KARAKTERISTIK TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN HASIL PEMBUBUTAN BAJA SS41 AKIBAT PERBEDAAN NOSE RADIUS DAN KECEPATAN POTONG PADA MESIN BUBUT CNC

ADIB ADZKARI, . (2017) KARAKTERISTIK TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN HASIL PEMBUBUTAN BAJA SS41 AKIBAT PERBEDAAN NOSE RADIUS DAN KECEPATAN POTONG PADA MESIN BUBUT CNC. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
ADIB ADZKARI 5315116432 - SKRIPSI.pdf

Download (7MB)

Abstract

Untuk membuat suatu produk yang berkualitas harus didukung oleh proses pemesinan yang baik. Setiap proses pemesinan memiliki ciri tertentu atas permukaan benda kerja yang dihasilkan, salah satunya kekasaran permukaan. Hal ini terjadi karena adanya penyimpangan-penyimpangan pada proses pemotongan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan bagaimana karakteristik nilai kekasaran permukaan yang paling baik dengan penggunaan variasi nose radius dan kecepatan potong dalam pemesinan bubut CNC. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kemudian melakukan pengolahan data kekasaran permukaan hasil pembubutan pada proses finishing menggunakan cairan pendingin dengan variasi nose radius 0.4 mm dan 0.8 mm pada insert KYOCERA tipe D (rhombic 55°), variasi kecepatan potong 145 m/min, 160 m/min, 175 m/min dan 190 m/min, kedalaman pemotongan tetap 0.63 mm dan gerak pemakanan tetap 0.17 mm/put. Material yang digunakan baja SS 41 berjumlah 24 spesimen dengan diameter awal 25 mm dan panjang 100 mm. Pembuatan spesimen sebanyak 24 buah sampel dilakukan di SMK Negeri 26 Jakarta pada semester genap 2016/2017 dan pengukuran nilai kekasaran permukaan dilakukan di lab Fire, Material & Safety Engineering Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta menggunakan alat surface tester surfcorder SE300 dengan mengambil 3 titik daerah pengecekan yang berbeda per spesimen. Data yang didapat berupa hasil rata-rata dari harga Ra. Berdasarkan hasil pengujian, nose radius dan kecepatan potong mempunyai pengaruh terhadap kekasaran permukaan benda kerja. Hasil kekasaran permukaan dengan nose radius 0.8 mm lebih halus daripada nose radius 0.4 mm dan nilai kekasaran terendah didapat pada kecepatan potong 190 m/min. Kekasaran permukaan terendah dengan nilai Ra 1.154 µm terjadi pada penggunaan nose radius 0.8 mm dengan kecepatan potong 190 m/min, sedangkan kekasaran permukaan terbesar dengan nilai Ra 2.817 µm terjadi pada penggunaan nose radius 0.4 mm dengan kecepatan potong 145 m/min. To make a quality product that must be supported by the good machining process. Each process has a particular characteristic of machining the surface of the workpiece is produced, one of which surface roughness. This happens due to deviations in the process of cutting. This study aims to test and prove how the characteristics of surface roughness values the best with the use of a variation of the nose radius and the speed of the cut in machining CNC lathe. This research uses experimental methods then perform data processing surface roughness result in the finishing process using liquid cooling with variations of nose radius of 0.4 mm and 0.8 mm on the insert KYOCERA type D (55 ° rhombic), variations in the speed of cut 145 m/min, 160 m/min, 175 m/min and 190 m/min, the depth of the cuts remains 0.63 mm and fixed consumption motion 0.17 mm/put. The material used steel SS 41 numbered 24 specimens with an initial diameter of 25 mm and a length of 100 mm. The making of the specimen by as much as 24 fruit samples performed at State Vocational High School 26 Jakarta semester even 2016/2017 and the measurement of surface roughness values are performed in a lab Fire & Materials Engineering, Faculty of Engineering, State University of Jakarta using surface tester surfcorder SE300 by taking 3 different regions the checking point per specimen. The data obtained in the form of the results of the average of the price Ra. Based on the results of surface roughness, nose radius and the speed of the cut had an influence on workpiece surface roughness. The results of surface roughness with a nose radius of 0.8 mm is more refined than nose radius of 0.4 mm and lowest roughness values obtained at a speed of cut 190 m/min. with the lowest surface roughness value, Ra 1,154 µm occurred on the use of nose radius of 0.8 mm with a speed of cut 190 m/min, while the largest surface roughness value Ra 2,817 µm occurred on the use of nose radius 0.4 mm with a speed of cut 145 m/min.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Drs. Syaripudin, M.Pd 2) Ahmad Kholil, ST., MT
Subjects: Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknik Mesin, Mekanika Teknik
Divisions: FT > S1 Pendidikan Teknik Mesin
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 21 Apr 2022 06:43
Last Modified: 21 Apr 2022 06:43
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/27422

Actions (login required)

View Item View Item