Multiplikasi Tunas dan Penyimpanan Plantlet Pisang ‘Mas Kirana’ (Musa acuminata Colla.) melalui Pertumbuhan Minimal dengan Retardan Ancymidol

BUNGA AL-MAR'ATU SHOLICHAH, . (2025) Multiplikasi Tunas dan Penyimpanan Plantlet Pisang ‘Mas Kirana’ (Musa acuminata Colla.) melalui Pertumbuhan Minimal dengan Retardan Ancymidol. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text Cover (2).pdf Download (975kB)
	Text BAB 1.pdf Download (187kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (551kB) | Request a copy
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (440kB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (137kB) | Request a copy
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (430kB)
	Text Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pisang ‘Mas Kirana’ merupakan jenis pisang unggul dan populer di masyarakat. Pada saat ini perbanyakan secara non konvensional dilakukan yaitu melalui kultur jaringan. Namun teknik ini memiliki kendala diantaranya subkultur berulang yang dapat meningkatkan variasi tanaman dan mempengaruhi stabilitas genetiknya. Penyimpanan in vitro melalui pertumbuhan minimal merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperpanjang periode subkultur. Teknik pertumbuhan minimal dapat dilakukan dengan menggunakan ancymidol dan paclobutrazol. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan konsentrasi IAA dan BAP terbaik untuk multiplikasi tunas pisang ‘Mas Kirana’ dan konsentrasi ancymidol optimum untuk pertumbuhan minimal plantlet, serta mengetahui kemampuan tumbuh plantlet pisang ‘Mas Kirana’ setelah pertumbuhan minimal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 percobaan diantaranya: (1) Multiplikasi tunas pisang ‘Mas Kirana’ dengan IAA dan BAP, (2) Penyimpanan plantlet pisang melalui pertumbuhan minimal dengan ancymidol, (3) Regenerasi plantlet pisang setelah pertumbuhan minimal. Hasil percobaan multiplikasi tunas menunjukkan bahwa IAA 0,35 ppm dan BAP 4,5 ppm merupakan konsentrasi optimum untuk multiplikasi tunas pisang dengan menghasilkan lebih banyak tunas dan daun. Penggunaan ancymidol 7,5 ppm lebih optimum untuk pertumbuhan minimal dengan tinggi plantlet yang lebih rendah dibandingkan plantlet yang ditumbuhkan tanpa retardan (kontrol negatif), dan tidak berbeda nyata dengan kontrol positif (paclobutrazol). Namun menghasilkan jumlah daun dan akar yang lebih banyak dibandingkan kontrol negatif. Plantlet pisang ‘Mas Kirana’ yang disimpan selama 20 minggu mampu beregenerasi, regenerasi tercepat terdapat pada plantlet yang disimpan dengan ancymidol 7,5 ppm. *** Banana ‘Mas Kirana’ is a superior and popular type of banana in the community. Currently, non-conventional propagation is carried out through tissue culture. However, this technique has obstacles, including repeated subcultures that can increase plant variation and affect its genetic stability. In vitro storage through minimal growth is one effort that can be made to extend the subculture period. The minimal growth technique can be done using ancymidol and paclobutrazol. The purpose of this study was to obtain the best concentration of IAA and BAP for the multiplication of banana shoots ‘Mas Kirana’ and the optimum concentration of ancymidol for minimal plantlet growth, as well as to determine the growth ability of banana plantlets ‘Mas Kirana’ after minimal growth. This study used a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 3 experiments, including: (1) Multiplication of banana shoots ‘Mas Kirana’ with IAA and BAP, (2) Storage of banana plantlets through minimal growth with ancymidol, (3) Regeneration of banana plantlets after minimal growth. The results of the shoot multiplication experiment showed that IAA 0,35 ppm and BAP 4,5 ppm were the optimum concentrations for banana shoot multiplication by producing more shoots and leaves. The use of ancymidol 7,5 ppm was more optimum for minimal growth with a lower plantlet height compared to plantlets grown without retardants (negative control), and was not significantly different from the positive control (paclobutrazol). However, it produced a greater number of leaves and roots than the negative control. Banana plantlets ‘Mas Kirana’ stored for 20 weeks were able to regenerate, the fastest regeneration was found in plantlets stored with ancymidol 7,5 ppm.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1. Dr. Reni Indrayanti, M.Si 2. Dr. Adisyahputra, MS
Subjects:	Sains > Ilmu Bumi > Biologi
Divisions:	FMIPA > S1 Biologi
Depositing User:	Bunga Al-Mar'Atu Sholichah .
Date Deposited:	28 Feb 2025 06:58
Last Modified:	28 Feb 2025 06:58
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/53923

Actions (login required)

View Item