KORELASI GAYA BELAJAR TERHADAP TEMAMPUAN BERBAHASA JEPANG (DOKKAI DAN CHOUKAI)

SITI NUR ALIFAH, . (2020) KORELASI GAYA BELAJAR TERHADAP TEMAMPUAN BERBAHASA JEPANG (DOKKAI DAN CHOUKAI). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Cover-NIM.pdf

Download (46kB)
[img] Text
Lembar Pengesahan, Originalitas, dan Publikasi.pdf

Download (965kB)
[img] Text
Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi.pdf

Download (390kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (550kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf

Download (264kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (187kB)
[img] Text
LAMPIRAN 1.pdf

Download (308kB)
[img] Text
Lampiran 2,3,4,5.pdf

Download (526kB)
[img] Text
Daftar Riwayat Hidup.pdf

Download (225kB)

Abstract

ABSTRAK Siti Nur Alifah. 2019. Korelasi Gaya Belajar Terhadap Keterampilan Berbahasa (Dokkai dan Choukai). Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Dalam proses belajar mengajar terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan mata kuliah yang diajarkan. Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah tipe gaya belajar siswa. Gaya belajar adalah cara yang paling disukai seseorang dalam mendalami atau mengolah suatu materi. Terdapat tiga tipe belajar yang umum dimiliki oleh setiap individu yakni visual, auditori, dan kinestetik. Setiap orang memiliki tipe gaya belajar masing-masing yang dominan. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk satu orang memiliki lebih dari satu tipe gaya belajar yang dominan. Dengan mengetahui tipe gaya belajar seseorang dapat memudahkan pengajar dalam menentukan strategi, metode, dan media yang sesuai dengan tipe gaya belajar siswa, sehingga memasimalkan pemahaman materi. Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai yakni : untuk mengetahui tipe gaya belajar yang dominan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang UNJ, mengetahui korelasi antara gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik terhadap keterampilan dokkai dan choukai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Desain yang digunakan adalah desain penelitian korelasional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 122 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah Nihongo II, Nihongo IV, dan Nihongo VI. Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup yang bertujuan untuk menentukan tipe gaya belajar mahasiswa dan soal JLPT level N4, N3, dan N2 sebagai alat ukur keterampilan dokkai dan choukai. Setelah itu dilakukan analisis data untuk mengetahui apakah gaya belajar yang paling dominan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang UNJ dan Uji korelasi antara gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik terhadap keterampilan dokkai dan choukai dengan aplikasi SPSS 22. Hasil analisisnya diperoleh jumlah mahasiswa yang memiliki tipe gaya belajar auditori adalah yang paling dominan sebesar 41% dari total sampel. Kemudian hasil hitung koefisien korelasi antara gaya belajar visual terhadap dokkai Sig. (2-tailed) (0,022) < probability (0,05) dengan koefisien korelasi (-0,208) menyatakan bahwa kedua variabel memiliki korelasi yang negatif signifikan, artinya semakin tinggi nilai gaya belajar visual semakin rendah nilai dokkai dan sebaliknya. Koefisien korelasi antara gaya belajar visual terhadap choukai diperoleh Sig. (2-tailed) (0,102) > probability (0,05) dengan koefisien korelasi (-0,149), artinya antara kedua variabel tidak terdapat korelasi. Koefisien korelasi antara gaya belajar auditori terhadap dokkai diperoleh Sig. (2-tailed) (0,011) < probability (0,05) dengan koefisien korelasi (-0,231) menyatakan bahwa kedua variabel memiliki korelasi yang negatif signifikan, artinya semakin tinggi nilai gaya belajar auditori semakin rendah nilai dokkai dan sebaliknya. Koefisien ii korelasi antara gaya belajar auditori dan choukai diperoleh Sig. (2-tailed) (0,032) < probability (0,05) dengan koefisien korelasi -0,194 menyatakan bahwa kedua variabel memiliki korelasi yang negatif signifikan, artinya semakin tinggi nilai gaya belajar auditori semakin rendah nilai choukai dan sebaliknya. Koefisien korelasi antara gaya belajar kinestetik terhadap dokkai diperoleh Sig. (2-tailed) (0,910) > probability (0,05) dengan koefisien korelasi (0,10), artinya antara kedua variabel tidak terdapat korelasi. Koefisien korelasi antara gaya belajar kinestetik terhadap choukai diperoleh Sig. (2-tailed) (0,695) > probability (0,05) dengan koefisien korelasi (0,36), artinya antara kedua variabel tidak terdapat korelasi. Dari hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa korelasi dari gaya belajar dan kemampuan berbahasa Jepang yakni dokkai dan choukai menunjukkan korelasi yang negatif dan tidak terdapatnya korelasi. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya kemampuan pribadi masing-masing mahasiswa dan jenis soal yang disajikan. Namun, dengan mengetahui dan menyesuaikan gaya belajar pemelajar bahasa Jepang adalah salah satu tindakan yang membantu dalam mempermudah penerimaan materi ajar. Kata Kunci: Korelasi, Gaya Belajar, Kemampuan Berbahasa Jepang. ABSTRACT Siti Nur Alifah. 