DAMPAK SOSIAL TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIPEUCANG (STUDI : MASYARAKAT KAMPUNG NAMBO, KECAMATAN SERPONG, KOTA TANGERANG SELATAN)

HAFIZ SHIROZY, . (2025) DAMPAK SOSIAL TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH CIPEUCANG (STUDI : MASYARAKAT KAMPUNG NAMBO, KECAMATAN SERPONG, KOTA TANGERANG SELATAN). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (590kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (521kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (496kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (317kB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (83kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (202kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (508kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menggambarkan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cipeucang. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dampak sosial dari pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cipeucang dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Kerangka konsep utama yang digunakan yaitu social impact assessment (SIA) dari Frank Vanclay. Proses wawancara dilakukan secara langsung dengan melibatkan 8 informan yang terdiri dari 1 staf Unit Pelayanan Teknis (Upt) Tpa Cipeucang sebagai pengelola TPA, 1 Ketua RT 003/004 Kampung Nambo, 1 Ketua Komunitas Wajah Serpong Tempo Doloe “WSTD”, dan 5 masyarakat Kampung Nambo RT 003/004. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam pada informan, observasi di lokasi penelitian, dan dokumentasi yang diperoleh dari informan serta dokumentasi secara langsung. Dalam melakukan triangulasi, peneliti mewawancarai DS yang merupakan Staff Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei 2024 hingga bulan Oktober 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan TPA Cipeucang masih menghadapi berbagai tantangan yang signifikan dalam mencapai keberlanjutan lingkungan. Sistem pengelolaan yang masih menggunakan metode open dumping telah menyebabkan dampak negatif, seperti pencemaran air tanah akibat rembesan lindi, penurunan kualitas udara oleh emisi gas metana, dan risiko kesehatan masyarakat sekitar. Penelitian ini juga menemukan bahwa masyarakat sekitar TPA, khususnya di Kampung Nambo, memiliki ketergantungan ekonomi pada aktivitas yang terkait dengan TPA, seperti pengangkutan dan pemilahan sampah. Namun, keterlibatan mereka belum diimbangi dengan perlindungan sosial dan pengakuan formal atas kontribusi mereka terhadap proses daur ulang. Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap prinsip 3R Reduce, Reuse, Recycle dan kurangnya fasilitas pendukung, seperti tempat pemilahan sampah, turut menghambat upaya pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan. Temuan ini menegaskan perlunya pendekatan terpadu, termasuk penerapan teknologi pengolahan modern, program edukasi lingkungan, serta kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien, inklusif, dan berorientasi pada keberlanjutan. ***** This study aims to describe waste management at the Cipeucang Final Disposal Site (TPA). In addition, this study aims to describe the social impact of waste management at the Cipeucang Final Disposal Site (TPA) in supporting environmental sustainability. This study uses a qualitative approach with a case study method. The main conceptual framework used is the social impact assessment (SIA) from Frank Vanclay. The interview process was conducted directly involving 8 informants consisting of 1 staff of the Cipeucang Tpa Technical Service Unit (Upt) as the TPA manager, 1 Head of RT 003/004 Kampung Nambo, 1 Head of the Wajah Serpong Tempo Doloe Community "WSTD", and 5 residents of Kampung Nambo RT 003/004. Data collection was carried out through in-depth interviews with informants, observations at the research location, and documentation obtained from informants and direct documentation. In conducting triangulation, the researcher interviewed DS who is the Cleanliness Staff of the South Tangerang City Environmental Service (DLH). The research activities took place from May 2024 to October 2024. The research results show that the management of the Cipeucang TPA still faces various significant challenges in achieving environmental sustainability. The management system that still uses the open dumping method has caused negative impacts, such as groundwater pollution due to leachate seepage, decreased air quality due to methane gas emissions, and health risks to the surrounding community. This study also found that the community around the landfill, especially in Kampung Nambo, has an economic dependence on activities related to the landfill, such as waste transportation and sorting. However, their involvement has not been balanced with social protection and formal recognition of their contribution to the recycling process. In addition, low public awareness of the 3R principles of Reduce, Reuse, Recycle and the lack of supporting facilities, such as waste sorting facilities, also hamper efforts to manage waste more sustainably. These findings emphasize the need for an integrated approach, including the application of modern processing technology, environmental education programs, and cross-sector collaboration to realize a more efficient, inclusive, and sustainability-oriented waste management system.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Meila Riskia Fitri, S.Pd., M.A. ; 2). Dr. Rusfadia Saktiyanti Jahja, M.Si
Subjects:	Ilmu Sosial > Sosiologi Ilmu Sosial > Kondisi Sosial,Masalah Sosial,Reformasi Sosial
Divisions:	FIS > S1 Sosiologi
Depositing User:	Users 27024 not found.
Date Deposited:	04 Mar 2025 02:12
Last Modified:	04 Mar 2025 02:12
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/54399

Actions (login required)

View Item