FENOMENA KOMUNITAS AGAMA DJAWA-SUNDA DALAM MASYARAKATKONTEMPORER(Studi Kasus: Masyarakat Adat Penghayat Sunda Wiwitan Aliran Madrais di Kelurahan Cigugur-Kuningan-Jawa Barat)

Barda Hudori, . (2016) FENOMENA KOMUNITAS AGAMA DJAWA-SUNDA DALAM MASYARAKATKONTEMPORER(Studi Kasus: Masyarakat Adat Penghayat Sunda Wiwitan Aliran Madrais di Kelurahan Cigugur-Kuningan-Jawa Barat). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
1.barda skripsi gabung.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Dewasa ini dengan adanya modernisasi dan semakin canggihnya teknologi menimbulkan terjadinya pertemuan-pertemuan kebudayaan luar yang mempengaruhiterkikisnya kebudayaan lokal. Untuk mendeskripsikan fenomenatersebut, ada dua hal yang akan dibahas yaitu,Pertamamendeskripsikan bagaimana upaya komunitasAgama Djawa Sunda (ADS)sebagai agen sosial-kultural untuk mempertahankan identitas kearifan lokal merekaditengah bentuk diskriminasi terhadap masyarakat adat di Kelurahan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat.Kedua,bagaimana fenomena kontestasi identitas komunitasAgama Djawa Sunda(ADS)dengan agama resmidi Kelurahan Cigugur,Kuningan, Jawa Barat dalam masyarakat kontemporer.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan studi kasus terhadap komunitas Agama Djawa Sunda di Kelurahan Cigugur. Penelitian dilakukan pada bulan Februari -April 2016di Kelurahan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Informan dalam penelitian ini berjumlah 22orang. 2 orang tokoh komunitas Agama Djawa Sunda (ADS), 1 orang birokrat Kabupaten Kuningan. Kemudian 2 orang dari birokrat kelurahan Cigugur, 3 orang tokoh agamasetempat, 5orang masyarakat penganut Agama Djawa-Sunda, selanjutnya 4orang dari tiga agama (2 orang Islam, 1 orang Katholik dan 1 orang Protestan). Terakhir 2 orang tenaga pendidik di SMP Tri Mulya, 2 orang peserta didik SMP Trimulya Cigugurdan 1 orang informan ahli.Hasil dari penelitian ini menyimpulkan minimnya pengakuan akan masyarakat adat oleh pemerintah menimbulkan terjadinya sebuah diskriminasi akan pengakuan identitas sebagai penghayat kepercayaan Penghayat Sunda Wiwitan di Cigugur yang masih mendapatkan perlakuan diskriminatif dalam hal pencatatan administratif kependudukan.Masuknya modernisasi mengancam kemurnian tradisi mereka tetapi dengan adanya kebertahanan melalui agen sosialisasi mereka yaitu,pendidikan adat baik secara informal dan formal,kearifan lokal mereka tetap bertahan meskipun modernisasi terus mengalir. Hal terpenting untuk mereka sesuatu yang sakral bersumber dari ajaran leluhur tetap dipelihara sehingga modernisasi hanya diterima dalam kehidupan sosial mereka.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: Ilmu Sosial > Komunitas Sosial, Ras dan Kelompok
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sosiologi
Depositing User: hartati .
Date Deposited: 21 Jul 2020 17:08
Last Modified: 21 Jul 2020 17:08
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/8152

Actions (login required)

View Item View Item