2019. Correlation of Learning Styles to Language Skills (Dokkai and Choukai). Thesis. Japanese Language Education Study Program, Faculty of Language and Art, State University of Jakarta. In the teaching and learning process there are factors related to the courses being taught. One factor to consider is the type of student learning style. Learning style is the most preferred way for someone to explore or process a material. There are three types of learning that are commonly owned by every individual namely visual, auditory, and kinesthetic. Everyone has their dominant type of learning style. However, it is possible for one person to have more than one type of dominant learning style. By knowing the type of learning style one can facilitate the instructor in determining strategies, methods, and media that are appropriate to the type of student learning style, thereby maximizing the understanding of the material. The purpose of the research to be achieved are: to find out the dominant type of learning styles in UNJ Japanese Language Study Program students, to find out the correlation between visual, auditory, and kinesthetic learning styles on dokkai and choukai skills. The method used in this research is quantitative research methods. The design used is a correlational research design. The sample in this study amounted to 122 students consisting of students who have taken Nihongo II, Nihongo IV, and Nihongo VI courses. The instrument used was a closed questionnaire that aims to determine the type of student learning styles and JLPT questions at N4, N3 and N2 levels as a measurement tool for dokkai and choukai skills. After that the data analysis is carried out to find out whether the most dominant learning style in UNJ Japanese Language Study Program students and the correlation test between visual, auditory, and kinesthetic learning styles on dokkai and choukai skills with the application of SPSS 22. The analysis results obtained the number of students who have the type of auditory learning style is the most dominant by 41% of the total sample. Then the results of calculating the correlation coefficient between visual learning styles on the document Sig. (2-tailed) (0.022) <probability (0.05) with the correlation coefficient (-0.208) states that both variables have a significant negative correlation, meaning that the higher the value of visual learning styles the lower the value of dokkai and vice versa. The correlation coefficient between visual learning styles and choukai obtained by Sig. (2-tailed) (0.102)> probability (0.05) with a correlation coefficient (-0.149), meaning that between the two variables there is no correlation. The correlation coefficient between auditory learning styles and dokkai was obtained by Sig. (2-tailed) (0.011) <probability (0.05) with the correlation coefficient (-0.231) states that both variables have a significant negative correlation, meaning that the higher the value of auditory learning styles the lower the dokkai value and vice versa. The correlation coefficient between iv auditory and choukai learning styles was obtained by Sig. (2-tailed) (0.032) <probability (0.05) with a correlation coefficient of -0.194 stated that both variables have a significant negative correlation, meaning that the higher the value of auditory learning styles the lower the choukai value and vice versa. The correlation coefficient between kinesthetic learning styles with dokkai obtained Sig. (2-tailed) (0.910)> probability (0.05) with a correlation coefficient (0.10), meaning that between the two variables there is no correlation. The correlation coefficient between kinesthetic learning style with choukai obtained by Sig. (2-tailed) (0.695)> probability (0.05) with a correlation coefficient (0.36), meaning that between the two variables there is no correlation. From the results obtained, it can be seen that the correlation of learning styles and Japanese language skills namely dokkai and choukai shows a negative correlation and there is no correlation. This is influenced by several things including the personal abilities of each student and the types of questions presented. However, knowing and adjusting the learning style of Japanese learners is one of the actions that helps in facilitating the reception of teaching materials. Keywords: Correlation, Learning Style, Japanese Language skill.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1.) Dra. Yuniarsih, M.Hum., M.Ed. 2.) Tia Ristiawati, M.Hum.
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Dasar
Pendidikan > Teori, Penelitian Pendidikan
Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Jepang
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa Jepang
Depositing User: Users 895 not found.
Date Deposited: 11 Mar 2020 14:40
Last Modified: 11 Mar 2020 14:40
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/5498

Actions (login required)

View Item View Item