KONTESTASI PANDANGAN BUDAYA DALAM SEJARAH KONGRES KEBUDAYAAN DI INDONESIA(Studi Analisis Teks pada Sebelas Makalah Kongres Kebudayaan di Indonesia Tahun 1991)

HENDI ROY, . (2021) KONTESTASI PANDANGAN BUDAYA DALAM SEJARAH KONGRES KEBUDAYAAN DI INDONESIA(Studi Analisis Teks pada Sebelas Makalah Kongres Kebudayaan di Indonesia Tahun 1991). Sarjana thesis, UNIVERISTAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Cover.pdf

Download (863kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (480kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (670kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (425kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (368kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (197kB) | Request a copy
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (300kB)
[img] Text
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (298kB) | Request a copy

Abstract

Kontestasi Pandangan Budaya dalam Sejarah Kongres Kebudayaan di Indonesia (Studi Analisis Teks pada Sebelas Makalah Kebudayaan dalam Kongres Kebudayaan di Indonesia Tahun 1991). Skripsi, Jakarta: Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2021. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kontestasi pandangan budaya di Indonesia yang terjadi pada peristiwa Kongres Kebudayaan Indonesia Tahun 1991. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis terhadap teks makalah kebudayaan untuk melihat hubungannya dengan perkembangan gagasan budaya Indonesia. Teks dianalisis dengan metode analisis kebudayaan dalam teks (Cultural Analysis of text). Teks juga akan dianalisis dengan teori sosiologi kebudayaan menurut Raymond Williams untuk melihat proses produksi dan reproduksinya. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan yang membagi dua sumber data, yaitu sumber primer adalah Laporan Hasil Penyelenggaraan Kongres Kebudayaan tahun 1991 dan berbagai makalah kebudayaan dan bahan diskusi dalam bentuk bunga rampai yang terbagi menjadi lima jilid sesuai dengan sub tema kongres. Sumber sekunder adalah buku-buku, majalah, surat kabar, artikel dan jurnal ilmiah yang relevan dengan penelitian ini, seperti yang dimuat dalam surat kabar Pikiran Rakyat, Harian Jawa Post, dan Suara Pembaharuan. Peneliti menggunakan sebelas teks dari total delapan puluh Sembilan teks. Berdasarkan temuan peneliti, kontestasi pandangan dapat dilihat berdasarkan tiga karakteristik, yaitu terkait wacana pembangunan nasional, modernisasi kebudayaan Indonesia, dan peran kebudayaan dalam sektor kehidupan masyarakat. Hubungan antara kongres dan politik kebudayaan nasional ditunjukkan dengan adanya gagasan yang mendukung diskursus budaya Orde Baru dan mengkritiknya. Gagasan yang melegitimasi politik kebudayaan nasional Orde Baru dicontohkan melalui makalah kebudayaan Barnabas Suebu, Wayan Geriya, Soemitro, Tilaar, dan Sutan Takdir. Sedangkan, yang mengkritik atau menolak gagasan tersebut adalah Nirwan Dewanto, W.S. Rendra, Y.B. Mangunwijaya, Umar Kayam, Dawam Rahardjo, dan Arief Budiman. Contestation of Cultural Views in the History of the Cultural Congress in Indonesia (Study of Text Analysis on Eleven Cultural Papers at the 1991 Cultural Congress in Indonesia). Thesis, Jakarta: Sociology Study Program, Faculty of Social Sciences, State University of Jakarta, 2021. This study aims to explain how the contestation of cultural views in Indonesia occurred at the 1991 Indonesian Cultural Congress. This study also analyzes the text of cultural papers to see their relationship with the development of Indonesian cultural ideas. The text was analyzed using the Cultural Analysis of text method. The text will also be analyzed with the sociological theory of culture according to Raymond Williams to see the process of production and reproduction. This research was conducted using a qualitative method with a descriptive approach. The data collection technique used is literature study which divides two data sources, namely the primary source is the 1991 Cultural Congress Report and various cultural papers and discussion materials in the form of a potpourri which is divided into five volumes according to the sub-theme of the congress. Secondary sources are books, magazines, newspapers, articles and scientific journals relevant to this research, such as those published in the Pikiran Rakyat newspaper, Jawa Post Daily, and Suara Pembaruan. The researcher used eleven texts from a total of eighty-nine texts. Based on the findings of researchers, the contestation of views can be seen based on three characteristics, namely related to the discourse of national development, the modernization of Indonesian culture, and the role of culture in the sector of community life. The relationship between the congress and national cultural politics was shown by the existence of ideas that supported the New Order cultural discourse and criticized it. Ideas that legitimize the New Order's national cultural politics are exemplified in the cultural papers of Barnabas Suebu, Wayan Geriya, Soemitro, Tilaar, and Sutan Takdir. Meanwhile, those who criticized or rejected the idea were Nirwan Dewanto, W.S. Rendra, Y.B. Mangunwijaya, Umar Kayam, Dawam Rahardjo, and Arief Budiman.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dr. Robertus Robet, MA ; 2). Syaifudin, M.Kesos
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi
Divisions: FIS > S1 Sosiologi
Depositing User: Users 9376 not found.
Date Deposited: 03 Mar 2021 02:09
Last Modified: 03 Mar 2021 02:09
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/13774

Actions (login required)

View Item View Item