NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM NOVEL NAMAKU TEWERAUT KARYA ANI SEKARNINGSIH (PENDEKATAN ANTROPOLOGI SASTRA)

IMELDA HUTABARAT, . (2019) NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM NOVEL NAMAKU TEWERAUT KARYA ANI SEKARNINGSIH (PENDEKATAN ANTROPOLOGI SASTRA). Magister thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf

Download (30kB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (13kB)
[img] Text
9. BAB I - VI TESIS.pdf

Download (1MB)
[img] Text
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (337kB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tetang nilai sosial budaya dengan pendekatan antropologi yang ditinjau dengan kajian totemisme dan feminisme. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode mendeskripsikan data secara mendalam dalam novel Namaku Teweraut karya Ani Sekarningsih. Data dikumpulkan melalui tahapan pembacaan novel secara seksama, membuat sinopsis, mengklasifikasikan data, menafsirkan hasil analisis data, mengkonfirmasi hasil analisis dan tafsiran kepada ahli sastra, dan mendeskripsikan bagian yang telah dianalisis secara terperinci. Analisis dan interpretasi data menunjukkan bahwa: 1) Tradisi suku Asmat dalam pengetahuan alam percaya bahwa flora dan fauna memiliki nilai sakral. Sikap mereka menghargai alam karena mereka percaya bahwa segala aktivitas dan yang terjadi adalah karena alam sekitar. Keberadaan alam memperlihatkan kehidupan suku Asmat, di mana mereka memandang diri mereka sebagai turunan dari alam. 2) Aturan dalam suku Asmat berhubungan langsung dengan hal mistik dan kepala suku memiliki status sosial tertinggi. Tradisi hubungan kekerabatan melalui perkawinan dengan tradisi tahap perjodohohan yang tidak memberikan pilihan kepada wanita namun pemberian maskawin harus diberikan sesuai dengan status dan kedudukan keluarga wanita. 3) Suku Asmat menganut kepercayaan totemisme, di mana sistem kepercayaan pada totem (binatang, alam, patung, dan sebagainya) sebagai rujukan ikatan spiritual melalui upacara ritual untuk menghormati, meminta izin, dan sebelum melakukan segala sesuatu. Selain itu, sebagain besar orang Asmat sudah mendapatkan pengaruh agama kriten sejak abad ke-7. 4) Aspek kesenian, seni tari, seni musik, dan seni menyanyi merupakan satu kesatuan yang dilakukan oleh suku Asmat ketika upacara ritual. Dalam upacara suku Asmat terdapat tanda totem dilukiskan pada tubuh atau tarian-tarian dilakukan dalam bentuk tanda totem. Patung adalah ciri totem dalam upacara kematian suku Asmat, ukiran patung sebagai representasi orang yang telah meninggal karena mereka percaya bahwa roh orang yang meninggal dapat menempati patung tersebut. ******** The purpose of this research is to identify socio-cultural values with an anthropological approach which is reviewed by the study of totemism and feminism. This research is a descriptive qualitative research with a method of describing data in depth in the novel Namaku Teweraut by Ani Sekarningsih. Data is collected through the stages of reading the novel carefully, making synopsis, classifying data, interpreting the results of data analysis, confirming the results of analysis and interpretation to literary experts, and describing the parts that have been analyzed in detail. Analysis and interpretation of the data shows that. 1) Asmat tradition in natural knowledge believes that flora and fauna have sacred value. Their attitude respects nature because they believe that all activities and what happens are due to nature. The existence of nature shows the life of the Asmat, where they see themselves as descendants of nature. 2) The rules in the Asmat tribe are directly related to mystics and the chief has the highest social status. The tradition of kinship through marriage with the matchmaking stage tradition does not give a choice to women but the giving of the dowry must be given according to the status and position of the woman's family. 3) Asmat tribe adheres to the belief in totemism, where the belief system in totems (animals, nature, statues, etc.) is a reference to spiritual ties through ritual ceremonies to honor, ask permission, and before doing everything. In addition, most of the Asmat people have been influenced by critical religion since the 7th century. 4) Art, dance, music, and singing aspects are a part of the Asmat tribe during rituals. In the Asmat tribe ceremony there are totem signs painted on the body or dances performed in the form of totem marks. The statue is a feature of the totem in the Asmat death ceremony, carving the statue as a representation of people who have died because they believe that the spirit of the deceased can occupy the statue

Item Type: Thesis (Magister)
Additional Information: 1). Prof.Dr. Zainal Rafli, M.Pd. ; 2). Dr. Saifur Rohman, M.Hum.
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan > Sastra Indonesia
Divisions: PASCASARJANA > S2 Pendidikan Bahasa
Depositing User: Rima Safitri .
Date Deposited: 10 Dec 2021 05:53
Last Modified: 10 Dec 2021 05:53
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/21785

Actions (login required)

View Item View Item