The Normalization of Objectification of Women's Facial Appearance in Fenty Beauty Instagram Posts

AINUNISA, P.P. (2021) The Normalization of Objectification of Women's Facial Appearance in Fenty Beauty Instagram Posts. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (953kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (426kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (558kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (382kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (366kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (744kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Untuk menyingkap isu objektifikasi terhadap penampilan wajah yang dipropagandakan, sembilan iklan yang inklusif dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitik interpretatif dan dikaji dengan Sosial Semiotik yang dikemukakan oleh Kress dan Leeuwen, dan Panoptisisme oleh Faucault. Terlepas dari upaya dalam memerangi kasus kolorisme dalam wacana kecantikan dengan mengajukan konsep inklusivitas, konstruksi selektif terhadap kelompok sosio-kultural tetap terdeteksi. Konsep otherness dengan jelas ditemukan pada iklan dengan model Asia, lebih banyak simbol sensualitas juga pernyataan satire terkait diskriminasi rasial muncul pada iklan dengan model Kaukasia, sedangkan pernyataan menunjukan persaudaraan perempuan dan komunikasi yang lebih kuat didapati pada iklan dengan model Afrika. Mengobjektifikasi penampilan wajah dengan merias wajah divalidasi sebagai bentuk kontrol atas identitas diri dan dalam hubungan dengan orang lain. Perempuan ditetapkan sebagai kumpulan tubuh yang patuh dan tidak mampu mengidentifikasi realitas palsu yang dicipatakan terhadap mereka, yang mana dimanfaatkan untuk mencapai hegemoni budaya, ideologi, dan ekonomi. In order to disclose the objectification of facial appearance propagated, nine inclusive promotional images are analyzed employing qualitative method with descriptive analytical interpretative approach and deploying Kress and Leeuwen’s Social Semiotics and Foucault’s Panopticism. Despite of the attempt in combating colorism in beauty discourse by proposing the idea of inclusivity, selective construction of the socio-cultural group identities was detected. The perspective of otherness was apparent in the posts with Asian models, more sensual symbols and satirical expression concerning racial discrimination were existed in the posts with Caucasian models, while expression denoting sisterhood and stronger engagement were found in the posts with African models. Objectifying the facial appearance though the practice of makeup was validated as power over the self and in relation to other people. Women were established as docile bodies unable to identify the false reality created upon them, which is utilized in achieving cultural, ideological, and economic hegemony.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Rahayu Purbasari, M.Hum 2). Nurbaity, M.Hum
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Semiotik dan Semantik
Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Inggris
Bahasa dan Kesusastraan > Sastra Inggris
Divisions: FBS > S1 Sastra Inggris
Depositing User: Users 9079 not found.
Date Deposited: 26 Feb 2021 08:53
Last Modified: 26 Feb 2021 08:53
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/13297

Actions (login required)

View Item View Item