PERAN MODAL SOSIAL DALAM PINJAMAN BERKELOMPOK SEBAGAI STRATEGI MENURUNKAN KREDIT MACET PADA MODEL BISNIS GRAMEEN BANK : STUDI KASUS PADA BORROWER PT AMARTHA MIKRO FINTEK DI WILAYAH BANTEN

YUSRENI NUR ARIEFAH, . (2025) PERAN MODAL SOSIAL DALAM PINJAMAN BERKELOMPOK SEBAGAI STRATEGI MENURUNKAN KREDIT MACET PADA MODEL BISNIS GRAMEEN BANK : STUDI KASUS PADA BORROWER PT AMARTHA MIKRO FINTEK DI WILAYAH BANTEN. Magister thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text BAB I.pdf Download (260kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (662kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (929kB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB) | Request a copy
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (264kB)
	Text Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (874kB) | Request a copy
	Text COVER_Abstrak_Lembar Pengesahan_Kata Pengantar__Daftar Isi.pdf Download (4MB)

Abstract

Latar Belakang: Grameen bank sebagai pelopor microfinance, terkenal dengan strategi pinjaman berkelompok dalam menyalurkan kredit mikro kepada perempuan miskin di pedesaan. Sistem ini memanfaatkan modal sosial (social collateral) untuk meminimalisir risiko kredit dan meningkatkan tingkat pengembalian pinjaman. Menurut Besley (1995) ada efek positif maupun efek negatif dalam strategi ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran modal sosial dalam pinjaman berkelompok sebagai strategi untuk menurunkan kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) pada model bisnis Grameen Bank, dengan studi kasus pada borrower PT Amartha Mikro Fintek di wilayah Banten. Amartha menerapkan sistem tanggung renteng yang berakar dari prinsip modal sosial, di mana setiap anggota kelompok saling menjamin pinjaman satu sama lain. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya tingkat NPL di wilayah Banten yang mencapai 67% dari total pinjaman aktif di wilayah tersebut. Metodologi: Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi pada 3 karyawan manajerial Amartha dan juga 12 ketua kelompok peminjam Amartha. Hasil penelitian: menunjukkan bahwa modal sosial seperti kepercayaan, norma, dan jaringan sosial memiliki peran penting dalam mendorong disiplin pembayaran dan mitigasi risiko kredit. Namun demikian, kelemahan modal sosial juga ditemukan, terutama dalam penerapan sanksi sosial dan rendahnya literasi keuangan. Penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap strategi pengelolaan risiko kredit mikro berbasis komunitas, serta implikasi kebijakan bagi pengembangan lembaga keuangan mikro di Indonesia. Kata kunci: Modal Sosial, Pinjaman Berkelompok, Kredit Bermasalah, Grameen Bank, PT Amartha Mikro Fintek ***** Background: As the pioneer of microfinance, Grameen Bank is renowned for its group lending strategy in disbursing microcredit to impoverished women in rural areas. This model leverages social capital—often referred to as social collateral— to mitigate credit risk and improve loan repayment rates. According to Besley (1995), while this strategy offers significant benefits, it also entails potential drawbacks. Objective: This study aims to examine the role of social capital in group lending as a strategic approach to reducing non-performing loans (NPLs) within the Grameen Bank business model. The research focuses on a case study of borrowers from PT Amartha Mikro Fintek in the Banten region, which applies a joint-liability scheme rooted in social capital principles, wherein group members mutually guarantee each other’s loans. The study is motivated by the notably high NPL rate in Banten, accounting for 67% of the region’s active loan portfolio. Methodology: The research adopts a qualitative case study approach, employing in-depth interviews and direct observation of 15 informants, including 3 managerial staff members of Amartha as well as 12 Amartha’s borrower group leaders to gather rich, contextual data. Findings: The findings indicate that social capital elements—such as trust, shared norms, and social networks—play a critical role in promoting repayment discipline and mitigating credit risk. However, the study also identifies weaknesses in the mechanism, particularly related to the enforcement of social sanctions and the borrowers’ low financial literacy. This research contributes to the broader discourse on community-based microcredit risk management and offers policy implications for strengthening microfinance institutions in Indonesia. Keywords: Social Capital, Group Lending, Non-Performing Loan, Grameen Bank, PT Amartha Mikro Fintek

Item Type:	Thesis (Magister)
Additional Information:	1). Dr. Indra Pahala, M.Si ; 2). Dr. Osly Usman, M.Bus
Subjects:	Manajemen > Manajemen , Business
Divisions:	FE > S2 Manajemen
Depositing User:	Yusreni Nur Ariefah .
Date Deposited:	20 Aug 2025 06:43
Last Modified:	20 Aug 2025 06:43
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/61426

Actions (login required)

View Item