DERIVASI KATA "SALIMA" DAN "SA'ALA" SERTA MAKNANYA DALAM AL-QUR'AN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN ILMU SHOROF

ANNISA HABIBAH, . (2025) DERIVASI KATA "SALIMA" DAN "SA'ALA" SERTA MAKNANYA DALAM AL-QUR'AN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN ILMU SHOROF. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text 0-COVER.pdf Download (1MB)
	Text 1-BAB 1.pdf Download (750kB)
	Text 2-BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (932kB) | Request a copy
	Text 3-BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (519kB) | Request a copy
	Text 4-BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (665kB) | Request a copy
	Text 5-BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (404kB) | Request a copy
	Text 6-DAPUS.pdf Download (494kB)
	Text 7-Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (942kB) | Request a copy

Abstract

Annisa Habibah: Derivasi Kata "Salima" dan "Sa’ala" Serta Maknanya dalam Al-Qur'an dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Ilmu Sharaf. Skripsi Sarjana. Jakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Juli 2025. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis morfologis terhadap akar kata dalam Al-Qur'an yaitu salima (سَلِمَ) dan sa’ala (سَأَلَ) dengan mengidentifikasi bentuk-bentuk derivasi verba dan nomina dari kedua akar tersebut serta mengevaluasi relevansinya dalam pembelajaran ilmu morfologi bahasa Arab (sharaf). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif berbasis studi kepustakaan. Data utama diperoleh dari Al-Mu‘jam al-Mufahras li Alfāz al-Qur'an al-Karīm karya Muhammad Fu’ād ‘Abd al-Bāqī. Hasil penelitian mengumpulkan 22 ayat terpilih, menunjukkan bahwa akar kata salima muncul sebanyak 156 kali dalam 74 ayat yang tersebar di 47 surah, dengan 18 bentuk morfologis berbeda, mencakup verba tsulāthī mujarrad dan mazīd (seperti: سَلِمَ، أَسلَمَ، استسلم), serta nomina seperti ism fā‘il (مُسْلِم), ism maf‘ūl (مَسْلُوم), ṣīghat mubālaghah (سَلَام), dan maṣdar (إسلام، تسليم). Sedangkan akar kata sa’ala muncul sebanyak 129 kali dalam 55 ayat di 47 surah, menghasilkan 49 bentuk morfologis, baik verba seperti سَأَلَ، تَسَاءَلَ maupun nomina seperti سَائِل، سُؤَال، مَسْؤول. Makna dari kedua akar tersebut mengalami perkembangan semantik sesuai konteks ayat. Salima tidak hanya bermakna "selamat" atau "damai", namun juga mengandung makna spiritual dan sosial seperti "penyerahan diri kepada Allah" atau "hati yang bersih". Sementara itu, sa’ala tidak hanya merujuk pada "bertanya", namun juga mengandung makna seperti "mempertanggungjawabkan", "menantang", bahkan "mengejek". Penelitian ini menyimpulkan bahwa keragaman bentuk membawa perbedaan makna yang signifikan, yang penting dalam memahami pesan Al-Qur'an secara tepat. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah penyusunan model pembelajaran sharaf berbasis ayat Al-Qur'an. Kata Kunci: Salima, Sa’ala, Morfologi, Semantik, Analisis Al-Qur’an. ***** Annisa Habibah: The Derivation of the Words "Salima" and "Sa’ala" and Their Meanings in the Qur'an and Their Implications in Teaching Arabic morphology (Sarf). Undergraduate Thesis. Jakarta: Department of Arabic Language Education, Faculty of Languages and Arts, State University of Jakarta. July 2025. This study aims to conduct a morphological analysis of two root words found in the Qur'an, salima (سَلِمَ) and sa’ala (سَأَلَ), by identifying the derived forms of verbs and nouns from these roots and evaluating their relevance in teaching Arabic morphology (sharaf). This research employs a descriptive-analytical method with a qualitative library-based approach. The primary data source is Al-Mu‘jam al-Mufahras li Alfāz al-Qur'an al-Karīm by Muhammad Fu’ād ‘Abd al-Bāqī, supported by various tafsir books and morphology references. The findings gather 22 selected verses, showing that the root salima appears 156 times in 74 verses across 47 surahs, represented in 18 different morphological forms, including basic and augmented triliteral verbs (e.g., سَلِمَ, أَسلَمَ, استسلم), as well as nominal forms such as ism fā‘il (مُسْلِم), ism maf‘ūl (مَسْلُوم), intensive forms (سَلَام), and maṣdar (إسلام, تسليم). Meanwhile, the root sa’ala appears 129 times in 55 verses across 47 surahs, resulting in 49 different forms, both verbal (e.g., سَأَلَ, تَسَاءَلَ) and nominal (e.g., سَائِل, سُؤَال, مَسْؤول). The meanings of both roots show semantic evolution depending on the verse context. Salima conveys not only "safety" or "peace," but also spiritual and social meanings such as "submission to Allah" and "a pure heart." Meanwhile, sa’ala denotes not only "to ask" but also "to hold accountable," "to challenge," or "to mock," depending on the usage. This research emphasizes that understanding morphological derivations plays a central role in uncovering the deeper meanings of the Qur'an. Therefore, it recommends an approach to teaching sharaf based on Qur'anic verses to help students connect form, meaning, and context more deeply, and develop analytical thinking in understanding religious texts. Keywords: Salima, Sa’ala, Morphology, Semantics, Qur'anic analysis

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	Dr. Raden Ahmad Barnabas, M.Pd Andri Ilham, S.S., M.A.Hum
Subjects:	Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Arab
Divisions:	FBS > S1 Pendidikan Bahasa Arab
Depositing User:	Annisa Habibah .
Date Deposited:	20 Aug 2025 01:34
Last Modified:	20 Aug 2025 01:34
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/61676

Actions (login required)

View Item