UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE DI KELAS VII-8 MTs NEGERI 5 JAKARTA

RAUDATUL FARIHAH, . (2016) UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE DI KELAS VII-8 MTs NEGERI 5 JAKARTA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (574kB)
[img] Text
3. PERSEMBAHAN.pdf

Download (36kB)
[img] Text
1. COVER.pdf

Download (11kB)
[img] Text
7. BAB I.pdf

Download (506kB)
[img] Text
8. BAB II.pdf

Download (408kB)
[img] Text
5. KATA PENGANTAR.pdf

Download (138kB)
[img] Text
6. DAFTAR ISI.pdf

Download (149kB)
[img] Text
12. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (147kB)
[img] Text
9. BAB III.pdf

Download (543kB)
[img] Text
11. BAB V.pdf

Download (95kB)
[img] Text
10. BAB IV.pdf

Download (881kB)
[img] Text
13. LAMPIRAN PRA PENELITIAN.pdf

Download (465kB)
[img] Text
19. BIODATA PENULIS.pdf

Download (79kB)
[img] Text
18. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.pdf

Download (49kB)
[img] Text
4. ABSTRAK.pdf

Download (85kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di kelas VII-8 MTs Negeri 5 Jakarta yang diketahui masih rendah berdasarkan hasil observasi dan hasil tes awal kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, sehingga kemampuan tersebut perlu ditingkatkan. Model pembelajaran CORE diterapkan dalam pembelajaran matematika di kelas sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Kemampuan pemecahan masalah matematis memiliki empat langkah penyelesaiaan, yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan melakukan pemeriksaan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan. Model pembelajaran CORE terdiri dari empat tahap, yaitu connecting, organizing, reflecting, dan extending. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus dan tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan refleksi. Setiap siklus pada pembelajaran matematika menerapkan model pembelajaran CORE. Setiap akhir siklus siswa diberikan tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Data yang dianalisis secara kuantitatif berupa tes kemampuan awal dan tes akhir pada setiap siklus, sedangkan data yang dianalisis secara kualitatif berupa hasil wawancara, catatan lapangan, lembar observasi, dan hasil dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika melalui model pembelajaran CORE dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai setiap subjek penelitian pada tes yang diberikan di setiap akhir siklus. Selain itu, meningkatnya nilai rata-rata tes akhir kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII-8 pada siklus I adalah 64,5, pada siklus II meningkat menjadi 72,9, dan pada siklus III meningkat menjadi 80,3. Kemudian jumlah siswa yang mencapai nilai KKM juga mengalami peningkatan, pada siklus I sebanyak 31,4%, pada siklus II meningkat menjadi 51,4%, dan pada siklus III meningkat menjadi 82,8%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Dra. Sri Utami, M.Pd 2) Ria Arafiyah, M.Si
Subjects: Sains > Matematika
Divisions: FMIPA > S1 Pendidikan Matematika
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 14 Apr 2022 01:23
Last Modified: 14 Apr 2022 01:23
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/26503

Actions (login required)

View Item View Item