MODAL SOSIAL AKTIVIS MUDA DALAM MEMPERKUAT LITERASI PADA GENERASI MUDA

PENI PINANDHITA, . (2025) MODAL SOSIAL AKTIVIS MUDA DALAM MEMPERKUAT LITERASI PADA GENERASI MUDA. Diploma thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (229kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (313kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (180kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (337kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (251kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (309kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengaji lebih dalam tentang modal sosial aktivis muda yang digunakan untuk memperkuat literasi politik pada generasi muda dan mengetahui tantangan, hambatan, dan faktor keberhasilan yang dihadapi aktivis muda dalam memperkuat literasi politik bagi generasi muda di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Sumber data primernya adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sementara sumber data sekundernya adalah studi literatur. Teknik kalibrasi keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi data, spesifiknya adalah triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jaringan kolektif yang dibentuk aktivis muda diawali dengan keresahan dan semangat yang sama dari para generasi muda atas masalah yang terjadi sehingga di awal gerakannya terbentuk secara organik. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), berperan sebagai titik awal yang penting dalam membentuk kesadaran awal aktivis muda terhadap isu-isu sosial, demokrasi, dan politik. Nilai-nilai kemanusiaan, moralitas, dan keadilan menjadi penggerak utama dalam menjaga idealisme dan keberlanjutan gerakan. Serta kepercayaan yang terus dijaga sebab menjadi elemen krusial yang memungkinkan aktor-aktor sosial bekerja sama secara sukarela dan tanpa paksaan. Oleh karena itu, kredibilitas aktivis muda sebagai penggerak dalam gerakan ini menjadi indikator penting dari kualitas modal sosial yang dibangun. Hasil dari penelitian ini adalah aktivis muda mengelola jaringan sosial yang bersifat kolektif, cenderung besar, dan terbentuk secara organik. Aktivis muda juga menjaga nilai dan norma bersama yang diturunkan menjadi tujuan dan arah gerak jaringan yang telah dibuat. Nilai yang dijaga bersama ini terus diperkuat dengan kesadaran untuk meningkatkan kualitas diri dan jaringan yang telah dibuat melalui proses belajar yang tidak berhenti, membaca buku, melakukan diskusi, hingga melibatkan ahli dalam diskusi dan menentukan langkah yang diambil. Serta kepercayaan orang lain dan setiap bagian dalam jaringan yang terus dipupuk .dengan menjaga kredibilitas, kejujuran, dan keterbukaan. Kesimpulannya semua aktivis muda memanfaatkan modal sosial yang dimiliki berupa jaringan kolaborasi, nilai kolektif, dan kepercayaan untuk memperkuat literasi politik pada generasi muda. Walaupun pada pelaksanaannya terdapat perbedaan proses pemanfaatkan modal sosial yang dimiliki di setiap individu aktivis muda. Kata Kunci : Modal Sosial, Aktivis Muda, Literasi Politik, Generasi Muda ***** The purpose of this study is to explore in depth the social capital utilized by young activists to strengthen political literacy among the younger generation, as well as to identify the challenges, obstacles, and success factors faced by young activists in promoting political literacy in Indonesia. This research employs a qualitative approach using a case study method. The data sources used in this study include both primary and secondary data. The primary data were obtained through in-depth interviews, observations, and documentation, while the secondary data were derived from literature studies. To ensure data validity, data triangulation was applied specifically, source triangulation and technique triangulation. The data analysis techniques used were data condensation, data display, and conclusion drawing. The findings of this research indicate that the collective networks formed by young activists stem from a shared concern and enthusiasm among the younger generation in response to societal issues, resulting in an organically formed movement. Pancasila and Civic Education (PPKn) plays a critical role as the foundation for raising initial awareness among young activists regarding social, democratic, and political issues. Humanitarian values, morality, and justice serve as the main driving forces that sustain the activists' ideals and the continuity of the movement. Trust, which is consistently maintained, becomes a crucial element that enables social actors to collaborate voluntarily and without coercion. Therefore, the credibility of young activists as drivers of this movement serves as a key indicator of the quality of the social capital being developed. The results of this study show that young activists manage social networks that are collective in nature, tend to be large, and develop organically. These young activists also uphold shared values and norms, which are translated into the goals and direction of the networks they establish. These shared values are continuously reinforced by a conscious effort to improve both individual and collective quality through ongoing learning processes such as reading books, engaging in discussions, and involving experts in deliberations and decision-making. Trust from others and among all components of the network is consistently nurtured by maintaining credibility, honesty, and transparency. In conclusion, all young activists utilize their social capital which consists of collaborative networks, collective values, and trust to strengthen political literacy among the younger generation. However, in practice, there are variations in how each individual young activist leverages this social capital. Keywords: Social Capital, Young Activists, Political Literacy, Young Generation

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: 1). Prof. Dr. Muhammad Japar, M.Si. ; 2). Iqbal Syafrudin, S.Pd., M.I.P.
Subjects: Ilmu Politik > Ilmu Politik (umum)
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Depositing User: PENI PINANDHITA .
Date Deposited: 21 Aug 2025 05:49
Last Modified: 21 Aug 2025 05:49
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/61834

Actions (login required)

View Item View Item