PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN AISYIYAH DI YOGYAKARTA (1917-1966): MENGHIMPUN KEKUATAN PEREMPUAN MUHAMMADIYAH

Alfa Ardiansyah, . (2016) PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN AISYIYAH DI YOGYAKARTA (1917-1966): MENGHIMPUN KEKUATAN PEREMPUAN MUHAMMADIYAH. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Pembentukan dan Perkembangan Aisiyah.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih belum banyaknya penelitian mengenai pergerakan perempuan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi pendirian serta perkembangan Aisyiyah dari awal berdiri hingga tahun 1966. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, spesifikasi pada sejarah pergerakan perempuan. Sumber-sumber sejarah yang digunakan adalah sumber sejarah primer yaitu foto, pidato, dan surat-surat penting yang berkaitan tentang organisasi, serta di dukung dengan sumber sejarah sekunder seperti buku dan majalah.Hasil penelitian ini adalah Aisyiyah berhasil menghimpun kekuatan kaum perempuan melalui organisasi. Anggapan bahwa perempuan hanyalah sekedar konco wingking berhasil dirubah oleh para tokoh Aisyiyah dengan memberikan pencerahan kepada kaum perempuan lain untuk bisa sejajar dengan laki-laki. Usaha yang dipilih adalah dengan memberikan pendidikan dan juga keterampilan agar kaum perempuan bisa lebih mandiri dan tidak hanya mengikuti kaum laki-laki.Usaha yang dilakukan oleh pencetusnya, Kyai Dahlan awalnya cukup sulit. Namun karena keyakinan yang dimilikinya ia mampu mendidik putri-putri pilihannya menjadi kader unggulan dan dapat membawa kaum perempuan mencapai kesetaraan dengan laki-laki. Beberapa tokoh Aisyiyah awal telah membuktikan pencapaian-pencapaian mereka dalam usaha mengangkat martabat perempuan agar sama seperti kaum laki-laki tanpa melanggar kodrat Ilahiah. Beberapa tokoh awal ini tak lain adalah pemimpin Aisyiyah sebelum kemerdekaan. Mereka adalah Siti Walidah, Siti Bariyah, Siti Munjiyah, Siti ii Aisyah, Siti Badilah, Siti Hayinah, dan Siti Umniyah. Dengan kepemimpinan mereka ini sudah membuktikan bahwa perempuan juga mampu menjadi pemimpin, terutama untuk kaumnya sendiri. Tidak hanya dalam ruang lingkup Aisyiyah saja, tetapi para tokoh Aisyiyah ini juga turut andil dalam pergerakan perempuan nasional. Pada Kongres Perempuan Pertama, Aisyiyah mengirimkan dua orang perwakilan yaitu Siti Munjiyah dan Siti Hayinah. Dalam kesempatan tersebut, mereka berperan aktif dengan menyumbangkan pemikiran mereka dalam bentuk pidato untuk kemajuan perempuan Indonesia. Usaha-usaha tersebut membuahkan hasil yang dibuktikan dengan makin banyaknya kader Aisyiyah dan berkembangnya organisasi tersebut. Tetap berdirinya Aisyiyah hingga kini pun juga menjadi bukti bahwa pencapaian sebelum masa kemerdekaan berhasil mengantarkan perempuan Indonesia turut berperan dalam rangka mengisi kemerdekaan Indonesia

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: Ilmu Sejarah > Aneka Ragam Sejarah dan Teori Sejarah
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: hartati .
Date Deposited: 14 Jul 2020 19:45
Last Modified: 14 Jul 2020 19:45
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/8112

Actions (login required)

View Item View Item