ANALISIS TANAH ASET PEMERINTAH SEBAGAI REKOMENDASI PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA JAKARTA SELATAN

QUINNANITA SHARENDRA NUGRAHA, . (2025) ANALISIS TANAH ASET PEMERINTAH SEBAGAI REKOMENDASI PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA JAKARTA SELATAN. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text ilovepdf_merged (3)-1-15.pdf Download (2MB)
	Text ilovepdf_merged (3)-16-19.pdf Download (383kB)
	Text ilovepdf_merged (3)-20-77.pdf Restricted to Registered users only Download (701kB) | Request a copy
	Text ilovepdf_merged (3)-78-87.pdf Restricted to Registered users only Download (530kB) | Request a copy
	Text ilovepdf_merged (3)-88-152.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB) | Request a copy
	Text ilovepdf_merged (3)-153-154.pdf Restricted to Registered users only Download (306kB) | Request a copy
	Text Daftar Pustaka_Quin.pdf Download (306kB)
	Text Lampiran_Quin.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pada informasi ruang terbuka hijau provinsi DKI Jakarta,wilayah kota administrasi kota jakarta selatan baru mencapai 25.2% dari luas wilayah kota. Hal ini berarti bahwa kota Jakarta Selatan masih mengalami kekurangan luas RTH setidaknya 4.8% dari total luas wilayah jakarta selatan. Sementara aset negara seperti tanah dan bangunan juga banyak yang telantar dan tidak dipergunakan dengan baik sehingga seringkali diokupasi tanpa hak oleh masyarakat dan menimbulkan permasalahan hukum. Hal ini memperlihatkan bahwa manajemen pengelolaan aset negara yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tanah aset pemerintah yang belum terbangun atau terlantar untuk dapat direkomendasikan sebagai penyediaan ruang terbuka hijau di Kota Jakarta Selatan. Dengan menganalisis data pembebasan lahan 2019-2023 dengan menggunakan teknik overlay antara hasil validasi lapangan dengan perencanaan RDTR 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah aset pemerintah yang ada di Kota Jakarta Selatan yang belum terbangun atau terlantar dapat direkomendasikan sebagai penyediaan ruang terbuka hijau sebesar 0.2%. ***** In the green open space information for DKI Jakarta province, the administrative city area of South Jakarta City only reaches 25.2% of the city area. This means that the city of South Jakarta still experiences a shortage of green open space of at least 4.8% of the total area of South Jakarta. Meanwhile, many state assets such as land and buildings are also neglected and not used properly, so they are often occupied without rights by the community and give rise to legal problems. This shows that the management of state assets carried out by the government is not optimal. The aim of this research is to analyze government land assets that have not been developed or abandoned so that they can be recommended as providing green open space in the city of South Jakarta. By analyzing land acquisition data for 2019-2023 using an overlay technique between the results of field validation and the 2022 RDTR planning. The research results show that government land assets in the City of South Jakarta that have not been developed or abandoned can be recommended as providing green open space at 0.2%.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Dr. Ode Sofyan Hardi, S.Pd., M.Si. ; 2). Dr. Sucahyanto, M.Si.
Subjects:	Geografi, Antropologi > Geografi
Divisions:	FIS > S1 Geografi
Depositing User:	Quinnanita Sharendra Nugraha .
Date Deposited:	08 Aug 2025 07:40
Last Modified:	08 Aug 2025 07:40
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/59197

Actions (login required)

View Item