TEKNIK TERJEMAHAN IDIOM BAHASA JERMAN DALAM NOVEL ANAK DRACHENREITER KE DALAM NOVEL TERJEMAHANNYA "SANG PENUNGGANG NAGA"

MEGA BUNGARA, . (2020) TEKNIK TERJEMAHAN IDIOM BAHASA JERMAN DALAM NOVEL ANAK DRACHENREITER KE DALAM NOVEL TERJEMAHANNYA "SANG PENUNGGANG NAGA". Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (323kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (595kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (312kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (566kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (298kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (204kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (408kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis teknik penerjemahan idiom yang digunakan penerjemah saat menerjemahkan idiom dalam novel anak berbahasa Jerman ke dalam novel anak terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik studi pustaka. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan bantuan kamus idiom. Data pada penelitian ini adalah idiom sebanyak 47 pada novel anak Drachenreiter dan terjemahan idiom tersebut pada novel anak “Sang Penunggang Naga”. Acuan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori teknik penerjemahan idiom dari Higi-Wydler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 47 kalimat mengandung idiom yang diterjemahkan. Teknik penerjemahan idiom Null-Äquivalenz (idiom diterjemahkan dengan menjelaskan atau menuliskan kembali makna idiomatisnya ke dalam bentuk lain dan tidak berupa idiom sehingga hasil terjemahannya berupa parafrasa dari makna idiomatis tersebut) merupakan teknik yang paling banyak muncul, yaitu terdapat pada 43 kalimat. Sebanyak 3 kalimat mengandung idiom diterjemahkan menggunakan teknik partielle Äquivalenz (idiom BSu diterjemahkan menggunakan idiom BSa yang memiliki makna idiomatis serupa, namun memiliki komponen pembentuk yang berbeda) dan 1 kalimat mengandung idiom diterjemahkan menggunakan teknik totale Äquivalenz (idiom BSu diterjemahkan menggunakan idiom BSa yang memiliki makna idiomatis, serta komponen pembentuk yang sama). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik Null-Äquivalenz yang paling banyak digunakan disebabkan terdapat idiom BSu yang tidak memiliki padanan dalam BSa. Selain itu, novel “Sang Penunggang Naga” merupakan novel anak-anak sehingga terjemahannya juga memperhatikan tingkat kebahasaan target pembacanya. ***************************** This study aims to describe the types of idiom translation technique used by translator when translating idioms in the German children’s novel to the translated Indonesian children’s novel. The method used in this study is descriptive qualitative method with literature study techniques. The research instrument is the researcher herself with the help of idiom dictionary. The data in this study were 47 idioms in the children’s novel Drachenreiter and the translated idioms in the children’s novel “Sang Penunggang Naga”. The theoretical reference used in this research is Higi-Wydler’s theory of idiom translation techniques. The result shows that there were 47 sentences containing translated idioms. The translation technique Null-Äquivalenz (idioms are translated by explaining or rewriting the idiomatic meaning into another form and not in the form of an idiom so that the translation results in the paraphrases of the idiomatic meaning) is the most common technique, found in 43 sentences. A total 3 sentences containing idioms are translated using the partielle Äquivalenz technique (the source language idiom is translated using the idiom in the targeted language that has the same idiomatic meaning, but different components) and 1 sentence containing idiom is translated using the totale Äquivalenz technique (the source language is translated using the idiom in targeted language that has the same idiomatic meaning as well as the same components). Based on the result, it can be concluded that the Null-Äquivalenz is the most common used since there are idioms in source language which have no equivalent in the targeted language. In addition, “Sang Penunggang Naga” is a children’s novel so that the translation also takes the language level of the audience target into account.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Uryadi, M.Pd.;
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Jerman
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa Jerman
Depositing User: Users 4578 not found.
Date Deposited: 31 Aug 2020 13:01
Last Modified: 31 Aug 2020 13:01
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/9060

Actions (login required)

View Item View Item