PENYEBARAN WABAH PENYAKIT PES DI KABUPATEN KUNINGAN (1923-1933)

SUKMAWATI, . (2025) PENYEBARAN WABAH PENYAKIT PES DI KABUPATEN KUNINGAN (1923-1933). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (3MB)
	Text BAB I.pdf Download (3MB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (3MB)
	Text LAMPIRAN DAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia pada awal abad ke-21 menjadi pengingat bahwa wabah penyakit bukanlah fenomena baru dalam sejarah umat manusia. Pada masa kolonial Hindia Belanda, masyarakat Indonesia juga pernah menghadapi wabah mematikan, salah satunya penyakit pes. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penyebaran wabah penyakit pes di Kabupaten Kuningan pada tahun 1923–1933 dengan menjelaskan secara kronologis proses kejadiannya, menganalisis faktor penyebab penyebarannya, penanganan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial, serta pengaruhnya terhadap masyarakat. Kabupaten Kuningan yang dibentuk sejak tahun 1819 merupakan wilayah dengan penduduk yang beragam. Pada masa awal abad ke-20, kondisi kesehatan masyarakat di wilayah ini tergolong buruk, akibat berbagai penyakit menular dan kurangnya fasilitas medis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahap, mencakup heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan penulisan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyakit pes mulai muncul di wilayah ini pada tahun 1923. Faktor utama yang menyebabkan perluasan penyebarannya adalah keterlambatan respon pemerintah dalam menanggapi wabah di awal, kondisi iklim serta konstruksi permukiman yang didominasi terbuat dari kayu atau bambu. Wabah bahkan berkembang menjadi bentuk yang lebih mematikan, yaitu pes paru. Pada tahun 1929 wilayah ini masuk dalam wilayah pemberantasan pes dengan dimulainya program perbaikan rumah. Di satu sisi, kebijakan program tersebut berhasil menghentikan laju penyebaran penyakit pes dan memberikan harapan bagi kesehatan penduduk di Kabupaten Kuningan. Namun di sisi lain, kebijakan tersebut turut membebani masyarakat melalui skema pinjaman yang mengharuskan penduduk menanggung utang biaya perbaikan rumah di tengah kondisi ekonomi yang sulit. ***** The COVID-19 pandemic that struck the world, including Indonesia, in the early 21st century serves as a reminder that disease outbreaks are not a new phenomenon in human history. During the colonial period of the Dutch East Indies, the Indonesian population also experienced deadly epidemics, one of which was the plague. This research aims to examines the spread of the plague epidemic in Kuningan Regency between 1923-1933 by explaining the chronological process of its occurrence, analyzing the factors causing its spread, the handling carried out by the colonial government, and its impact on society. Kuningan Regency, established in 1819, was home to a diverse population. In the early 20th century, public health conditions in the region were generally poor due to widespread infectious diseases and a lack of medical facilities. This study uses the historical research method, which consists of four stages such as heuristics, criticism, interpretation and historical writing. The results of this study show that the plague began to appear in this region in 1923. The main factors contributing to the spread of the disease were the government's delayed response at the start of the outbreak, climatic conditions, and the predominance of wooden or bamboo house construction. The epidemic even developed into a more deadly form, pneumonic plague. In 1929, the region was included in a plague eradication zone with the launch of a home improvement program. On the one hand, the program policy succeeded in stopping the spread of the plague and providing hope for the public health in Kuningan Regency. However, on the other hand, the policy also placed a burden on the population through a loan scheme that required them to incur debt for home repairs amidst difficult economic conditions

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Dr. M. Fakhruddin, M.Si. ; 2). Dr. Nur'aeni Marta, S.S., M.Hum.
Subjects:	Sejarah Dunia > Sejarah (Umum) Sejarah Dunia > Indonesia Ilmu Kedokteran > Teknik, Prosedur,Perlengkapan Medis > Kesehatan Masyarakat
Divisions:	FIS > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User:	Sukmawati .
Date Deposited:	08 Aug 2025 07:23
Last Modified:	08 Aug 2025 07:23
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/59182

Actions (login required)

View Item