ANALISIS WILAYAH RAWAN TANAH LONGSOR DI KABUPATEN KUNINGAN MENGGUNAKAN MODEL COMPOSITE MAPPING ANALYSIS

DIO RAMADHANI, . (2025) ANALISIS WILAYAH RAWAN TANAH LONGSOR DI KABUPATEN KUNINGAN MENGGUNAKAN MODEL COMPOSITE MAPPING ANALYSIS. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text Cover.pdf Download (3MB)
	Text BAB I.pdf Download (1MB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB IV_compressed.pdf Download (4MB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (327kB) | Request a copy
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (1MB)
	Text Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tanah longsor merupakan bencana alam yang seringkali merenggut harta benda, nyawa, dan infrastruktur. Kerusakan ini berdampak fatal terhadap keadaan ekonomi dan sosial masyarakat. Penyebab utama terjadinya tanah longsor adalah pola penggunaan lahan yang tidak ramah lingkungan, seperti penggundulan hutan dan konversi hutan dengan kemiringan curam menjadi lahan pertanian atau pemukiman. Membuat peta wilayah rawan tanah longsor di Kabupaten Kuningan dan menganalisis daerah yang termasuk wilayah rawan bencana tanah longsor di kabupaten tersebut. Metode yang digunakan untuk menentukan bobot dan skor dari tiap parameter tanah longsor dilakukan dengan cara Composite Mapping Analysis (CMA). Parameter yang digunakan untuk membuat peta kerawanan tanah longsor menggunakan metode CMA adalah parameter curah hujan, parameter jenis tanah, parameter jenis batuan, parameter kemiringan lereng, dan parameter penggunaan lahan yang kemudian lima parameter tersebut dilakukan proses overlay menggunakan system informasi geografis. Dari pengolahan data yang telah didapatkan untuk mengetahui kerawanan tanah longsor pada Kabupaten Kuningan, didapatkan hasil 3 klasifikasi kelas, kerawanan rendah seluas 55.794,21 Ha, kerawanan sedang seluas 30.080,41 Ha, dan kerawanan tinggi seluas 33.533,39 Ha. Kerawanan longsor paling tinggi terdapat di Kecamatan Ciniru dengan luas 4.110,43 Ha, lalu pada Tingkat kerawanan sedang berada di Kecamatan Cilebak dengan luas 3.458,49 Ha dan wilayah kerawanan paling rendah terdapat di Kecamatan Karang Kancana dengan luas 6.187,81 Ha. Hasil validasi yang didapatkan dari penelitian ini sebesar 81,25% yang berarti memiliki tingkat validitas tinggi dan dapat digunakan tanpa revisi. Tingkat kerawanan tanah longsor pada Kabupaten Kuningan mayoritas dipengaruhi oleh kemiringan lereng, penggunaan lahan, dan jenis tanah. Kata Kunci : CMA, Kabupaten Kuningan, Kerawanan longsor ***** Landslides are natural disasters that often claim property, lives and infrastructure. This damage has a fatal impact on the economic and social conditions of the community. The main cause of landslides is land use patterns that are not environmentally friendly, such as deforestation and conversion of forests with steep slopes into agricultural land or settlements. To create a map of landslide prone areas in Kuningan Regency and analyse the areas that are prone to landslides in the regency. The method used to determine the weight and score of each landslide parameter is Composite Mapping Analysis (CMA). The parameters used to create landslide vulnerability map using CMA method are rainfall parameter, soil type parameter, rock type parameter, slope parameter, and land use parameter. The five parameters are then overlaid using geographic information system. From the data processing that has been obtained to determine the landslide vulnerability in Kuningan Regency, the results of 3 class classifications, Low vulnerability is 55,794.21 Ha, medium vulnerability is 30,080.41 Ha, and high vulnerability is 33,533.39 Ha. The highest landslide vulnerability is in Ciniru sub-district with an area of 4,110.43 Ha, then the medium vulnerability level is in Cilebak sub-district with an area of 3,458.49 Ha and the lowest vulnerability area is in Karang Kancana sub-district with an area of 6,187.81 Ha. The validation result obtained from this research is 81,25% which means it has a high level of validity and can be used without any revisions. The level of landslide vulnerability in Kuningan Regency is mostly influenced by slope, land use, and soil type. Keywords: CMA, Kuningan Regency, Landslide vulnerability

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Prof. Dr. Muzani Jalaluddin, Dipl-Eng., M.Si. ; 2). Ilham Badaruddin Mataburu, M.Si.
Subjects:	Geografi, Antropologi > Geografi Geografi, Antropologi > Geografi Fisik
Divisions:	FIS > S1 Geografi
Depositing User:	Dio Ramadhani .
Date Deposited:	09 Aug 2025 07:31
Last Modified:	09 Aug 2025 07:31
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/58672

Actions (login required)

View Item