Muhammad Yanuar Rahmatullah, . (2022) Kekerasan Simbolik terhadap Perempuan (Analisis Semiotika pada Film Imperfect: Karir, Cinta & Timbangan). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Skripsi Muhammad Yanuar Rahmatullah BAB I-V Selesai (1)_2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Kekerasan simbolik dalam film ini akan dianalisis menggunakan metode semiotika Roland Barthes karena dianggap paling efektif dan aplikatif dalam menganalisis subjek film. Film dapat dianalisis melalui empat faktor, yaitu mise-en scene, sinematografi, suara dan editing. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran lengkap kondisi sosial. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, wawancara, dan triangulasi data. Pada penelitian ini penulis mengambil 17 scene yang penulis anggap menggambarkan kekerasan simbolik (body shaming). Tanda – tanda yang menggambarkan kekerasan simbolik (body shaming) dalam scene tersebut dimuat dalam dialog, adegan dan suara. Penulis kemudian membagi temuan ke dalam dua bentuk kekerasan simbolik, yaitu verbal dan non-verbal. Pengaruh dari budaya berupa mitos serta sejarah yang berada di dalam kehidupan masyarakat perlahan berkembang menjadi keyakinan di masyarakat. Hal ini menyebabkan terciptanya budaya kekerasan simbolik yang menjadi kebiasaan atau hal yang kerap kali terjadi di kehidupan bermasyarakat di Indonesia, baik dalam bentuk verbal, maupun non-verbal. **************************** Because Roland Barthes' semiotic method is considered the most effective and appropriate in studying the theme of the film, it will be used to evaluate the symbolic violence in this picture. Four factors can be used to evaluate a film: mise-en-scene, cinematography, sound, and editing. This study was carried out using a qualitative approach with the goal of providing a comprehensive picture of social conditions. Observation, documentation, interviews, library research, and data triangulation were utilized to acquire data. The authors of this study chose 17 scenes that they thought depicted symbolic violence (body shaming). Dialogue, scenes, and noises all convey signs that describe symbolic violence (body shaming) in the scene. The findings are then divided into two types of symbolic violence: verbal and non-verbal. Culture's effect in people's lives, manifested in myths and history, gradually evolves into societal ideas. This has led to the creation of a culture of symbolic violence that becomes a habit that often occurs in social life in Indonesia, both verbal and non-verbal forms.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Yuanita Aprilandini, M.Si ; 2). Dr. Evy Clara, M.Si |
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi |
Divisions: | FIS > S1 Sosiologi |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 17 Oct 2024 07:15 |
Last Modified: | 17 Oct 2024 07:15 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/51635 |
Actions (login required)
View Item |