Fatoni Ihsan, . (2016) INTERAKSI SOSIAL MORALIS GURU DAN SISWA: STUDI PEMIKIRAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AZ-ZARNUJI DI PONDOK PESANTREN TAPAK SUNAN CONDET. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Bagian 1.pdf Download (681kB) |
|
Text
Bagian 2, Isi.pdf Download (3MB) |
|
Text
Bagian 3, Lampiran.pdf Download (671kB) |
|
Text
Jurnal Pemikiran Pendidikan Az-Zarnuji.pdf Download (483kB) |
Abstract
Skripsi ini mendeskripsikan konsepsi pemikiran Pendidikan Az-Zarnuji serta implementasi pendidikannya di Pondok Pesantren Tapak Sunan. Az-Zarnuji adalah tokoh pendidikan Islam yang hidup pada masa Dinasti Abbasiah khalifah Al-Nashir (1180-1225). Studi sebelumnya sebagian besar berasal dari kajian keagamaan pendidikan islam, sehingga perkembangan analisis pendidikan Az-Zarnuji erat kaitannya dengan sudut pandang teologis. Untuk mendeskripsikan konsep pendidikan Az-Zarnuji, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualiatatif dengan metode hermenuetik dan studi pustaka. Kemudian untuk mengetahui implementasinya dengan metode pengumpulan data observasi non partisipan dan wawancara di Pondok Pesantren Tapak Sunan Condet. Setelah dilakukan pengkajian ternyata kandungan kitabnya Az-Zarnuji yang bernama Ta’lim Muta’allim mencakup tujuan pendidikan yang berdimensi duniawi dan ukhrawi, syarat belajar, strategi persiapan siswa sebelum belajar, metode belajar yang ditawarkan, dan dimensi sikap moral siswa yang menuntut ilmu. Kitab Ta’lim Muta’allim juga mengatur interaksi antara guru dengan siswa. Guru berperan memberikan contoh sikap yang menjadi cerminan bagi siswa-siswanya. Feedback siswa atas keterbutuhan belajarnya adalah memberikan sikap kooperatif dengan memberikan penghormatan dan memberi bantuan kepada guru. Interaksi guru dengan siswa di ponpes tradisional yang menerapkan kitab Ta’lim Muta’allim sebelumnya dipengaruhi segi sosio-historis antara relasi guru dengan cantrik pada masa pra Islam di Indonesia, setelah datangnya Islam unsur isi kitab Ta’lim Muta’allim melebur dengan kebudayaan lokal membawa sistem nilai Islam. Sikap guru memberikan contoh (akhlak) kepada siswa, sedangkan moralitas bagi siswa yaitu mengikuti segenap kehendak dan melayani segenap kepentingan guru. Keterikatan abadi siswa dan otoritas kharismatik guru adalah fenomena sosiologis dari interaksi moralis yang dibungkus dengan konsep keberkahan. Kesalingtergantungan, kesalingpengertian antara guru dan siswa, merupakan faktor yang menjamin kelangsungan kehidupan pesantren. Tata cara hidup guru sebagai tauladan dan kebutuhan siswa memperoleh keberkahan guru, tercipta konsensus dalam pembentukan interaksi moralis antara guru dengan siswa di pesantren Tapak Sunan. Gaya pendidikan moral demikianlah yang diharapkan menjadi solusi problematika yang diwarnai dengan kasus demoralisasi dalam dunia pendidikan modern.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Abdi Rahmat, M.Si ; 2). Ahmad Tarmiji Al Khudri, M.Si. |
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Sosiologi |
Depositing User: | Users 29 not found. |
Date Deposited: | 28 Oct 2019 15:19 |
Last Modified: | 28 Oct 2019 15:19 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/723 |
Actions (login required)
View Item |