MUHAMMAD FAIZ SUPRIYANTO, . (2020) PENGARUH SELF-DIAGNOSIS TERHADAP PERILAKU MENCARI PENGOBATAN (HEALTH SEEKING BEHAVIOR) (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT DKI JAKARTA USIA PRODUKTIF). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (861kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (705kB) | Request a copy |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (641kB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (683kB) | Request a copy |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (398kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (524kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (735kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini disusun dengan maksud dan tujuan untuk mengukur bagaimana pengaruh self diagnosis terhadap perilaku mencari pengobatan (Health seeking behavior) pada masyarakat perkotaan yang telah memiliki akses terhadap informasi serta layanan kesehatan yang memadai khususnya pada remaja usia produktif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif, dengan menggunakan teknik nonprobability sampling, yakni lebih spesifiknya yaitu Snowball Sampling dengan jumlah sampel minimal sebanyak 45 responden dengan kriteria dan karakteristik yang telah ditentukan serta sesuai dengan fokus penelitian berdasarkan hasil dari perhitungan pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 85% dan margin error sebesar 15%, perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah populasi yang didapatkan dari data BPS. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara diagnosa mandiri yang dilakukan terhadap perilaku seseorang dalam mencari pengobatan pada pemuda - pemudi usia produktif 20 – 39 tahun. Berdasarkan nilai Nagelkerke pada pengujian regresi logistik ordinal menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,115, maka diagnosa mandiri dapat menjelaskan perilaku mencari pengobatan sebesar 11,5% sedangkan 88,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Model penelitian yang digunakan memiliki kelayakan dan kecocokan berdasarkan nilai Deviance dengan signifikansi 0,183 > 0,15. Sementara itu jika dilihat dalam kacamata sosiologi medis dan kesehatan, secara garis besar bahwa ketika seseorang melakukan diagnosa mandiri dan menempatkan mereka pada posisi atau peran sakit (the sick role) sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Namun, dari respon seseorang terhadap suatu peenyakit yang diderita, terdapat pelanggaran terhadap kewajiban mereka sebagai seseorang yang mengadopsi peran sakit dimana mereka memiliki kewajiban untuk memperoleh kesembuhan dengan meminta saran atau arahan dari tenaga ahli medis yang kompeten pada bidangnya. This study was prepared with the intent and purpose of measuring how self-diagnosis affects treatment-seeking behavior (Health seeking behavior) in urban communities who already have access to adequate information and health services, especially for adolescents of productive age. This research uses quantitative research methods, using nonprobability sampling techniques, which is more specifically Snowball Sampling with a minimum sample size of 45 respondents with predetermined criteria and characteristics and in accordance with the research focus based on the results of the calculation of sampling using the Slovin formula with a level of confidence. 85% and a margin of error of 15%, calculations are made based on the total population obtained from BPS data. Based on the results of research that has been done, it shows that there is an influence between self-diagnosis carried out on a person's behavior in seeking treatment in youths of productive age 20 - 39 years. Based on Nagelkerke's value in ordinal logistic regression testing, it shows a significance value of 0.115, so independent diagnosis can explain treatment-seeking behavior by 11.5% while 88.5% is influenced by other factors. The research model used has feasibility and suitability based on the Deviance value with a significance of 0.183 > 0.15. Meanwhile, when viewed from the perspective of medical and health sociology, in general, when a person performs an independent diagnosis and puts them in the sick role or position, it is in accordance with the theory put forward by Talcott Parsons. However, from a person's response to a disease that is suffered, there is a violation of their obligation as someone who adopts a sick role where they have an obligation to obtain a cure by asking for advice or direction from medical experts who are competent in their fields.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Umar Baihaqki, M.Si ; 2). Devi Septiandini, M.Pd |
Subjects: | Ilmu Kedokteran > Teknik, Prosedur,Perlengkapan Medis > Kesehatan Masyarakat |
Divisions: | FIS > S1 Sosiologi |
Depositing User: | Users 5714 not found. |
Date Deposited: | 02 Sep 2020 11:26 |
Last Modified: | 02 Sep 2020 11:26 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/9512 |
Actions (login required)
View Item |