SAUT MARTHIN, . (2021) FENOMENA KODOKUSHI PADA WANITA JEPANG TAHUN 2014-2018. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (578kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (798kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (239kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (372kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (600kB) | Request a copy |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bertambahnya jumlah kasus kodokushi dari tahun ke tahun dan besarnya perbedaan jumlah kasus kodokushi antara laki-laki dan wanita. Metode yang peneliti gunakan yaitu studi pustaka dengan mengumpulkan data dari buku, jurnal dan artikel online. Berikut adalah hasil penelitian sebagai berikut : 1) Kondisi wanita Jepang pada tahun 2014-2018 yang memiliki memiliki kriteria yang tinggi dalam memilih pasangan hidup dan lebih memilih wanita karier hingga berakibat rendahnya angka pernikahan dan kelahiran.2) Jumlah kodokushi dari tahun ke tahun terus menigkat, puncaknya ada di rentang usia 65 tahun ke atas(lansia), tetapi jumlah kasus kodokushi pada wanita dan pria memiliki perbedaan yang cukup besar. 3) Perbedaan jumlah kasus kodokushi yang besar antara pria dan wanita disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah penanaman ideologi Ryosai Kenbo pada wanita. Kedua adalah biologis. Mulai dari awal kehidupan, wanita lebih panjang umur dibandingkan dengan pria. Ketiga adalah Faktor perilaku. Wanita biasanya memiliki pola hidup yang lebih sehat dibandingkan pria. The purpose of this study was to determine the increase in the number of kodokushi cases from year to year and the difference in the number of kodokushi cases between men and women. The method that researchers use is literature study by collecting data from books, journals and online articles. The following are the results of the research as follows: 1) The condition of Japanese women in 2014-2018 who had high criteria in choosing a life partner and preferred career women resulted in low rates of marriage and birth. 2) The number of kodokushi from year to year continued to increase. , the peak is in the age range of 65 years and over (elderly), but the number of kodokushi cases in women and men is quite different. 3) The large difference in the number of kodokushi cases between men and women is caused by several things, including the inculcation of Ryosai Kenbo's ideology in women. The second is biological. Starting from the beginning of life, women live longer than men. The third is the behavioral factor. Women usually have healthier lifestyles than men.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1. Dr. Cut Erra Rismorlita, M.Si |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Jepang |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Bahasa Jepang |
Depositing User: | Users 9286 not found. |
Date Deposited: | 05 Mar 2021 07:59 |
Last Modified: | 05 Mar 2021 07:59 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/14183 |
Actions (login required)
View Item |