Informasi Hoaks dan Labelisasi Oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Analisis Wacana Empat Unggahan Facebook)

Muhammad Rizal, . (2021) Informasi Hoaks dan Labelisasi Oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Analisis Wacana Empat Unggahan Facebook). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text Cover.pdf Download (1MB)
	Text Bab 1.pdf Download (437kB)
	Text Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (891kB) | Request a copy
	Text Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (990kB) | Request a copy
	Text Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (661kB) | Request a copy
	Text Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB) | Request a copy
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (310kB)
	Text Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai informasi hoaks atau disinformasi dalam kondisi pandemi melalui kerangka analisis wacana, berserta tindak lanjut oleh pihak yang dapat dikatakan memiliki otoritas pengetahuan yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini selain untuk berkontribusi dalam diskursus mengenai topik informasi hoaks/ disinformasi, juga ingin mengetahui pola pewacanaan pada hoaks-hoaks seputar Covid-19 dan pengendaliannya oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pembahasan dalam skripsi ini mengambil empat wacana hoaks yang didapatkan melalui media sosial Facebook, yang juga telah dilabelisasi oleh tim cek fakta, untuk selanjutnya juga diteruskan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebagai unggahan-unggahan yang berisi informasi hoaks/ disinformasi. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, studi pustaka, dan observasi. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei 2020 hingga Agustus 2021 Sedangkan metode analisis wacana yang digunakan berasal dari konsepsi Van Dijk, dimana analisis wacana tersebut terbagi menjadi tiga tingkatan analisis yakni analisis tekstual, kognisi sosial, dan konteks sosial. Pandangan analisis wacana Foucault juga digunakan untuk melengkapi analisis hasil temuan karena memiliki kesesuaian dengan temuan penelitian. Penelitian menemukan bahwa seringkali wacana hoaks yang beredar menggunakan identitas-identitas tertentu seperti agama atau nasionalisme untuk membuat solidaritas imajinatif diantara penulis dan pembaca. Adapun ditemukan bahwa informasi hoaks menyebar mengikuti perkembangan jalannya penanganan Covid-19, mulai dari pelacakan pasien Covid-19 dan isu hoaks alat uji Covid-19 yang menjadi penyebab penyakit, hingga vaksinasi Covid-19 yang diikuti dengan isu hoaks vaksinasi Covid-19 yang menyebabkan kematian. Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat menangani penyebaran isu hoaks apabila bekerja sama dengan organisasi atau gerakan sosial yang juga aktif dalam media sosial untuk menyangkal informasi-informasi hoaks, dan juga berkerja sama dengan pihak kepolisian untuk unggahan-unggahan hoaks yang berpotensi membahayakan/ memperparah kondisi pandemi Covid-19. Kata Kunci: Covid-19, Disinformasi, Hoaks, Unggahan, Wacana This study discusses false information or hoax and disinformation in 2020 Covid-19 pandemic through a discourse analysis framework, along with follow-up by parties who can be said to have knowledge authorities, namely The Ministry of Communication and Informatics. The purpose of this research is not only to contribute to the discourse on the topic of hoax / disinformation, but also to find out the pattern of discourse on hoaxes about Covid-19 and its control by The Ministry of Communication and Informatics. The discussion in this thesis takes four hoax discourses obtained through social media Facebook, which have also been labeled by the fact-checking team, to be further forwarded and labeled by The Ministry of Communication and Informatics as contents containing hoax/ disinformation. The research method used in this bachelor thesis is qualitative, with data collection techniques through documentation, literature study, and observation. This research was conducted from May 2020 to August 2021. While the discourse analysis method used comes from Van Dijk's conception, where the discourse analysis is divided into three levels of analysis, namely textual analysis, social cognition, and social context. Foucault's view of discourse analysis is also used to complement the analysis of the findings because they are in accordance with research findings. The study found that hoax informations oftenly circulated by using certain identities such as religion or nationalism to create imaginative solidarity between the writers and the readers. It was found that hoax information spread following the development of the handling of Covid-19, starting from the phase of tracking Covid-19 patients and the issue of an hoax that testify Covid-19 test kits would cause Covid-19 disease, to the phase of Covid-19 vaccination which was followed by the issue of the Covid-19 vaccination hoax which have deadly consequences. The Ministry of Communication and Informatics can handle the spread of hoax issues if it cooperates with organizations or social movements that are also active in social media to deny hoax information, and also if it cooperates with the police for hoax uploaders that consistenly have the tendency to consistently spread hoax information that could harm/ aggravate the conditions of the Covid-19 pandemic. Keywords: Covid-19, Disinformation, Discourse, Hoax, Uploader

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Dr. Asep Suryana, M.Si 2). Dr. Evy Clara, M.Si
Subjects:	Ilmu Sosial > Sosiologi
Divisions:	FIS > S1 Sosiologi
Depositing User:	Users 10980 not found.
Date Deposited:	14 Sep 2021 00:56
Last Modified:	14 Sep 2021 00:56
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/17199

Actions (login required)

View Item