PEMBANGUNAN JALAN TOL JAGORAWI TAHUN 1963-1989 BESERTA DAMPAK EKONOMI

ARDHIYANTO WISNU GROHO, . (2017) PEMBANGUNAN JALAN TOL JAGORAWI TAHUN 1963-1989 BESERTA DAMPAK EKONOMI. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
SKRIPSI ARDHIYANTO WISNU GROHO.pdf

Download (8MB)

Abstract

Jalan tol Jagorawi merupakan jalan tol pertama yang pernah dibangun pemerintah Indonesia. Jalan tol ini membentang dari utara hingga selatan yang menghubungkan Kota Jakarta dan Bogor. Pembangunan jalan tol berada dibawah tanggung jawab Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembangunan jalan tol Jagorawi Tahun 1963 – 1989 beserta dampak ekonomi yang ditimbulkan setelah beroperasinya jalan tersebut. Selain itu, penelitian ini juga dapat melengkapi penelitian tentang perkembangan jalan tol di Indonesia. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode sejarah. metode ini digunakan untuk menyusun fakta, mendeskripsikan, dan menarik kesimpulan tentang peristiwa masa lampau. Tahapan yang dilakukan dalam metode ini melalui tahap pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa jalan tol Jagorawi dibangun karena untuk mengatasi masalah kepadatan lalu-lintas yang terjadi di jalan raya Bogor. Kepadatan disebabkan oleh bangkitan perjalanan yang sangat dipengaruhi keberagaman tata guna lahan di Jakarta dan Bogor. Permasalahan tersebut membuat pemerintah merencanakan pembangunan jalan ini. Perencanaan mulai dilakukan sejak tahun 1963, tetapi ditunda akibat krisis ekonomi yang melanda tahun 1966. Rencana pembangunan kembali muncul pada tahun 1969. Tahap perencanaan dikerjakan hingga tahun 1974 dengan melalui tahap studi kelayakan, rencana teknis dan pelelangan tender proyek. Pada bulan Juni 1974 dilakukan upacara peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pengerjaan konstruksi. Dalam tahap ini, jalan ini masih direncanakan sebagai jalan bebas hambatan. Pengerjaan dibagi dalam dua bagian, seksi A dan B. Seksi B diselesaikan terlebih dahulu pada tahun 1978, sedangkan seksi A selesai pada tahun 1979. Setelah beroperasi jalan ini menerapkan sistem tol, sehingga menjadi jalan tol Jagorawi. Perubahan ini diikuti dengan pembentukan PT. Jasa Marga untuk mengelola jalan tol. Pada tahun 1989 diselesaikan pembangunan Simpang Susun Cawang, sehingga jalan tol Jagorawi terhubung dengan jaringan jalan tol di Jakarta, dan masuk ke dalam jaringan jalan tol Jabotabek. Dalam hasil penelitian ini juga menunjukan dampak ekonomi dari beroperasinya jalan tol Jagorawi, khususnya di wilayah Bogor. Terjadi peningkatan kemakmuran penduduk dengan meningkatnya PDRB per-kapita dari 120 ribu – 130 ribu pada tahun 1979 menjadi 600 ribu – 620 ribu pada tahun 1989. Peningkatan ini menunjukan adanya pertumbuhan ekonomi di wilayah Bogor pada umumnya. Jagorawi tollroads is the first that had ever been built by the indonesian government. This tollroads extending from northern to southern that connect Jakarta city with Bogor city. The construction had been under responsibility by Bina Marga, Department of Public Works and Electricity. This study attempts to describe the process of the construction of Jagorawi tollroads 1963-1989 and economic impact inflicted after the operation of that road. In addition, the research also be able to equip research about the development of tollroad in Indonesia. In this research used the history method. This method used to draw up the fact, described, and draw conclusions about an event the past. The phase in this method through the election topic, a heuristic, criticism, interpretation, and historiography. The results show that the Jagorawi tollroads was built to resolve the traffic density that occur on the Bogor highway. Density caused by the trip generation which is greatly affected the diversity of land used in Jakarta and Bogor. That’s problems makes the government plan to build this tollroad. The planning was began since 1963, but the paln had been delayed because the economy crisis effect in 1966. Development plans re-appear in 1969. The planning phase done until 1974 with through the phase of feasibility study, engineering design, and bidding the project. In june 1974, groundbreaking ceremony performed as a sign of construction implementation. In this phase, this road still planned as a freeway. The construction divided into two section, section A and B. Section B was finished first in 1978, while the section A was completed in 1979. After operated, this road applied the toll system, so it becomes the Jagorawi tollroad. This change attended with formed of PT. Jasa Marga to manage this tollroad. In 1989 was completed the construction of Cawang Interchange, that made the Jagorawi tollroads connected with a network of tollroad in jakarta, and include into Jabotabek tollroad network. In the result of this research also show economic impact of the operation jagorawi tollroad, particularly in the area of Bogor. Increased prosperity people with increasing GDRP per-capita from Rp 120,000 – Rp 130,000 in 1979 to Rp 600,000 – Rp 620,000 in 1989. This increase was indicated of economic growth in Bogor in general.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Drs. Abrar M. Hum, 2) Nur’aini Martha, S.S., M. Hum.
Subjects: Sejarah Dunia > Sejarah
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 24 Mar 2022 05:37
Last Modified: 24 Mar 2022 05:37
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/25296

Actions (login required)

View Item View Item