REINALDINE MOCHAMMAD, . (2025) Pemanfaatan Makam Pangeran Jayakarta oleh Pengunjung. Sarjana thesis, Universitas Negeri Jakarta.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (711kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (251kB) |
![]() |
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (271kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (140kB) | Request a copy |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (202kB) |
![]() |
Text
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (727kB) | Request a copy |
Abstract
Kota Jakarta merupakan kota besar yang mayoritas masyarakatnya dianggap maju dan memiliki pendidikan yang cukup baik sehingga diasumsikan telah meninggalkan hal yang tabu, namun masih ada sebagian golongan yang mempercayai keberadaan sebuah makam yang dianggap keramat. Sebagai salah satu kota yang tertua di zaman Hindia Belanda, Jakarta memiliki banyak peninggalan sejarah salah satunya makam Pangeran Jayakarta. Makam ini sering dikunjungi oleh berbagai kalangan masyarakat dan terletak di Jalan Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Pangeran Jayakarta tersebut merupakan tokoh besar yang menguasai Batavia dari Belanda sehingga makamnya dianggap keramat oleh sebagian golongan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan makam pangeran Jayakarta oleh pengunjung yang mana apakah pengunjung tersebut ingin belajar sejarah atau memiliki tujuan yang lain. Metode penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Data yang dikumpulkan menggunakan metode wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Analisis data tersebut menggunakan metode triangulasi sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan mendalam tentang pemanfaatan Makam Pangeran Jayakarta. Informan pada penelitian ini terdiri dari dua yaitu informan kunci ini yaitu juru kunci dan informan inti yaitu pengunjung makam. Hasil menunjukan dari informan yang berhasil diwawancara sebanyak 15 pengunjung yang berasal dari berbagai daerah yang menunjukkan 100% dari 15 orang tersebut menyatakan untuk mengenang masa masa lampau untuk mengetahui sejarah Jakarta dan Pangeran Jayakarta. Sementara itu 12 orang (80%) mereka berkunjung untuk melakukan ritual yang menganggap bahwa makam keramat dijadikan sebagai penghubung doa kepada Allah dengan melakukan kegiatan keagamaan berupa berzikir dan tahlil. Sementara 3 orang lainnya (20%) datang untuk menggali lebih dalam Sejarah Pangeran Jayakarta dikarenakan memiliki minat sejarah. Dengan demikian mayoritas pengunjung belum semuanya datang untuk belajar sejarah tetapi mereka memiliki keyakinan bahwa makam tersebut merupakan makam keramat sebagai perantara doa sehingga dapat dikabulkan. The metropolitan city of Jakarta, the majority of its people are considered advanced and well-educated so they are assumed to be rational, but there are still some groups who believe in the existence of a tomb that is considered sacred. As one of the oldest cities in the Dutch East Indies era, Jakarta has many historical relics, one of which is the tomb of Prince Jayakarta. This tomb is often visited by various groups of people and is located on Jalan Jatinegara Kaum, Pulogadung District, East Jakarta. Prince Jayakarta was a great figure who controlled Batavia from the Dutch so that his grave is considered sacred by some groups of people. The purpose of this study is to determine the utilisation of the tomb of Prince Jayakarta by visitors who want to learn history or have other purposes. This research method uses Qualitative method. The data were collected using interview, observation, and document analysis. The data analysis uses triangulation method so that it can provide a more comprehensive and in- depth picture of the utilisation of Prince Jayakarta Tomb. The informants in this study consisted of two key informants, namely the caretaker and core informants, namely visitors to the tomb. The results showed from the informants who were successfully interviewed as many as 15 visitors who came from various regions which showed 100% of the 15 people stated to remember the past to know the history of Jakarta and Prince Jayakarta. Meanwhile, 12 people (80%) visited to perform rituals which consider that the sacred tomb is used as a prayer link to Allah by carrying out religious activities in the form of dhikr and tahlil. While the other 3 people (20%) came to dig deeper into the history of Prince Jayakarta because they have an interest in history. Thus, the majority of visitors have not all come to learn history but they have a belief that the tomb is a sacred tomb as an intermediary for prayers so that they can be answered.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1.Dr Nur'aeni Marta M.Hum 2.Firdaus Hadi Santosa M.Pd |
Subjects: | Sejarah Dunia > Indonesia Sejarah Dunia > Sejarah |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Users 26914 not found. |
Date Deposited: | 26 Feb 2025 04:03 |
Last Modified: | 26 Feb 2025 04:03 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/53599 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |