ANALISIS PRAGMATIK SHIKKARI DALAM TUTURAN BAHASA JEPANG

FIZATI NARA PRAMESWARI, . (2025) ANALISIS PRAGMATIK SHIKKARI DALAM TUTURAN BAHASA JEPANG. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (784kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (679kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (70kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (419kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (286kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (76kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini menganalisis fungsi shikkari dalam tindak tutur ilokusi pada tuturan berbahasa Jepang di media sosial X. Tujuan penelitian adalah mengungkap fungsi pragmatik shikkari dengan landasan teori tindak tutur ilokusi dan kaidah konstitutif Searle (1979). Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan data dikumpulkan dari unggahan periode Januari - Agustus 2025. Data dianalisis dari segi struktur gramatikal untuk menentukan fungsi shikkari sebagai adverbia atau verba berdasarkan teori Kamiya (2002) dan Terada (dalam Sudjianto & Dahidi, 2004), serta makna leksikalnya berdasarkan teori Kindaichi (1997). Selanjutnya, analisis dilakukan menggunakan kaidah konstitutif Searle (1979) untuk mengidentifikasi jenis tindak tutur ilokusi. Sebanyak 56 data dianalisis dan ditemukan empat kategori ilokusi: asertif (14 data), direktif (19 data), ekspresif (18 data), dan komisif (5 data), sedangkan ilokusi deklaratif tidak muncul karena ketiadaan konteks kelembagaan formal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa shikkari secara gramatikal berfungsi tidak hanya sebagai adverbia, tetapi juga sebagai verba ketika digabungkan dengan suru (misalnya shikkari shiteiru, shikkari shiro, shikkari shiyou). Dari segi makna pragmatik, terdapat tiga kecenderungan utama: (1) shikkari yang merujuk pada seseorang bermakna “dapat diandalkan” atau “berpotensi menjadi orang hebat,” sepadan dengan tanomoshii; (2) bentuk imperatif seperti shikkari shiro pada institusi bermakna “bijak dan bertanggung jawab” atau “tidak mudah mengalah pada tekanan,” sepadan dengan kenjitsu dan kizen; (3) shikkari yang merujuk pada benda bermakna “presisi dan mendetail,” sepadan dengan seimitsu. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa makna pragmatik shikkari bersifat kontekstual dan tidak tunggal. Temuan ini memperkaya kajian adverbia bahasa Jepang serta bermanfaat bagi pembelajar, penerjemah, dan peneliti.*****This study examines the function of shikkari in illocutionary speech acts in Japanese utterances on the social media platform X. The research aims to uncover the pragmatic functions of shikkari through the framework of illocutionary acts and Searle’s constitutive rules (1979). A qualitative method was employed, with data collected from posts between January and August 2025. The analysis focused on grammatical structure to determine whether shikkari functions as an adverb or verb, based on Kamiya (2002) and Terada (in Sudjianto & Dahidi, 2004), and its lexical meaning as explained by Kindaichi (1997). Searle’s constitutive rules were then applied to classify the types of illocutionary acts. A total of 56 utterances were analyzed, resulting in four categories: assertive (14), directive (19), expressive (18), and commissive (5), while declaratives were absent due to the lack of formal institutional contexts. The findings indicate that shikkari functions not only as an adverb but also as a verb when combined with suru (e.g., shikkari shiteiru, shikkari shiro, shikkari shiyou). Pragmatically, three main tendencies emerge: (1) when referring to a person, shikkari means “reliable” or “having the potential to become a great person,” comparable to tanomoshii; (2) in imperative forms such as shikkari shiro directed to institutions, it conveys “wise and responsible” or “resilient under pressure,” comparable to kenjitsu and kizen; (3) when referring to objects, shikkari signifies “precise and detailed,” comparable to seimitsu. In conclusion, the study highlights the contextual and multifaceted nature of shikkari. These findings contribute to research on Japanese adverbs and provide valuable insights for learners, translators, and scholars.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dra. Yuniarsih, M.Hum., M.Ed. ; 2). Ruri Fadhillah Hakim, S.S., M.Hum.
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Jepang
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa Jepang
Depositing User: Fizati Nara Prameswari .
Date Deposited: 17 Nov 2025 02:29
Last Modified: 17 Nov 2025 02:29
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/62815

Actions (login required)

View Item View Item