KESANTUNAN BERBAHASA PADA DEBAT CALON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2024 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

PUSPA WIDYA LESTARI, . (2024) KESANTUNAN BERBAHASA PADA DEBAT CALON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2024 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (272kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (388kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (286kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (510kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (255kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (241kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang penerapan kesantunan berbahasa dan implikasi hasil analisis kesantunan berbahasa yang terdapat pada pada debat calon presiden tahun 2024 terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia materi teks rekon kelas IX SMP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memaparkan penerapan kesantunan berbahasa pada debat calon presiden Republik Indonesia tahun 2024. Objek penelitian ini adalah debat calon presiden Republik Indonesia tahun 2024 putaran pertama dan ketiga dengan calon nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan, nomor urut 2 Prabowo Subianto, nomor urut 3 oleh Ganjar Pranowo. Penelitian ini menemukan adanya 124 ujaran menerapkan kesantunan berbahasa. Kesantunan berbahasa jenis sikap hormat memiliki persentase tertinggi, yaitu 46,25% berjumlah 222 penerapan pada 103 ujaran. Kesantunan berbahasa jenis empan papan memiliki persentase 20,21% berjumlah 97 penerapan pada 97 ujaran. Kesantunan berbahasa jenis sikap tepa selira memiliki persentase 15% berjumlah 72 penerapan pada 47 ujaran. Kesantunan berbahasa jenis sifat rendah hati memiliki persentase 13,54% berjumlah 65 penerapan pada 47 ujaran. Kesantunan berbahasa jenis adu rasa memiliki persentase 2,92% berjumlah 14 penerapan pada 12 ujaran. Terakhir, kesantunan berbahasa jenis angon rasa memiliki persentase 2,08% berjumlah 10 penerapan pada 7 ujaran. Dari keenam hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa sikap hormat merupakan kesantunan berbahasa yang paling dominan dalam kegiatan debat. Disimpulkan, setiap kandidat menerapkan kesantunan berbahasa pada debat Calon Presiden. Dengan demikian, sikap hormat merupakan kesantunan berbahasa paling dianjurkan untuk diterapkan dalam debat. Hasil penelitian ini diimplikasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi teks rekon kelas IX Fase D pada elemen berbicara dan mempresentasikan dengan pembelajaran debat. Kata Kunci: pemilu, debat capres, kesantunan berbahasa, pragmatik ***** This research aims to obtain information about the application of language politeness and the implications of the results of language politeness analysis contained in the 2024 presidential candidate debate on Indonesian language learning in class IX middle school recon text material. This research uses a qualitative descriptive method to explain the application of language politeness in the 2024 presidential candidate debates of the Republic of Indonesia. The object of this research is the first and third rounds of the 2024 presidential candidate debates with candidate number 1 Anies Rasyid Baswedan, number 2 Prabowo Subianto, and number 3 Ganjar Pranowo. This research found that there were 124 utterances that applied language politeness. The type of respectful politeness has the highest percentage, which is 46.25% totaling 222 applications in 103 utterances. The type of empan papan politeness has a percentage of 20.21% totaling 97 applications in 97 utterances. The type of tepa selira politeness has a percentage of 15% totaling 72 applications in 47 utterances. The politeness of language of the humble nature has a percentage of 13.54% totaling 65 applications in 47 utterances. The politeness of language of the adu rasa type has a percentage of 2.92% totaling 14 applications in 12 utterances. Finally, the politeness of language of the angon rasa type has a percentage of 2.08% totaling 10 applications in 7 utterances. These six results show that respect is the most dominant politeness in debate activities. In conclusion, each candidate applied language politeness in the Presidential Candidate debate. Thus, respectful attitude is the most recommended politeness to be applied in debates. The results of this research have implications for learning Indonesian, recon text material for class IX Phase D in the elements of speaking and presenting with debate learning. Keywords: election, presidential debate, politeness in language, pragmatics

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Prof.Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. ; 2). Nur Sekhudin, S.Pd.,M.Hum.
Subjects: Ilmu Politik > Institusi politik (Indonesia)
Bahasa dan Kesusastraan > Linguistik
Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Puspa Widya Lestari .
Date Deposited: 21 Nov 2024 01:51
Last Modified: 21 Nov 2024 01:51
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/52190

Actions (login required)

View Item View Item