Siswowinoto, . (2020) PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN BIMBINGAN TEKNIS AUDITOR ENERGI PADA INDUSTRI SEMEN UNTUK MENDAPATKAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI. Doktor thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text (COVER)
1. COVER.pdf Download (2MB) |
|
Text (BAB I - BAB V)
0000 Abstrak-BAB 1 sd V - Revisi 1 Draft Disertasi PBK Bimtek Auditor Energi.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
|
Text (BAB I)
0000 Disertasi -BAB 1 WM.pdf Download (304kB) |
|
Text (BAB II)
0000 Disertasi -BAB II WM.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text (BAB III)
0000 Disertasi -BAB III WM.pdf Restricted to Registered users only Download (699kB) |
|
Text (BAB IV)
0000 Disertasi-BAB IV - WM.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
|
Text (BAB V)
0000 Disertasi-BAB V - WM.pdf Restricted to Registered users only Download (41kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (362kB) |
|
Text (LAMPIRAN - LAMPIRAN)
8. lampiran-lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (13MB) |
|
Text (PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI)
00000 Pernyataan Persetujuan Publikasi untuk Kepentingan Akadem.pdf Download (709kB) |
Abstract
Industri semen sebagai pengguna energi lebih dari 6000 TOE (ton oil equivalent) wajib menerapkan sistem manajemen energi dengan menunjuk manajer energi, melaksanakan rekomendasi hasil audit energi, dan melaporkan pelaksanaan konservasi energi setiap tahun. Audit energi ini harus dilakukan oleh auditor yang tersertifikasi. Untuk sertifikasi auditor energi di industri semen yang diperlukam adalah pelatihan berbasis kompetensi (competency-Based Training) yang mengacu pada Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dengan kurikulum yang menekankan pada apa yang seharusnya diakukan oleh auditor energi dalam dunia kerjanya. Program-program pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi SDM (Competency-based Trainig) membutuhkan struktur kurikulum dan silabus yang berbasis kompetensi yang sering diistilahkan sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi (Competency-based Curriculum). Mendesain kurikulum pelatihan berbasis kompetensi berarti menggunakan profil kompetensi sebagai dasar untuk melakukan analisa kebutuhan pelatihan (Training Need Analysis). Sebuah kerangka kerja yang berguna dalam faktor analisis yang disebut "Front End Analysis" di tahun tujuh puluhan. Front End Analysis" adalah komponen dari model manusia kinerja teknologi (HPT), yang merupakan pendekatan yang sistematis untuk meningkatkan produktivitas dan kompetensi. Dalam model teknologi kinerja (HPT), kesenjangan kinerja diidentifikasi pada fase Front-End analisis, yang terdiri dari kinerja dan analisiskausal. Dalam ADDIE model, kesenjangan kinerja juga diidentifikasi sebagai model "front end" pada tahap analisis, atau pada fase penilaian kebutuhan pelatihan. Teknologi Kinerja Manusia atau yang dikenal sebagai Human Performance Technology (HPT) adalah generasi berikut sesudah Teknologi Instruksional yang digunakan di Industri. Secara sederhana teknologi instruksional berfokus pada peningkatan hasil pembelajaran, dan teknologi kinerja manusia berfokus pada peningkatan kinerja manusia atau kinerja organisasi, sebagai hasil pembelajaran. Pelatihan berbasis kompetensi (Competency-based Training) merupakan metode pembelajaran yang berorientasi kepada kebutuhan kompetensi dari pengguna tenaga kerja (demand oriented. Pendidikan pelatihan ini menitik-beratkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai dengan standart kompetensi yang ditetapkan dan dipersyaratkan di tempat kerja. Oleh karenanya penyelenggaraan pendidikan/pelatihan berbasis kompetensi harus dilakukan dikelas (off the job training) dan di tempat kerja, baik industri atau teaching factory (on the job training). Penyiapan program pendidikan pelatihan berbasis kompetensi sebaiknya dilakukan oleh Training Center perusahaan Industri, pihak Asosiasi Industri yang ingin mengembangkan pendidikan/pelatihan berbasis kompetensi, serta lembaga pendidikan/pelatihan industri yang dimiliki pemerintah maupun swasta Cement industry as energy users more than 6000 TOE (Ton Oil Equivalent) is required to apply energy management system by appointingmanagers, carry out energy audits energy periodically, implement the recommendations of the audit results, energy and report on the implementation of the energy conservation each year. This energy audit must be performed by a certified auditor.Thepurpose of this research is to developdesign model training of technical guidance of energy auditors in cement plants to obtain professional competency certification. Development of the technology training Model of the energy Auditor is to prepare the participantsin obtaining competency certification as an Energy Auditor in cement plants. For the certification of energy auditors in the cement industry requiresa competency-basedtraining that refers to the Indonesian National Working Competency Standard (SKKNI)and certifiedby an IndependentInstitution, Professional Certification Body (LSP) of National ProfessionalCertification Agency (BNSP). Therequired competency-based training model should be systematic and systemic referring to academic rules and not yetin previous training models especially on energy auditor training in cement industry. Researchers use qualitative methods by using development-based research. Researchersused qualitative methods using research and development-based development (R&D), which was proposed by Borg & Galland Sugiyono. Development of technology training Model The energy Auditor developed is the result of a mixtureof 10 learning models that enter the instructional technology (IT) model group, which is class-oriented, product and system and performance technology. Human Performance and Competency-Based Training model (CBT) and Competency Based Training Model (ILO,2014). The results of research through trial in the preliminary test and post test showed the model of the technologytraining of the energy Auditor in the cement industry to be effective to obtain professional competency certification for energy auditors incement industry with additional requirement that the students must have a work experience of at least one year in their field. The results of the research through due diligence and preliminarytest trials with the test and posttestshowing the training model is effective to obtain professional competency certification with the records of the participants must have work experience, at least one year in the field. Although researchers believe that academic rules are not fully met in the technical training model of energy auditors in the cement industry, researchers believe that this model of training is viable and effectively used to be applied as a "link and match" Between academia and the industrial world.
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Additional Information: | 1) Dr. Etin Solihatin M.Pd 2) Dr,Robinson Situmorang M.Pd |
Subjects: | Pendidikan > Teori, Penelitian Pendidikan Pendidikan > Pendidikan Kejuruan dan Sekolah Kejuruan Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknologi (umum) Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknologi (umum) > Teknologi Pendidikan |
Divisions: | PASCASARJANA > S3 Teknologi Pendidikan |
Depositing User: | Users 2987 not found. |
Date Deposited: | 29 Dec 2020 11:44 |
Last Modified: | 29 Dec 2020 11:44 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/11969 |
Actions (login required)
View Item |