHMAN TOLLENG: SUATU ANALISIS HISTORIS (1956-1974). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Skripsi Hendrik Yaputra Burning.pdf Restricted to Registered users only Download (276MB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini, menjelaskan pemikiran dan perjalanan Abdul Rahman Tolleng sebagai tokoh sosialis demokrat dalam upaya meletakkan dasar pembaruan politik di kehidupan awal Orde Baru. Pembaruan politik itu penting guna menggantikan nilai-nilai Orde Lama yang otoriter menjadi nilai-nilai yang lebih demokratis. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Pada tahap heuristik, peneliti memanfaatkan tulisan karya Rahman, hasil wawancara dengan Rahman, dan arsip pribadi Rahman sebagai sumber primer. Terkait sumber sekunder, peneliti akan memanfaatkan buku, majalah, surat yang berkaitan dengan Rahman Tolleng. Penelitian ini juga melakukan sejumlah wawancara dengan kolega Rahman Tolleng di antaranya Sarwono Kusumaatmadja dan Rum Aly. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rahman Tolleng mampu memberikan sumbangsih pemikiran sosialisme demokrat dalam kehidupan politik di masa awal Orde Baru. Rahman menjadi anggota DPR dari fraksi Golkar demi mewujudkan modernisasi di bidang politik. Modernisasi di bidang politik dilakukan dengan memperjuangkan gagasan Dwi Partai dan sistem distrik dalam RUU Pemilu 1971. Rahman juga menjadi anggota Bappilu yang berupaya memenangkan Golkar pada Pemilu 1971. Rahman berupaya membawa partai Golkar menjadi partai modern. Atas keterlibatannya di Golkar, Rahman dikenal menjadi juru bicara Orde Baru. Sayangnya, sejumlah pemimpin ABRI merasa terganggu dengan ide pembaruan Rahman. Pada akhirnya, Rahman dituduh sebagai dalam dalam peristiwa 15 Januari 1974 dan dijebloskan ke penjara. ********************************************* The purpose of this study is to explain the thoughts and journey of Abdul Rahman Tollen as a figure of democratic socialism in an effort to lay the political foundation in the early life of the New Order. Political reform is important in order to take advantage of the authoritarian Old Order values into more democratic values. This study uses historical methods consisting of topics, heuristics, selection, interpretation, and historiography. In the heuristic stage, the researcher used the writings of Rahman Tollen, the results of interviews with Rahman Tollen, and Rahman Tollen's personal archives as primary sources. Regarding secondary sources, researchers will use books, magazines, letters related to Abdul Rahman Tollen. This study also conducted interviews with colleagues of Rahman Tollen, including Sarwono Kusumaatmadja and Rum Aly. The results showed that Rahman Tollen was able to contribute to the idea of democratic socialism in political life in the early New Order era. Rahman became a member of the DPR from the Golkar faction in order to realize modernization in the political field. Modernization in the political field was carried out with the district with the idea of Dwi Party and the system in the 1971 Election Bill. Rahman was also a member of the Golkar Bappilu for the 1971 General Election. Rahman tried to bring the Golkar party into a modern party. For his involvement in Golkar, Rahman was known as the spokesman for the New Order. Unfortunately, many ABRI leaders were disturbed by Rahman's idea of reform. In the end, Rahman was innocent as in the events of January 15, 1974 and was sent to prison.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Nur Aeni Marta, S.,S., M. Hum. ; 2). Muhammad Hasmi Yanuardi, S, S., M. Hum |
Subjects: | Ilmu Sejarah > Aneka Ragam Sejarah dan Teori Sejarah |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 15 Oct 2024 04:07 |
Last Modified: | 15 Oct 2024 04:07 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/51553 |
Actions (login required)
View Item |