Pengelolaan Dan Pemanfaatan PeninggalanKerajaan Tarumanegara Di Kecamatan Cibungbulang Sebagai Objek Wisata Pendidikan

ARY CHRISTANTO, . (2017) Pengelolaan Dan Pemanfaatan PeninggalanKerajaan Tarumanegara Di Kecamatan Cibungbulang Sebagai Objek Wisata Pendidikan. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
SKRIPSI Ary Christanto.pdf

Download (10MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan dan pemanfaatan peninggalan kerajaan Tarumanegara yang ada di Kecamatan Cibungbulang sebanyak tiga prasasti yaitu, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi I, dan Prasasti Muara. Lokasinya berada di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan informan inti. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten dan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bogor, sedangkan informan intinya adalah kepala unit yang membawahi bidang situs dan cagar budaya di Balai Pelestarian Cagar Budaya serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, juru pelihara,dan para pengunjung kawasan prasasti. Bentuk observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi nonpartisipan, artinya peneliti hanya sebagai pengamat secara penuh dan tidak melibatkan diri secara aktif. Wawancara dilakukan dengan lembaga yang membawahi kawasan prasasti di Kampung Muara yaitu Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Dokumentasi digunakan untuk menambahkan bukti-bukti di lapangan tentang penelitian. Contoh dokumentasi tersebut berupa foto, susunan organisasi di Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, rekapitulasi jumlah pengunjung, dan daftar nama-nama juru pelihara. Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa pengelolaan ketiga prasasti yang terdapat di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Ilir belum optimal. Hal ini disebabkan karena anggaran yang diperoleh dari APBN/APBD sangat minim, kemudian anggaran tersebut dibagi-bagi ke seksi bidang masing-masing. Selain itu, sumber daya manusia yang belum mencukupi menjadi masalah utama dalam hal pengelolaan dan luasnya wilayah kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten membuat proses pengelolaan berjalan tidak maksimal. Selain Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, pengelolaan dilakukan oleh dinas setempat yaitu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Pengelolaan yang dilakukan oleh dinas bukannya tanpa hambatan. Hambatan tersebut adalah luasnya wilayah Kabupaten Bogor dan banyaknya jumlah benda cagar budaya yang resmi maupun yang masih diduga sebagai cagar budaya. Selanjutnya dalam hal pemanfaatan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten melakukan kerjasama dengan dinas setempat, yaitu melakukan study tour bagi siswa/siswi Sekolah Menengah Atas. Study tour merupakan bentuk dari wisata pendidikan. Wisata pendidikan tak hanya sekedar bermain untuk kesenangan, tetapi juga belajar, khususnya belajar sejarah. Wisata pendidikan ke tempat sejarah akan menambah nilai-nilai budaya, edukatif, inspiratif, dan rekreatif sehingga akan banyak manfaat yang diambil.Daya tarik yang dimiliki situs prasasti yang ada di Kampung Muara cukup besar, maka akan sangat berguna apabila dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin untuk bidang pendidikan, pariwisata, dan sejarah. This study aimed to describe the management and utilization of the heritage of Tarumanegara that exist in Cibungbulang as many as three inscriptions, namely Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, and Prasasti Muara. It is set in Muara, Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor. The research conducted using qualitative methods. Data obtained from observations, interviews, and documentation. The data source that used in this study consisted of key informant and core informant. The key informants in this study is the head of Balai Pelestarian Budaya Banten and the head of Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bogor, while the core informant is the head of the unit that includes the fields of sites and cultural heritage in Balai Pelestarian Cagar Budaya and Dinas Kebudayaan dan Pariwisata of Bogor district, guides, and the visitors of the area of the inscription. The author used nonparticipant observational method, that means that the researchers only as an observer and is not actively involved. Interviews conducted with the institutions that include the inscription area in Kampung Muara namely Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten and Dinas Kebudayaan dan Pariwisata of Bogor District. Documentations used to add evidence in the field of research. The documentations include photos, organizational structure of Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten and Dinas Kebudayaan dan Pariwisata of Bogor District, recapitulation number of visitors, and a list of the names of the guides. The conclusions of this research is the management of the three inscription in Kampung Muara, Ciaruteun Ilir is not optimal. This is because the budget obtained from APBN/APBD was minimal, then the budget divided into their respective fields. In addition, the human resources have not been sufficient is become a major problem in terms of the management and the extent of the working area of Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten made management processes do not work optimally. Besides Badan Pelestarian Cagar Budaya Banten, management is provided by Dinas Kebudayaan dan Pariwisata of Bogor District. The management that conducted by the department is also has obstacles. These obstacles are the extent of the area of Bogor district and a large number of the official objects of cultural heritage and the objects that still suspected of cultural heritage. In terms of the utilization, Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten do cooperation with local department, i.e. do a study tour for senior high school students. Study tour are not just playing for fun, but also learn, especially study the history. Study tour to historic places will add the values of the cultural, educational, inspiring, and recreational, and so many of the benefits will obtained. The attractive of the site in Kampung Muara is considerable, so it will be useful if it can be managed and utilized with optimum for education, tourism, and history.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Dr. Abdul Syukur, M.Hum 2) Sri Martini, S.S., M.Hum
Subjects: Sejarah Dunia > Sejarah
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 28 Mar 2022 01:16
Last Modified: 28 Mar 2022 01:16
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/25386

Actions (login required)

View Item View Item