PENGARUH VARIASI WAKTU PENGAPIAN (IGNITION TIMING) DAN VARIASI JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP PERFORMA MESIN DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR AUTOMATIC 115CC

ADHITYA RANDA ASIER, . (2016) PENGARUH VARIASI WAKTU PENGAPIAN (IGNITION TIMING) DAN VARIASI JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP PERFORMA MESIN DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR AUTOMATIC 115CC. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Bab II.pdf

Download (568kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (512kB)
[img] Text
Bab I.pdf

Download (171kB)
[img] Text
DAFTAR ISI, COVER, ABSTRAK, DLL.pdf

Download (278kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (95kB)
[img] Text
lembar pengesahan.pdf

Download (266kB)

Abstract

Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor kurang diimbangi dengan pertumbuhan ruas jalan. Kebanyakan pengemudi menghendaki kendaraannya memiliki performa mesin yang tangguh disegala medan. Sistem pengapian adalah suatu sistem pada motor bensin yang berfungsi mengatur proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder sesuai waktu yang sudah ditentukan yaitu pada akhir langkah kompresi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penggunaan bahan bakar oktan 92 dan oktan 95 dengan waktu pengapian (ignition timing) terhadap performa mesin pada sepeda motor. Penelitian eksperimen (experimental research) ini menggunakan metode full open throttle valve dalam pengujian performa mesin dengan mesin dyno berstandar pengujian SAE paper no. J1349.Analisis data menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada sepeda motor Yamaha soul gt 115cc dengan bahan bakar pertamax oktan 92 dan oktan 95 dengan waktu pengapian standart, +2,5° sebelum TMA dari waktu standart, +5° sebelum TMA dari waktu standart, +7,5° sebelum TMA dari waktu standart dan +10° sebelum TMA dari waktu standart. Instrumen penelitian yang digunakan adalah inertia chassis dynamometer, engine control unit (ECU) dan sensor air fuel ratio (AFR). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan bakar oktan 92 dan oktan 95 serta mengubah waktu pengapian dapat menaikkan performa mesin dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Hal ini dibuktikan dari timing pengapian terbaik yang di dapat ialah +2,5º sebelum TMA dari waktu standart (17,5 º sebelum TMA) yang menghasilkan torsi sebesar 14,36 N.m dengan oktan 92 mengalami peningkatan torsi dari Timing pengapian standard sebesar 1,6 N.m dan 15,30 N.m dengan oktan 95 TMA mengalami peningkatan torsi dari Timing pengapian standard sebesar 1,83 N.m. Juga menghasilkan daya 8,6HP dengan oktan 92 mengalami peningkatan daya dari Timing pengapian standard sebesar 1,1 HP dan 8,8HP dengan oktan 95 mengalami peningkatan daya dari Timing pengapian standard sebesar 0,9 HP dan memiliki konsumsi bahan bakar terendah yaitu sebesar 0,1480 ml/s pada bahan bakar oktan 92 dan 0,1340 ml/s pada bahan bakar oktan 95. The growth of transportation number is not balance with the roads. Most of the driver wants the vehicle to have a strong engine performance in all fields. Ignition system is a system in gasoline motor which controls the combustion process of the fuel and air mixture in the cylinder according to the time which has been determined that at the end of the compression. This study aims to analyze the use of Pertamax, Pertamax Plus and ignition timing to the motorcycle engine performance. The experimental research uses full open throttle valve method in engine performance testing with dyno machine testing standards SAE paper no. J1349. The research was conducted on a Honda motorcycle Yamaha Soul GT115cc with Pertamax RON 92, Pertamax Plus RON 95 and ignition timing standard, +2,5º before TDC, +5º before TDC, +7,5º before TDC and 10º before TDC. This experiment used instrument inertia chassis dynamometer, engine control unit ( ECU ) dan censor air fuel ratio ( AFR ). Data were analyzed using experiment methods. Based on the results of this study it can be concluded that the use of Pertamax, Pertamax Plus and change the ignition timing can increase the engine performance. this thing has been proven by the best ignition timing which is obtained +2,5˚ before TDC from standart time that produced torque in amount of 14,36 N.m with 92 RON and 15,30 N.m with 95 RON also generates power 8,6 HP with 92 RON and 8,8 HP with 95 RON.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Dr. Darwin Rio Budi Syaka, ST., MT 2) Ragil Sukarno, S.T., M.T
Subjects: Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknik Mesin, Mekanika Teknik
Divisions: FT > S1 Pendidikan Teknik Mesin
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 21 Apr 2022 06:31
Last Modified: 21 Apr 2022 06:31
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/27411

Actions (login required)

View Item View Item